HEGEMONI ISRAEL Hamas "Membingkai" Palestina
Oleh: Sabri Piliang, Pengamat Timur Tengah

"Hegemoni regional"! Itu "lubuk" terdalam Israel! Gaza tak akan berhenti bergolak! Kecuali, ada intervensi eksternal. Sekarang!
Israel telah kehilangan kendali! Menjadi "megalomania"! "Gangguan jiwa", yang ditandai delusi keagungan kekuasaan. Israel terlalu yakin, dengan kekuatannya.
"Membabi-buta"! Apa yang dilakukan Benyamin Netanyahu dengan IDF-nya, tidak lagi melihat akibat "paria"pada bangsanya! Dikejar, dicaci dimana pun!
"Tombol" intervensi dan tombol penghentian "psikopatis" pemimpin Israel. Kini di tangan Presiden Trump! Hanya Trump yang mampu meredam!
Kesepakatan "gencatan senjata", tidak bisa mengandalkan "pressure" Perancis dan Inggris. Megalomania Israel, menganggap keduanya "hal remeh,"remah" dan 'minor'!
Tombol di tangan Trump! Perang pasti akan berhenti. Bila ada "political will"! Dengan Trump memberi status akhir yang komprehensif kepada Israel!
"Solusi dua negara" adalah status akhir, dan kata yang ditunggu Hamas dari Trump sebagai "induk semang" Israel!
Hamas rela di-demiliterisasi. Mungkin juga mau "exile" sebagai pertanggungjawaban atas peristiwa 7 Oktober 2023. Kekuasaan, bukanlah eksklusifitasnya. Kemerdekaan Palestina-lah "goal"nya!
Hamas! Sepertinya, tengah "buying time". Mengulur waktu, sekaligus "memancing Israel. Agar terus menjatuhkan bom, pada sasaran sipil yang dilarang UU Humanitarian!
Hingga sampai di satu titik! Dengan, atau tanpa AS, sanksi model Serbia sangat mungkin terjadi! Israel harus dipaksa berhenti, lewat tindakan!
Pembantaian 8.000 lelaki Muslim Bosnia di Srebrenica (Bosnia) 11 Juli 1995 oleh Radovan Karadzic dan Ratco Mladic (Serbia Bosnia).
Melahirkan operasi "Deny Flight" (NATO), yaitu zona larangan terbang bagi pesawat Yugoslavia (Serbia dan Montenegro). Juga Resolusi 808 PBB terhadap individu yang terlibat pembantaian!
"Raw models" Resolusi Dewan Keamanan" PBB 1244 (24 Maret 1999)! Sebagai upaya mengakhiri perang "pamungkas" Balkan (Kosovo), membuat NATO membom Yugoslavia. Perang pun berhenti!
Model penyelesaian konflik Rwanda dan Kongo (Afrika), serta Azerbaijan versus Armenia di Kaukasus. Pun, bisa dijadikan "raw models", untuk menyelesaikan konflik "berdarah "Israel-Hamas!
Israel harus dipaksa! Mau berdamai model Azerbaijan-Armenia! Semodel dengan Pola Rwanda-Kongo! Atau model Yugoslavia, lewat intervensi militer. Pada satu titik didih! Ini bisa terjadi!
TSUNAMI DIPLOMATIK
Perang Israel-Hamas telah membawa Israel ke sudut "ruang pengap" kemanusiaan. Menang-kalah, bukan lagi bilangan angka! Berapa korban Israel! Berapa korban Hamas (Palestina).
Secara matematis, Israel telah menang! Perang "asimetris" serta dukungan AS, menghancurkan adab dan peradaban "homo homini socius".
"Kritik populis" Trump (sesekali) terhadap Israel! Sudah tidak bermakna. Israel terus melakukan pelanggaran humanitarian, dan sesekali mengakui "ada keliru prosedur" pemboman!
Kini Israel telah "menuai" tekanan internasional. Begitu jauh menembus batas yang seharusnya. Hampir semua kawan (kecuali AS), telah memberi "benang merah"! "Toleransi kami sudah cukup, Natanyahu"!
"Financial Times" (25/8) menyebutkan! Krisis ekonomi, terutama dari investor Eropa, mulai terasa di Israel. Israel, kini mirip Rusia! Resesi tanpa sanksi resmi!
Eropa adalah andalan Israel dalam membangun perekonomiannya. Meski, finansial AS dalam transaksinya, lebih besar dibanding Eropa. Dampak kolaborasi akademis: semikonduktor, desain, chip, dan sains, yang berhenti. Menyulitkan Israel.
Dana minyak Norwegia US$ 2 triliun! Yang merupakan kekayaan negara terbesar di dunia (Financial Times). Telah menjual kembali seperlima investasinya di Israel.
Israel, kini menghadapi "sanksi sosial", dan isolasi di banyak negara. Restoran Israel dirusak di Sydney dan Berlin! DJ Israel dihapus dari daftar festival musik Belgia! Wisatawan Israel diserang di Athena!
Akibat lebih jauh! Setiap warga Israel, dianggap musuh, "public enemy number one"! Muncul pemikiran, warga Israel di mana pun. Agar tidak memperlihatkan ke-israel-annya.
SAMPAI MATI
Israel, Mesir, Steve Witkoff (utusan Trump), sangat meyakini! Peperangan akan berakhir, di akhir tahun. Namun, ini pandangan keliru.
Harian terkemuka Israel, Yedioth Ahronoth (28 Agustus '25) mengingatkan. Hamas tidak akan menyerah! Mereka tengah menunggu IDF untuk bertempur sampai mati!
Menyerah, tidak akan menjadi pilihan Hamas. Hamas akan menggali lebih dalam! Membangun terowongan.
Di setiap wilayah yang dimasuki IDF, Hamas akan mundur ke tempat lain. Pada setiap wilayah yang ditinggalkannya, Hamas pasti bakal kembali lagi. IDF harus siap mental!
Hamas, kini tengah "membingkai" kemerdekaan Palestina! Israel juga sedang "membingkai" Israel tanpa gangguan Hamas!
Kedua "bingkai" ini, sama-sama punya "titik pijak", dalam persepsi masing-masing. Bom Israel yang dijatuhkan di "sembarang" tempat, di Gaza. Itulah bingkai kemerdekaan Palestina.
Pola pikir pemimpin Israel yang menuding demo rakyat Israel! Sebagai simpatisan Hamas (Yedioth Ahronoth). Mempersepsikan, betapa "takutnya", rezim Netanyahu terhadap Hamas!
Hamas tak akan mengibarkan "bendera putih"! Sampai Trump, menekan Israel untuk duduk setara di meja perundingan.