Merasa Sepi di Tengah Keramaian? Mungkin Ini Penyebabnya

Sabtu, 10 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto : titiknol)

Ilustrasi (Foto : titiknol)

Menurut mereka, upaya mencari teman sebanyak-banyaknya bukanlah satu cara untuk terbebas dari kesepian.


DARA| BANDUNG- Perasaan kesepian yang berujung pada kesedihan sebenarnya normal dengan beragam alasan. Saat Anda menyesuaikan diri dengan keadaan baru, rasa kesepian mungkin berlalu.

Tetapi, terkadang perasaan itu tetap ada. Penelitian menunjukkan, orang-orang yang memiliki banyak teman justru lebih rentan kesepian. Menurut mereka, upaya mencari teman sebanyak-banyaknya bukanlah satu cara untuk terbebas dari kesepian.

Sering merasa kesepian akan berhubungan langsung dengan kesehatan. Sejumlah ahli menyebutkan, kesepian dapat memperpendek usia seseorang.

Sebuah penelitian oleh tim dari Rush University Medical Center, Amerika Serikat, menemukan banyak warga di usia pertengahan menjelang usia lanjut mengeluhkan kesepian.

Beberapa kondisi kesehatan berikut ini berhubungan dengan masalah kesepian:

1. Depresi
Seseorang yang sering merasa kesepian memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi.

Sensasi yang dimunculkan oleh kesepian seperti perasaan kosong, tidak percaya diri, putus asa, dan hal negatif lainnya dapat membuat seseorang depresi.

2. Kepribadian Tertutup
Kesepian juga dapat mengubah kepribadian seseorang menjadi lebih tertutup. Akhirnya, orang yang selalu merasa kesepian tak lagi memiliki ketertarikan untuk melakukan interaksi sosial dengan lingkungannya.

Orang dengan kepribadian tertutup cenderung tidak stabil dalam berpikir dan mengambil keputusan. Hal itu akhirnya akan memperdalam rasa kesepian. Sebab, ia akan merasa sendiri dan tidak memiliki satu pegangan hidup yang pasti.

3. Kecanduan Alkohol dan Obat Terlarang

Pada tingkat yang lebih jauh, rasa kesepian dapat menyebabkan seseorang kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang. Karena, orang-orang kesepian merasa tidak memiliki siapa pun. Mereka cenderung melarikan diri ke alkohol bahkan narkoba untuk mendapatkan rasa tenang dan menghilangkan kehampaan dalam hidup.

4. Kualitas Tidur yang Buruk
Hasil studi tahun 2017 yang mengamati lebih dari 2.000 anak kembar menunjukkan, orang dewasa muda yang merasa kesepian cenderung memiliki kualitas tidur lebih rendah.

Studi tersebut juga menemukan bukti bahwa mengalami kekerasan dapat memperburuk perasaan kesepian. Sebuah studi tahun 2010 yang mengamati 215 orang dewasa mendukung hubungan antara kesepian dan kualitas tidur yang buruk. Ditemukan, kualitas tidur yang rendah bisa menghambat aktivitas di siang hari.

5. Kecemasan Sosial dan Ketakutan akan Penolakan

Karena penolakan yang dialami akibat pelecehan, penelantaran, dan penindasan, beberapa orang menderita ketakutan hebat. Hal ini dapat muncul sebagai kecemasan sosial.

Rasa takut akan ejekan dan penghinaan bisa sangat melemahkan. Keadaan ini bisa menyebabkan isolasi diri. Jika ini alasan seseorang untuk mengisolasi diri dan akhirnya kesepian, maka terapi akan sangat membantu.

Menurut studi tahun 2018 pada 639 orang dewasa yang lebih tua, kesepian dan isolasi sosial bisa berefek pada kualitas tidur dan kesehatan mental.

6. Kemakmuran
Kehidupan yang sarat akan kemakmuran atau bergelimang harta justru terkadang menciptakan rasa terisolasi secara sosial. Karena, beberapa orang lain di sekitarnya akan merasa terintimidasi oleh kekayaan tersebut.

Orang-orang sekitar yang merasa terintimidasi dengan orang kaya akan menghindar. Mereka menganggap, si kaya akan mencibir orang yang tidak lebih kaya.

Hal ini yang sering disebut ketimpangan sosial. Keadaan ini bisa saja menyebabkan banyak orang kaya raya justru merasa sendirian.

7. Kecerdasan dan Isolasi Intelektual

Hal ini mungkin dapat terjadi pada beberapa individu yang tergolong sangat cerdas dan merasa sulit untuk menghabiskan waktu dengan orang yang tidak secerdas mereka. Keadaan itu bisa menyebabkan isolasi intelektual.

Namun, hal ini tidak selalu berarti berupa keangkuhan intelektual. Lebih mengarah kepada perasaan bahwa mereka tidak dapat berhubungan atau terhubung dengan orang yang tidak memahami cara berpikir mereka atau seberapa cepat pikiran mereka bekerja.

Akhirnya, mereka akan merasa terlalu berbeda untuk merasa nyaman dalam banyak situasi sosial dan berakhir dengan perasaan kesepian.

 

 

Editor : Maji| Sumber : klikdokter.com

Berita Terkait

Cek Disini, Revolusi Pendidikan Jawa Barat, KDM: SPMB 2025 Jangan Gaduh
Pertamina Patra Niaga Siapkan 95 Ribu Kilo Liter Avtur Antisipasi Kebutuhan Penerbangan Haji 2025
Tiga Kartini Muda Ini Sosok Menginspirasi Wanita untuk Berkarya
Diduga Gelapkan Uang Arisan Online, Perempuan Ini Diciduk Polisi
Cek Disini, Prosedur Membentuk Koperasi Desa Merah Putih, Kabupaten Bandung Targetkan Juli Sudah Terbentuk
Bupati Bandung Kesal Daerahnya Belum Tersentuh Makan Bergizi Gratis
DPR RI Dukung Dedi Mulyadi Berantas Premanisme di Jawa Barat
Update Kasus Pelecehan Oknum Dokter di Garut, Korban Bertambah Jadi Lima Orang
Berita ini 24 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 26 April 2025 - 20:25 WIB

Cek Disini, Revolusi Pendidikan Jawa Barat, KDM: SPMB 2025 Jangan Gaduh

Sabtu, 26 April 2025 - 20:05 WIB

Pertamina Patra Niaga Siapkan 95 Ribu Kilo Liter Avtur Antisipasi Kebutuhan Penerbangan Haji 2025

Sabtu, 26 April 2025 - 13:34 WIB

Diduga Gelapkan Uang Arisan Online, Perempuan Ini Diciduk Polisi

Jumat, 25 April 2025 - 13:58 WIB

Cek Disini, Prosedur Membentuk Koperasi Desa Merah Putih, Kabupaten Bandung Targetkan Juli Sudah Terbentuk

Jumat, 25 April 2025 - 13:20 WIB

Bupati Bandung Kesal Daerahnya Belum Tersentuh Makan Bergizi Gratis

Berita Terbaru

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 28 April 2025

Senin, 28 Apr 2025 - 08:30 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Senin 28 April 2025

Senin, 28 Apr 2025 - 08:25 WIB

CATATAN

POLITBIRO CHINA, Perang Dagang Tanpa Pemenang!

Minggu, 27 Apr 2025 - 20:05 WIB