Logo
Nasional

Petani di Indonesia Bisa Hidup Layak Kalau Memiliki 2 Hektar Lahan

Bupati Cirebon Imron Apresiasi Bantuan Pangan

Petani di Indonesia Bisa Hidup Layak Kalau Memiliki 2 Hektar Lahan
Bupati Cirebon, H. Imron bersama Komisi IV DPR RI dan Perum Bulog Jawa Barat memberikan bantuan kepada masyarakat.(Foto: Bambang/dara)

Kolaborasi antara DPR RI, Bulog, dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


DARA| Bupati Cirebon, H. Imron, menyampaikan apresiasi atas bantuan pangan yang disalurkan Komisi IV DPR RI bersama Perum Bulog Jawa Barat kepada masyarakat Kabupaten Cirebon. Bantuan berupa beras, minyak goreng, dan telur itu dianggap sangat berarti, terutama karena angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon masih berada di angka 6,7 persen.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Cirebon, kami mengucapkan terima kasih kepada Komisi IV dan Prof. Rokhmin Dahuri. Bantuan ini sangat membantu masyarakat kami,” ujar Imron.

Meski begitu, Imron menegaskan penanganan kemiskinan tidak bisa hanya mengandalkan bantuan pangan semata. Pemerintah daerah, kata Imron, terus menggenjot berbagai program pemberdayaan, termasuk penciptaan lapangan kerja baru.

“Menekan kemiskinan harus berjalan beriringan—bantuan pangan tetap penting, tetapi lapangan kerja dan pemberdayaan masyarakat adalah kunci jangka panjangnya.”

Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, hadir langsung dalam kegiatan tersebut. Ia menyebut penyaluran bantuan pangan ini bentuk kolaborasi antara DPR RI, Bulog, dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Cirebon dan sekitarnya.

Namun Rokhmin menegaskan, bantuan tidak boleh berlangsung terus-menerus. Negara yang kuat, katanya, adalah negara yang mampu menciptakan kesempatan kerja bagi warganya.

“Bantuan seperti ini sifatnya sementara. Negara yang berhasil bukan yang terus memberi bantuan, tetapi yang mampu menyediakan lapangan kerja.”

Ia juga menyoroti persoalan mendasar di sektor pertanian dan perikanan. Menurutnya, banyak kebijakan belum menyentuh akar masalah.

“Rata-rata petani di Jawa hanya menggarap 0,4 hektare. Secara ekonomi idealnya dua hektare agar bisa hidup layak. Kalau luas lahan terlalu kecil, berapa pun subsidi pupuknya, petani tetap sulit sejahtera,” jelasnya.

Di sektor perikanan pun demikian. Infrastruktur seperti pabrik es atau cold storage harus dibangun berdasarkan data jumlah tangkapan ikan dan jumlah nelayan, sehingga benar-benar bermanfaat.

Rokhmin berharap arah kebijakan pemerintah ke depan lebih berpihak pada ekonomi pemberdayaan, bukan ekonomi bantuan.

“Seperti yang disampaikan Pak Bupati, kuncinya itu job creation. Lapangan kerja yang memberi pendapatan, bukan hanya bantuan sesaat.”

Kepala Perum Bulog Kanwil Jawa Barat, Nurman Susilo, menyampaikan Kabupaten Cirebon menjadi daerah kedelapan di Jawa Barat yang mulai menyalurkan bantuan pangan tahap ini.

“Kali ini tidak hanya beras, tapi juga minyak goreng. Dan penyaluran akan terus kita percepat agar masyarakat segera menerima manfaatnya,” ungkap Nurman.

Bulog memastikan kualitas bahan pangan yang disalurkan tetap terjaga. Data penerima berasal dari Kementerian Sosial, dan jika ditemukan warga yang tidak lagi layak menerima bantuan, segera dilakukan pengalihan agar bantuan tepat sasaran.

“Kami menjamin kualitas dan ketepatan penyaluran bantuan. Tujuannya jelas agar masyarakat yang benar-benar membutuhkan segera mendapatkan haknya.”


Editor: Maji