Goodbye Jakarta

Rabu, 28 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DIUMUMKAN Presiden Joko Widodo, resmi sudah ibu kota negara pindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur, tepatnya ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara. Rencana pembangunan ditargetkan Bappenas paling lambat tahun 2024 dan proses persiapan, katanya, sudah dimulai tahun depan.

Dikabarkan juga, di dua kabupaten itu, pemerintah sudah memiliki lahan 180 ribu hektar dan itu sudah dikuasai pemerintah sebesar 90 persen. Sisanya, masih milik pihak lain, namun katanya bisa dibebaskan atau dibeli jika memang dibutuhkan.

Presiden Jokowi bukan tanpa dasar memutuskan Kaltim jadi ibu kota yang baru. Pemerintah, kata Jokowi, sudah melakukan kajian mendalam dan intensifkan studinya selama tiga tahun terakhir. Alasan memilih Kaltim yaitu risiko bencana minimal, baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, maupun tanah longsor

Lalu, dua kabupaten itu dinilai strategis. Jika ditarik koordinat, lokasinya berada di tengah-tengah wilayah Indonesia. Lokasi itu berada dekat perkotaan yang sudah terlebih dahulu berkembang, yakni Kota Balikpapan dan Kota Samarinda.

Juga memiliki infrastruktur yang relatif lengkap dan alasan terakhir di lokasi tersebut ada lahan pemerintah, yakni seluas 180.000 hektar.

Pro kontra mengemuka, termasuk dari kalangan pebisnis. Komisaris Utama Bosowa Group Erwin Aksa misalnya, ia mengatakan pemindahan ibu kota perlu dikaji ulang urgensinya. Bukan perkara mudah dan butuh biaya besar.

Selain urgensinya, kata Erwin Aksa, dilansir laman bisnis, penting pula dipertimbangkan kestabilan bagi dunia usaha. Erwin menilai, akan lebih baik jika pemerintah saat ini fokus pada pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan Hipmi Anggawira menuturkan, sebetulnya rencana tersebut sudah diwacanakan sejak era Soeharto. Hanya saja, hingga saat ini belum ada realisasinya.

Menurutnya pemindahan Ibu Kota sudah cukup tepat untuk dilakukan. Pasalnya, Jakarta sudah terlalu penuh, sehingga cukup sulit jika dilakukan penataan.

Dari sisi dunia usaha, Anggawira menilai memang pemindahan ibu kota akan cukup memberikan dampak. Namun, dampak dari pemindahan ibu kota terhadap dunia usaha masih bisa teratasi. “Ya pastinya ada pengaruh, tapi kan kalau lihat Jakarta ini juga sudah cukup overload,” ujarnya.

Dikutip dari bisnis.com, memang harus ada sebuah langkah-langkah yang revolusioner, tapi bukan berarti tanpa persiapan yang matang. Timeline juga harus clear jangan sampai hanya jadi wacana dan kalau saya lihat di beberapa negara juga sudah biasa itu (pindah Ibu Kota) seperti di AS, Brazil, Malaysia. Sebetulnya itu bisa jadi contoh.”

Idealnya, implementasi pemindahan ibu kota bisa dilakukan dalam waktu 10 tahun. Namun, sebelum itu pemerintah juga harus menetapkan lokasinya, paling tidak penetapan lokasi membutuhkan waktu kurang lebih 1 tahun saja.

“Jadi 10 tahun bisa terimplementasikan, tapi yang penting penetapan lokasi nya dulu. Kalau bisa jangan lama-lama, satu tahun kedepan lah. Jangan sampai nanti ada transaksi jual beli tanah lah atau chaos.***

Berita Terkait

PROGRAM NUKLIR IRAN dari Konstanta, ke Percepatan
PERANG TELUK “Efek Dunning”, dan Blokade Hormuz
INKLUSIFITAS PERANG “Post-fact”! AS dan Isolasionis
KALKULASI SEKUTU ZIONIS Bila Israel “Menghabisi” Khamenei!
GEOPOLITIK TIMTENG Rusia, antara Iran dan Ukraina
ANCAMAN KRISIS GLOBAL Eskalasi Israel-Iran Makin Dalam
Menjadi KDM: Fenomena Imitasi Gaya Kepemimpinan di Jawa Barat
BENCANA GAZA “Nekropolitik” dan “De-Humanisasi”
Berita ini 14 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 15:15 WIB

PROGRAM NUKLIR IRAN dari Konstanta, ke Percepatan

Selasa, 24 Juni 2025 - 13:48 WIB

PERANG TELUK “Efek Dunning”, dan Blokade Hormuz

Senin, 23 Juni 2025 - 08:16 WIB

INKLUSIFITAS PERANG “Post-fact”! AS dan Isolasionis

Sabtu, 21 Juni 2025 - 01:55 WIB

KALKULASI SEKUTU ZIONIS Bila Israel “Menghabisi” Khamenei!

Kamis, 19 Juni 2025 - 15:02 WIB

GEOPOLITIK TIMTENG Rusia, antara Iran dan Ukraina

Berita Terbaru

JABAR

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:29 WIB