“Saya ini kan menunggu skenario dari Allah SWT. Kemudian ada harapan dan keinginan dari masyarakat, para tokoh dan alim ulama meminta saya untuk berangkat (maju mencalonkan diri), jadi apa boleh buat saya Lillahitaala,” ungkap DS.
DARA | BANDUNG – Bakal calon Bupati Bandung, Dadang Supriatna tak ingin terlalu mempermasalahkan soal banyaknya anggapan dari pengurus DPD Partai Golkar terkait keputusannya pindah armada ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Menurut Dadang yang akrab disapa Kang DS itu, setiap partai politik tentunya mempunyai AD/ART. Sehingga kata dia tak perlu terlalu dipermasalahkan dan tinggal saling mengoreksi serta introspeksi.
“Ini satu kepercayaan dan dorongan para alim ulama, kyai dan tim, karena kondisi kebutuhan politik yang saat ini akan dilalui, saya apresiasi. Mudah-mudahan ini membawa berkah dan sesuai skenario Allah, inilah yang terbaik untuk Kabupaten Bandung,” ujar Dadang saat ditemui di sela menghadiri Harlah PKB ke-22 di Kampung Mahmud, Desa Mekar Rahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (27/7/2020).
Kang DS mengatakan, setiap orang tentunya memiliki harapan dan keinginan. Selain itu, tentu semua orang juga diperbolehkan melakukan langkah-langkah selama itu tidak melanggar.
Selain itu, lanjut dia, demi kebaikan Kabupaten Bandung, DS menguatkan diri untuk tetap melangkah maju sebagai calon Bupati Bandung meski partai yang sejak dulu ia bernaung tak memberikannya rekomendasi.
“Saya ini kan menunggu skenario dari Allah SWT. Kemudian ada harapan dan keinginan dari masyarakat, para tokoh dan alim ulama meminta saya untuk berangkat (maju mencalonkan diri), jadi apa boleh buat saya Lillahitaala,” ungkap DS.
Dirinya pun berpesan kepada masyarakat Kabupaten Bandung untuk berfikir cerdas demi kemajuan daerah yang selama ini sangat diimpikan. Bahkan, DS siap menerima konsekuensi melepaskan jabatannya sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
“Saya siap menerima konsekuensi. Itu sebagai resiko, saya siap berhenti kalau sudah mendaftarkan diri ke KPU,” tegasnya.
Editor: Maji