Logo
Edukasi

Mendikdasmen Alokasikkan Dana PHTC Rp2 Milyar, Untuk Perbaikan Sekolah Roboh di Cileungsi Bogor

Mendikdasmen Alokasikkan Dana PHTC Rp2 Milyar, Untuk Perbaikan Sekolah Roboh di Cileungsi Bogor
SMKN1 Cileungsi

DARA|Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti bersama Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Purwanto mengunjungi SMKN 1 Cileungsi, Kab. Bogor, Kamis (11/9/2025).

Sebelumnya, atap empat ruang kelas di Gedung C SMKN 1 Cileungsi roboh pada Selasa (9/9/2025) pukul 09.15 WIB saat berlangsung kegiatan belajar mengajar serta sosialisasi sertifikasi kerja bagi siswa kelas XII.

Sebanyak 31 siswa dan dua guru mengalami luka akibat tertimpa bangunan. Beberapa di antaranya masih dirawat di rumah sakit terdekat.

Mendikdasmen pun memastikan akan segera memperbaiki fasilitas sekolah yang rusak. Kemendikdasmen mengalokasikan anggaran perbaikan sebesar Rp2 miliar untuk memperbaiki bangunan melalui program Revitalisasi Satuan Pendidikan yang merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) bidang pendidikan.

"Semua sudah terjadi dan nanti akan diperbaiki. Sudah ada alokasi anggaran tahun 2025. Sehingga, setelah ini akan ada follow up dari Pak Direktur SMK untuk langsung berkoordinasi dengan Ibu Kepala Sekolah," ungkapnya.

Senada, Kadisdik pun menjelaskan, SMKN 1 Cileungsi telah mendapatkan bantuan pembangunan ruang kelas baru (RKB) sebanyak enam kelas. "Kelas sejenis akan direhab bekerja sama dengan kementerian, sharing. Sebelumnya, kita juga sudah anggarkan enam RKB untuk SMKN 1 Cileungsi dan masih dalam pembangunan," terangnya.

Kedua proses pembangunan tersebut, tambahnya, dibangun dengan sistem swakelola dan ditargetkan selesai pada pertengahan Desember 2025.

Untuk mengantisipasi peristiwa serupa terjadi, Kadisdik menegaskan akan melakukan peninjauan sekolah-sekolah yang bangunannya mulai rapuh.

Pendampingan

Usai mengunjungi sekolah, Mendikdasmen menjenguk sejumlah siswa yang masih dirawat di Rumah Sakit Radjak Hospital Cileungsi. Mendikdasmen pun memberikan uang santunan dan berkomitmen memberikan pendampingan berupa dukungan psikososial sehingga mereka dapat kembali mengikuti pembelajaran dengan aman dan nyaman.

"Ini jadi bagian bagaimana kita harus memperhatikan kondisi sekolah, belajar dengan aman dan nyaman. Aman dari bencana yang enggak selalu (bencana) alam, kayak gini juga bencana. Semua sudah terjadi dan akan diperbaiki," imbuhnya.

Belajar Daring untuk Sementara

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Cileungsi, Meisye Yeti menjelaskan, saat ini pembelajaran berlangsung secara daring hingga Jumat. "Hari Kamis dan Jumat full daring. Insya Allah, untuk Senin kita akan bergilir secara hybrid, ada yang daring dan luring," ungkapnya.

Sekolah juga, lanjutnya, akan memanfaatkan bantuan tenda darurat yang diberikan Kemendikdasmen untuk mendukung pembelajaran sementara.

"Tiga tenda akan difungsikan untuk pembelajaran. Mudah-mudahan cukup dan kita juga ada masjid," pungkasnya.