Logo
Bandungraya

Bupati Bandung Sebut PKBM Tingkatkan Kemampuan Ekonomi Masyarakat

Selama 2024-2025 Sudah Hasilkan Lulusan 7.326 Siswa

Bupati Bandung Sebut PKBM Tingkatkan Kemampuan Ekonomi Masyarakat
Bupati Dadang Supriatna menyerahkan penghargaan pada Gelar Karya Pemberdayaan Warga Belajar dan Launching Koperasi Konsumen Forum PKBM Kabupaten Bandung di Dome Balerame Soreang, Selasa (30/9/2025). (Foto: diskominfo)

"Kita siap menganggarkan berapa kebutuhan kegiatan non formal untuk paket A, B dan C," kata Kang DS.


DARA| Bupati Bandung Dadang Supriatna mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengelola PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) se-Kabupaten Bandung yang sudah memberikan kontribusi nyata terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung.

"Karena visi misi kita sudah jelas, bahwa pertama bagaimana untuk  meningkatkan sumber daya manusia, kedua bagaimana untuk meningkatkan kewirausahaan," kata Bupati Dadang Supriatna pada sambutannya di kegiatan Gelar Karya Pemberdayaan Warga Belajar dan Launching Koperasi Konsumen Forum PKBM Kabupaten Bandung di Dome Balerame Soreang, Selasa (30/9/2025). 

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna menjelaskan, ada tujuh poin fungsi PKBM. Pertama meningkatkan akses pendidikan. PKBM menyediakan kesempatan belajar bagi masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan formal.  

Bupati turut memberikan apresiasi kepada warga (di antaranya Ketua RT, RW) yang sudah berusia 70 tahun sudah menyelesaikan pendidikan paket C. Kang DS memberikan kesempatan kepada mereka yang ingin melanjutkan kuliah. 

"Jenjang pendidikan non formal (PKBM) ini yang diakui pemerintah. Saya minta pak Kadis Pendidikan, para ketua RT, RW, PKK yang belum mencapai paket C silahkan untuk didata melalui Pak Camat. Sehingga Pak Camat menyampaikan informasi secara lengkap kepada Kadis Pendidikan," ujarnya. 

Kang DS mengungkapkan PKBM yang sudah bisa melaksanakan kegiatan pembelajaran paket A, B dan C, sehingga Kepala Bidang Dinas Pendidikan untuk memberikan anggaran. 

"Dengan harapan para kader PKK, Posyandu, Pos KB, para ketua RT dan ketua RW minimal bisa menyelesaikan paket C," harapnya.

Bupati Bandung menawarkan pendidikan non formal seperti kejar paket A, B dan C, bisa dilaksanakan di masing-masing desa dan bekerjasama dengan kepala desa. Artinya, PKBM bisa hadir di tengah-tengah masyarakat. 

"Kita siap untuk menganggarkan berapa kebutuhan kegiatan non formal untuk paket A, B dan C," ucap orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini.

Dalam pengembangan keterampilan, lanjut Kang DS, PKBM membantu masyarakat dalam pengembangan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kemampuan ekonomi.  

"Selaras dengan program Pak Presiden, bahwa hari ini Presiden ada tiga program prioritas yang menjadi unggulan. Pertama adanya sekolah rakyat. Sekolah rakyat ini diberikan kepada masyarakat desil satu. Artinya masyarakat yang sangat miskin, dan disekolahkan sampai selesai dan mendapatkan pekerjaan," ujarnya. 

Kemudian, kata dia, orang tuanya diberikan rumah, termasuk diberikan modal usaha untuk meningkatkan kesejahteraan. PKBM harus betul-betul bisa menangkap peluang ini. 

Dalam pengembangan ekonomi inklusif, Kang DS mengucapkan terima kasih sudah didirikan koperasi konsumen PKBM. Ia berharap koperasi tersebut untuk berkolaborasi dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang ada di masing-masing desa dan kelurahan. 

Lebih lanjut poin fungsi PKBM ini adalah untuk pendidikan kesetaraan, pemberdayaan masyarakat, meningkatkan literasi dan mendukung pembangunan desa.

"Selama empat tahun ini, PKBM ini sudah memberikan kontribusi yang nyata. Yang mana dilihat pertama dari jenjang pendidikan, harapan lama sekolah masyarakat Kabupaten Bandung sudah mencapai 12,27 tahun dan rata-rata lama sekolah kita sudah mencapai 9,15 tahun. Dibandingkan empat tahun sebelumnya adalah sekitar 8,8 tahun," ujarnya.  

Bupati juga menyebutkan pertumbuhan ekonomi ada peningkatan. Pada saat dilantik jadi Bupati Bandung 26 April 2021 silam, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung dalam kondisi minus 7,5 persen. 

"Saat ini sudah meningkat 5,24 persen. Artinya sudah ada peningkatan 12,29  persen. Keberhasilan ini bukan keberhasilan secara pribadi saya selaku bupati, tapi keberhasilan seluruh komponen, termasuk para ASN, non ASN, dan seluruh stakeholder dan didalamnya ada peran PKBM yang tergabung dalam Dinas Pendidikan," katanya.

Kang DS menegaskan pendidikan adalah hal yang penting dan menjadi prioritas pertama. Pendidikan dasar untuk masyarakat Kabupaten Bandung. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Asep Kusumah mengatakan PKBM se-Kabupaten Bandung telah menyumbang pencapaian rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bandung. 

Ia menyebutkan bahwa keberadaan para pengelola dan pimpinan PKBM se-Kabupaten Bandung sebagai bagian penting dari kemajuan pendidikan di Kabupaten Bandung.

"Pilar-pilar pendidikan di Kabupaten Bandung, alhamdulillah hari ini sudah mampu mendukung pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Rata-rata lama sekolah kita sudah diangka 9,15 tahun," katanya.

Asep menjelaskan PKBM di Kabupaten Bandung pada tahun 2024-2025 menghasilkan lulusan sebanyak 7.326 orang. Tahun ini tercatat seluruh siswa  PKBM sebanyak 23 ribu lebih.  

"Pada tahun 2025 memperkuat keberadaan PKBM yang digagas dari komitmen, visi dan kepedulian memajukan pendidikan di Kabupaten Bandung. Pak Bupati sudah melengkapi upaya teman-teman para PKBM dengan hibah BOS paket C sebesar Rp1,230 miliar. Kemudian ada hibah penguatan PKBM untuk 70 lembaga sebesar Rp1,825 miliar. Termasuk dukungan Pak Bupati untuk bantuan honor atau insentif tutor sebesar Rp15,588 miliar," tuturnya. 

Apa yang dilakukan hari ini, kata Asep, ditunggu hasilnya di Indonesia Emas 2045. Pada kesempatan itu turut dilaksanakan seremonial pemberian penghargaan kepada warga belajar PKBM usia termuda dan usia tertua. Selain itu secara simbolis pemberian ijasah kepada 7.326 siswa. Selain itu dilaksanakannya launching koperasi warga PKBM sejahtera Kabupaten Bandung Bedas. 

"Tinggal di Kabupaten Bandung dengan visi lebih Bedas, mari kita pegang filosofis budaya Sunda. Silih asih, silih asuh, silih asah, silih wawangi. Satu frekwensi untuk mewujudkan Kabupaten Bandung lebih Bedas," pungkasnya.

Editor: Maji