Ribuan personil gabungan Satpol PP, Dishub, TNI, hingga dinas kesehatan dikerahkan dalam pengamanan dan penyekatan mudik lebaran 2021.
DARA – Kabag OPS Polresta Bandung, Kompol Gandi Jukardi mengatakan, para petugas disiagakan selama 24 jam. Setiap 12 jamnya dilakukan pergantian personil.
Soal pos pengamanannya, kata Gandi, berjumlah 12 titik, ditambah delapan titik pos penyekatan. Jadi totalnya ada 20 pos.
“Di delapan pos itu dilengkapi dengan rapid dan swab tes. Untuk titik yang paling krusial sekitar tiga titik, diantaranya adalah Tol Gate Cileunyi, Tol Gate Soreang, Underpas Kopo, Underpas Dayeuhkolot, Simpang Garsen Bojongsoang, Nagrek di lingkar barat dan di perbatasan antara kota dengan kabupaten,” tutur Gandi di Soreang, Rabu (5/5/2021).
Selain itu juga terdapat pos-pos tertentu guna mengantisipasi jalan-jalan tikus yang bisa saja dilewati oleh para pemudik.
Bagi travel dan angkutan tentunya akan dilaksanakan pemeriksaan tersendiri sesuai dengan protap yang ada dan aturan yang sudah ditentukan oleh kementerian perhubungan maupun kepolisian.
Gandi dengan tegas mengatakan tidak boleh ada orang yang mudik lebaran kecuali memang ada keperluan khusus, dan harus memperlihatkan surat pendukung.
“Jadi mari dalam Idul Fitri tahun 2021, kita laksanakan dengan tertib dan kita silaturahmi dari rumah saja, ini tidak mengurangi hikmah untuk Idul Fitri ini,” imbau Gandi.
Sementara itu, Dandim O6/24 Kabupaten Bandung, Letkol Inf Donny Ismuali Bainuri mengatakan dalam kegiatan operasi lodaya ini, personil Kodim 06/24 bersifat Bantuan Kendali Operasional (BKO).
Personil TNI akan disebar ke delapan titik penyekatan, dimana dua titik utamanya yaitu Gerbang Tol Soreang dan Cileunyi.
“Jumlah personil yang dikerahkan sekitar 200 orang. Selain itu, kami juga melaksanakan patroli ke seluruh wilayah terutama yang berpotensi akan menimbulkan kerumunan pada saat pelaksanaan hari libur hari raya Idul Fitri,” kata Donny.
Donny mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Bandung untuk meningkatkan kesadarannya agar tidak mudik guna mencegah atau meledaknya kasus Covid 19.
“Kegiatan penyekatan dilaksanakan secara humanis dan persuasif, namun sekali lagi tidak meninggalkan faktor tegas. Kalau memang di lapangan nanti didapatkan indikasi memang betul-betul warga masyarakat mau mudik, tentu saja kebijakan sudah jelas yaitu putar balik,” papar Donny.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung, Zeis Zultaqawa mengatakan akan ada 200 personel yang disebar ke delapan titik startegis penyekatan sebagai antisipasi aktivitas mudik, ditambah dengan satu Posko Pam Lalu Lintas, dan satu Posko Pencatatan Pergerakan kendaraan. Katanya, petugas akan berjaga selama 24 jam.
“Idealnya memang 300 ya. Tapi kita menyesuaikan anggaran dengan 200 personel dan penjagaan 24 jam,” ungkap Zeis.
Dishub Kabupaten Bandung, ungkap Zeis, bertugas untuk melakukan penyekatan terhadap pengendara yang akan keluar dan masuk kawasan Kabupaten Bandung.
“Kami di sini bertugas untuk menyaring, memilah bahkan menghalau para pemudik yang memang secara aturan tidak boleh karena dikhawatirkan membawa virus,” pungkas Zeis.***
Editor: denkur