Gubernur Jawa Barat Tak Mau Gegabah Mengambil Keputusan

Jumat, 29 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Emil juga mengatakan, bahwa setiap mengambil keputusan pihaknya harus berdasarkan data yang akurat, dan tidak ada keputusan dari gugus tugas Provinsi Jawa Barat dan kota / kabupaten yang tidak berbasis data.


DARA| BANDUNG- Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil merasa sudah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar secara masif dan paling besar di Republik Indonesia.

Menurutnya, hal tersebut dikarenakan bahwa Pemprov Jabar telah melakukan PSBB level provinsi  yang mengawal 50 juta warga di Jawa Barat.

“Jadi seluruh warga Jabar yang hampir 50 juta itu tidak ada yang tidak melalui sebuah proses scrinning yang namanya PSBB. Karena kami Provinsi yang paling besar, tentulah Jumlahnya memang sangat massif,” kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Jumat (29/5/2020).

Emil juga mengatakan, bahwa setiap mengambil keputusan pihaknya harus berdasarkan data yang akurat, dan tidak ada keputusan dari gugus tugas Provinsi Jawa Barat dan kota / kabupaten yang tidak berbasis data.

“Karena kami tidak ingin gegabah, kami tidak ingin asal-asalan dalam mengambil keputusan. Salah satu ukuran hari ini yang menjadi sebuah pencapaian dari gugus tugas adalah angka reproduksi Covid-19 atau artinya itu sudah selama 14 Hari ini rata-rata di angka 1, bahkan di 2 Hari terakhir di angka 0,97.

“Hal ini menandakan kalau mengikuti standar dari WHO, maka wilayah itu masuk kategori terkendali tentulah untuk sementara dan kita berharap kan ini permanen,” lanjutnya.

Emil juga mengatakan, laju ODP di Jawa Barat terus menurun. Karena menurutnya, hal tersebut berkat kinerja dari Kapolda Jabar yang bisa menahan orang-orang untuk melakukan mudik.

“Kita juga sudah membalik kanankan pemudik balik dari Jawa Tengah, belasan ribu kendaraan yang saya tahu dan juga membantu orang tidak kembali ke Jakarta,” tuturnya.

Tak hanya itu pasien yang positif dirawat juga menurun, begitupun dengan angka PDP yang juga menurun.

“Ini adalah prestasi para dokter dan tenaga kesehatan di Jawa Barat yang berhasil menekan pasien pasien tidak perlu ke rumah sakit sudah turun sekarang 30,2% yang dirawat di ruang isolasi,” pungkasnya.

Editor : Maji

Berita Terkait

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya
PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan
KDM Libatkan TNI AL Jaga Sungai dan Laut Jawa Barat
Bangkitkan Kembali Fungsi Kentongan, Warnai Jambore Satlinmas Bandung Barat 2025
Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional
Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa
Angkat Potensi Rasa Nusantara, Bright Gas Kembali Hadirkan Bright Gas Cooking Competition 2025
Viral, Geng Motor di Garut Aniaya Remaja
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:42 WIB

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:34 WIB

KDM Libatkan TNI AL Jaga Sungai dan Laut Jawa Barat

Rabu, 25 Juni 2025 - 19:31 WIB

Bangkitkan Kembali Fungsi Kentongan, Warnai Jambore Satlinmas Bandung Barat 2025

Rabu, 25 Juni 2025 - 12:15 WIB

Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:48 WIB

Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa

Berita Terbaru

JABAR

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:29 WIB