Logo
Daerah

Puluhan Siswa di Kadungora Garut Kembali Keracunan Diduga MBG

Siswa Yang Keracunan Berasal dari Tiga Sekolah

Puluhan Siswa di Kadungora Garut Kembali Keracunan Diduga MBG
Sejumlah siswa mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Kadungora, Kabupaten Garut usai mengalami gejala keracunan diduga setelah menyantap menu MBG, Selasa (30/9/2025).(Foto: andre/dara)

Dua jam setelah mengkonsumsi menu MBG siswa merasakan gejala yang sama seperti mual, pusing, dan diare.


DARA| Puluhan siswa di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut kembali mengalami gejala keracunan diduga usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (30/9/2025). Hingga Selasa malam, korban yang mendapatkan penanganan medis sudah mencapai 55 orang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, para siswa yang mengalami gejala keracunan tersebut berasal dari tiga sekolah yakni SDN 3 Talagasari, SMPN 1 Kadungora, dan SMP PGRI Kadungora. Mereka mengalami gejala keracunan usai menyantap menu MBG yang tediri dari rendang sapi, sayuran serta susu bantal kemasan yang diberikan.

Kepala Puskesmas Kadungora, Noni Cahyana, mengatakan para korban datang bergelombang ke Puskesmas sejak sore hingga malam hari. Rata-rata dari mereka mengeluhkan gejala mual, muntah, diare, hingga sesak napas.

"Seluruh pasien saat ini masih dalam pemantauan intensif tenaga medis," ujar Noni, Selasa (30/9/2025).

Rahmawati (14), siswi SMP PGRI Kadungora menuturkan, merasakan sesak nafas disertai mual dan pusing terutama usai meminum susu kemasan bantal yang ada dalam menu MBG. Bahkan menurut Rahmawati, dirinya juga sempat pingsan di sekolah sebelum akhirnya mendapatkan perawatan di Puskesmas.

"Iya setelah minum susu bantal rasa cokelat, rasanya ada runyam di mulut," ucapnya.

Sementara itu, Zahra (13), seorang siswa kelas VIII SMPN 1 Kadungora, mengaku jika dirinya sempat makan menu MBG berupa rendang sapi, sayuran dan susu bantal kemasan. Namun setelah itu perutnya langsung merasa engga enak, mual dan juga pusing.

"Tadi makan rendang daging jam satu siang, kalau susu diminum jam 3 an, setelah itu perut langsung engga enak, mual dan pusing," katanya.  

Selain pelajar, salah seorang staf di SMPN 1 Kadungora, bernama Lili (33) juga menjadi korban dalam insiden keracunan ini. Lili mengaku, dua jam setelah mengkonsumsi menu MBG tersebut, dirinya langsung tumbang dan merasakan gejala yang sama seperti mual, pusing, dan diare.

"Tadi minum susu, terus ada beberapa makanan, langsung lemas, mual," ucap Lili yang mengaku menyantap makanan jatah pelajar yang tidak hadir sekolah tersebut.
 
Sementara itu, sejumlah guru dan orang tua siswa menduga bahwa penyebab keracunan yang menimpa para siswa itu berasal dari susu bantal kemasan yang ada dalam menu MBG tersebut. Mereka mencurigai,  susu yang diminum siang hari tidak lagi segar karena tidak disimpan di tempat dingin, meski masa kedaluwarsa susu masih enam hari lagi.

"Kalau menu makannya bagus, ada daging sapi ada sayuran, Kemungkinan itu dari susu," ujar Nurlela, salah seorang guru SDN Talagasari 3 di Puskesmas Kadungora.

Menurut Lela, ada empat siswa di sekolahnya yang harus mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Kadungora. Selain itu, ada juga sejumlah siswa lainnya yang mengeluhkan gejala serupa, tetapi orangtuanya memilih untuk merawat di rumah.

"Ada yang diobati di rumah seperti dikasih air kelapa muda dan obat lainnya. Kita nggak bisa apa-apa, orang tuanya yang mau," ucapnya.


Editor: Maji