DARA | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kami, menyarankan Pemkab Sumedang membentuk BUMD bidang pariwisata. Daerah ini perlu dikembangkan menjadi kabupaten pariwisata dengan berbagai potensinya.
“Jadi, saya harapkan sekarang fokus jadi kabupaten pariwisata karena memang ‘harta karunnya’ banyak,” ujarnya saat menerima Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, bersama jajarannya di Gedung Pakuan, Kota Bandung, kemarin.
Tapi, ia memberikan masukan, agar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Jatigede tidak hanya fokus pada sektor pariwisata. Menurut dia, salah satu syarat pembentukan KEK tidak boleh satu bidang saja, melainkan perlu ada bidang atau industri lain untuk mendukung pengembangan KEK.
“KEK di Jawa tidak bisa full pariwisata. Artinya, harus dipikirkan industri apa yang non-pariwisata sebagai bagian dari KEK. Seperti Pangandaran memutuskan untuk menggarap industri kelautan,” katanya.
Untuk mewujudkan KEK Jatigede, Dony Ahmad Munir menggandeng Indonesia Tourism Development Center (ITDC). Menurut Dony, ITDC mempunyai pengalaman mentereng dalam mengembangkan KEK, di antaranya KEK Mandalika dan KEK Nusa Dua.
“ITDC sudah MoU dengan kami untuk mewujudkan KEK tersebut,” ujar Dony.

Dony pun menegaskan, KEK Jatigede punya peluang besar untuk dikembangkan, karena dari sisi aksesibilitas, wilayah tersebut bisa ditempuh 45-50 menit dari Bandara Kertajati di Majalengka.”Dari sisi atraksinya, di Jatigede ada kejuaraan dunia paralayang. Dari amenitas fasilitas sosial dan fasilitas umum sedang kita bangun.”
Selain itu, Jatigede mempunyai pesona pemandangan alam yang tak kalah dengan daerah lain di Jawa Barat, Di salah satu sudutnya pengunjung bisa menyaksikan lanskap jajaran pulau yang mirip seperti pemandangan di Raja Ampat.
“Di Cisema ada bukit kalau subuh kita bisa liat sunrise. Kemudian melihat miniatur Raja Ampat karena di Jatigede banyak pulau-pulau, sekaligus bisa lihat (seperti) Bromo, karena di sana terhampar pegunungan termasuk Ciremai itu,” katanya pula.
Saat ini, agenda terdekat di Jatigede adalah West Java Paragliding World Championship and Culture Festival pada 2-8 Oktober 2019 yang diikuti 20 negara peserta. “Kami ingin Sumedang jadi surga paralayang dunia dan jadi destinasi wisata kelas dunia. Dengan event ini, kita bisa promosikan Sumedang ke dunia,” katanya***
Editor: Ayi Kusmawan