Logo
Nasional

Atalia Praratya Soroti Peran Strategis Gen-Z bagi Masa Depan Bangsa

Atalia Praratya Soroti Peran Strategis Gen-Z bagi Masa Depan Bangsa

DARA — Anggota MPR RI, Atalia Praratya, menegaskan bahwa tantangan kebangsaan di era digital justru menempatkan generasi muda sebagai aktor utama dalam menjaga dan

menghidupkan kembali nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan. Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama mahasiswa International Women University (IWU), beberapa waktu lalu.

 

Kegiatan yang berlangsung pukul 13.00–15.00 WIB tersebut diikuti dengan antusias oleh mahasiswa IWU. Diskusi berjalan dinamis, mencerminkan tingginya minat dan kepedulian generasi muda terhadap isu kebangsaan, demokrasi, dan peran mereka di ruang digital.

 

Dalam sambutannya, Atalia mengajak mahasiswa untuk tidak memandang sosialisasi Empat Pilar sebagai agenda seremonial semata. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari tugas konstitusional MPR RI sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014, dengan tujuan membumikan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika agar benar-benar hidup di tengah masyarakat.

 

“Indonesia adalah rumah besar yang sangat beragam. Rumah sebesar ini hanya bisa berdiri kokoh jika pondasinya dipahami, dijaga, dan dirawat bersama. Dan proses itu tidak mungkin berjalan tanpa keterlibatan generasi muda, ” ujar Atalia.

 

Atalia juga mengajak mahasiswa untuk jujur melihat realitas sosial yang ada. Ia menyinggung sejumlah data survei yang menunjukkan adanya penurunan praktik dan pemahaman nilai Pancasila di kalangan Generasi Z, seiring dengan kuatnya pengaruh ruang digital dan media sosial terhadap cara pandang kebangsaan anak muda.

 

“Kalau generasi muda mulai merasa nilai kebangsaan tidak lagi relevan, itu bukan sekadar persoalan generasi, tapi pekerjaan rumah kita bersama sebagai bangsa,” tegasnya.

 

Namun demikian, Atalia menekankan bahwa kondisi tersebut justru menjadi alasan utama mengapa mahasiswa memiliki peran yang sangat strategis. Ia menyebut Generasi Z sebagai pemegang “kartu truf” masa depan bangsa, tidak hanya karena berada di jantung bonus demografi, tetapi juga karena memiliki daya pengaruh yang besar di ruang digital.

 

“Data menunjukkan literasi digital Gen-Z cukup tinggi. Artinya, kalian bukan hanya pengguna teknologi, tetapi juga pembentuk arus informasi. Di tangan kalianlah nilai-nilai kebangsaan bisa diperkuat dan disebarluaskan kembali,” ungkap Atalia.

 

Ia berharap, melalui sosialisasi ini, mahasiswa tidak hanya memahami Empat Pilar secara konseptual, tetapi juga menghayatinya sebagai nilai yang hidup, relevan dengan zaman, dan tercermin dalam sikap serta tindakan sehari-hari.

 

Kegiatan ini turut menghadirkan Abie Besman, selaku Chief of Digital Koran Gala, peneliti media, dan penulis buku, sebagai narasumber. Dalam pemaparannya, Abie mengawali materi dengan penguatan wawasan kebangsaan sebagai fondasi dalam memahami Empat Pilar MPR RI, mulai dari Pancasila sebagai nilai dasar kehidupan berbangsa hingga pentingnya UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai kesepakatan nasional.

 

Selanjutnya, ia mengaitkan nilai-nilai kebangsaan tersebut dengan realitas kehidupan di era digital. Menurutnya, media dan ruang digital memiliki peran strategis dalam membentuk cara pandang generasi muda terhadap kebangsaan. Karena itu, literasi kritis menjadi kunci agar nilai-nilai Pancasila tidak terdistorsi oleh arus informasi yang masif, sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai sarana memperkuat persatuan dan semangat kebangsaan.

 

Sesi diskusi berlangsung interaktif dengan berbagai pertanyaan dan pandangan kritis dari mahasiswa, yang menunjukkan tingginya antusiasme peserta terhadap isu kebangsaan dan tantangan demokrasi di era digital.

 

Melalui kegiatan ini, Atalia Praratya kembali menegaskan komitmennya untuk terus mendekatkan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI kepada generasi muda, khususnya

mahasiswa, agar tetap relevan, kontekstual, dan mampu menjadi panduan dalam menghadapi dinamika sosial, politik, dan digital yang terus berkembang.