Pembebasan Lahan Hambat Pembangunan UIII Depok

Jumat, 23 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Humas Jabar

Foto: Humas Jabar

DARA | DEPOK – Pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok, Jawa Barat terhambat pembebasan lahan. Karen itu Pemprov setempat segera melakukan sejumlah langkah penertiban.

Upaya penertiban akan dilakukan sesuai arahan Wakil Presiden (Wapres) RI, Jusuf Kalla, saat memantau proses pembangunan UIII di Jalan Raya Bogor, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Menurut Plh Sekda Provinsi Jawa Barat, Daud Achmad, lahan yang akan dibangun UIII sebagian besar milik RRI.

“Meski begitu, banyaknya okupasi lahan oleh masyarakat seshingga menyulitkan proses pembebasan lahan,” kata Daud, mendampingi kunjungan kerja Wakil Presiden RI terkait pembangunan kampus UIII di Kota Depok, kemarin.

Pihaknya telah menempuh langkah-langkah pembebasan lahan sesuai aturan, yakni pemberian santunan kepada masyarakat terdampak meski tidak berjalan maksimal karena masih mendapat penolakan masyarakat. “Arahan Pak Wapres tadi, nanti ada satu upaya lagi, mungkin upaya terakhir, ada upaya penertiban,” ujarnya.

Upaya penertiban ini, menurut dia, timeline-nya sudah disusun. Walikota Depok, Kapolres, dan Dandim juga sudah mendukung. “Insyaallah mudah-mudahan masalah lahan ini bisa selesai,” kata Daud.

Pembangunan UIII, lanjut dia, dibagi menjadi tiga paket, yakni ruang rektorat dan gedung fakultas oleh PT Waskita (Persero), paket asrama mahasiswa dan perumahan dosen oleh PT Wijaya Karya (Wika), serta paket infrastruktur jalan, jembatan, pemagaran, dan power house oleh PT Brantas Abipraya (Persero).

Berdasarkan peninjauan, progres paket ruang rektorat dan gedung fakultas telah mencapai 20 persen. Sedangkan progress paket infrastruktur baru mencapai sekira 7 persen.

Progres tertinggi yakni pembangunan asrama mahasiswa dan perumahan dosen, 70 persen. Asrama tersebut memiliki 240 kamar, 16 di antaranya untuk penyandang disabilitas dengan ukuran luas 15 meter persegi.

Terkait lahan yang belum dibebaskan untuk paket asrama mahasiswa dan perumahan dosen, General Manager Proyek, PT Wika Yulianto, mengatakan masih ada sekitar 9 persen lahan yang belum dapat digarap. Menurut dia, proses pembebasan lahan ini akan dirampungkan pada Oktober mendatang.***

Editor: Ayi Kusmawan

 

Berita Terkait

Polresta Cirebon Segel Tambang Galian C yang Diduga Ilegal di Beber
LPK Berbasis Pesantren Pertama di Cirebon Resmi Dilaunching, Wamen P2MI: Bekal Moral Santri Jadi Nilai Plus di Luar Negeri
Perkuat Karakter Agamis Sejak Dini, Bupati Cirebon Dukung Wajib Belajar Diniyah untuk Siswa SD
Wakil Wali Kota Kunjungi Keluarga Korban Longsor Tambang Ilegal di Argasunya
DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Paripurna dengan Agenda Penyampaian Pandangan Fraksi atas LPJ APBD 2024
Waspada! Beredar Berita Hoax yang Mengatasnamakan Kadisdik Kabupaten Sukabumi
Mayat Pria di Samping Pangkalan Ojek Pasar Andir Bayongbong Garut Gegerkan Warga
PNM Cabang Garut Wujudkan Rasa Syukur dengan Berbagi kepada Anak Yatim
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 00:04 WIB

Polresta Cirebon Segel Tambang Galian C yang Diduga Ilegal di Beber

Kamis, 19 Juni 2025 - 23:59 WIB

LPK Berbasis Pesantren Pertama di Cirebon Resmi Dilaunching, Wamen P2MI: Bekal Moral Santri Jadi Nilai Plus di Luar Negeri

Kamis, 19 Juni 2025 - 23:55 WIB

Perkuat Karakter Agamis Sejak Dini, Bupati Cirebon Dukung Wajib Belajar Diniyah untuk Siswa SD

Kamis, 19 Juni 2025 - 21:45 WIB

Wakil Wali Kota Kunjungi Keluarga Korban Longsor Tambang Ilegal di Argasunya

Kamis, 19 Juni 2025 - 11:59 WIB

Waspada! Beredar Berita Hoax yang Mengatasnamakan Kadisdik Kabupaten Sukabumi

Berita Terbaru