Mendesakkah Reshuffle Kabinet Jokowi?, Seperti Ini Hasil Survei Kedua PSKP

Sabtu, 18 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan dalam pembukaan Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3/2020). ASAFF Tahun 2020 yang diselenggarakan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) merupakan hasil kolaborasi antarnegara dan antarpebisnis di kawasan Asia untuk membangun kemandirian pertanian dan ketahanan pangan di Asia. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.

Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan dalam pembukaan Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3/2020). ASAFF Tahun 2020 yang diselenggarakan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) merupakan hasil kolaborasi antarnegara dan antarpebisnis di kawasan Asia untuk membangun kemandirian pertanian dan ketahanan pangan di Asia. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.

Direktur Eksekutif PSKS, Efriza, S.IP, M.Si dalam rilisnya yang diterima redaksi dara.co.id menerangkan, dalam survei ini, PSKP menemukan berbagai temuan menarik dari masyarakat mengenai Wacana Reshuffle Kabinet.


DARA| BANDUNG- Dalam rapat kabinet yang dilaksanakan pada tanggal 18 Juni lalu, Presiden Jokowi menyatakan kekecewaannya terhadap kinerja para menteri Kabinet Indonesia Maju.

Presiden menilai kinerja para menteri biasa-biasa saja, padahal saat ini Indonesia tengah menghadapi pandemi virus corona. Presiden Jokowi menegaskan apabila kinerja para menteri masih biasa saja dan tetap seperti demikian, maka Presiden Jokowi tidak segan untuk melakukan reshuffle kabinet.

Pusat Studi Kemanusiaan dan Pembangunan (PSKP) melakukan survei ke-2 dari 34 Provinsi yang mendapat jangkauan survei dengan jumlah sampel 172 responden. Dikarenakan pandemi, survei yang kami lakukan bersifat daring melalui aplikasi google form. Survei dilaksanakan pada tanggal 15-16 Juli 2020.

Direktur Eksekutif PSKS, Efriza, S.IP, M.Si dalam rilisnya yang diterima redaksi dara.co.id Jumat (17/7/2020) menerangkan, dalam survei ini, PSKP menemukan berbagai temuan menarik dari masyarakat mengenai Wacana Reshuffle Kabinet. Adapun jabaran pertanyaan yang di ajukan dalam survei tersebut, uraiannya sebagai berikut.

Pertama, Menurut Anda, bagaimana kinerja pemerintahan Joko Widodo pada tahun ini?

(Sumber : rilis PSKP)Dari hasil survei pada pertanyaan pertama, menunjukkan bahwa 74 responden menjawab kinerja pemerintahan Presiden Jokowi pada tahun ini tidak berjalan dengan baik. Kemudian, 55 responden menjawab kinerja pemerintahan Presiden Jokowi berjalan baik. Terakhir, 43 responden memilih untuk tidak menjawab untuk menyatakan pemerintah Jokowi saat ini baik atau tidak baik. Dengan demikian dari sampel pertanyaan pertama menyatakan bahwa kinerja pemerintahan Jokowi pada saat ini tidak berjalan dengan baik.

Pada survei ini juga diberikan kebebasan alasan karena memilih jawaban. Pada pilihan survei paling banyak Responden memberikan alasan bahwa pada pemerintahan itu ada dua fokus analisa koordinasi yaitu sikap presiden dan respons menteri.

Dari akumulasi tindakan nyata yang dirasakan masyarakat, dikatakan baik jika tingkat kepuasan yang dirasakan oleh masyarakat naik, dan dikatakan tidak baik, jika memiliki tingkat kepuasan sama dengan sebelumnya atau lebih rendah. Selain itu, pada pemerintahan periode ini ketidaktegasan dalam penyelesaian berbagai masalah di tengah virus corona juga seringkali terjadi.

Kedua, Perlukah reshuffle kabinet dilakukan saat ini?

(Sumber : rilis PSKP)

Dari hasil survei pada pertanyaan kedua, menunjukan 121 Responden paling banyak memilih perlu untuk dilakukannya reshuffle kabinet. Kemudian, 27 responden memilih tidak perlu melakukan reshuffle kabinet. Terakhir, 24 responden memilih untuk tidak menjawab.

Dari 172 responden kami, mayoritas memilih untuk dilakukannya reshuffle kabinet. Alasan responden yang memilih pilihan terbanyak dikarenakan permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat begitu kental terasa, sehingga memberikan gambaran bahwa kinerja para menteri tidak berjalan dengan baik.

Namun, di samping itu, mengganti menteri bukan perkara mudah, menteri yang ditunjuk sebelumnya memiliki kapabilitas masing-masing sehingga menjadi menteri, serta tidak ada jaminan juga setelah di reshuffle jajaran kementerian menjadi lebih baik

Ketiga, Jika perlu, kementerian mana yang sebaiknya menterinya di-reshuffle?

(Sumber : rilis PSKP)

Dari hasil survei pada pertanyaan ketiga, menunjukkan bahwa 74 responden memilih Menteri Hukum dan HAM yang di duduki oleh Yasonna H Laoly sebagai menteri paling dominan diancangkan reshuffle oleh responden. Selanjutnya, 61 responden memilih Menteri Kesehatan (Terawan Agus Putranto) yang berada di posisi kedua sebagai menteri yang dipiih untuk di-reshuffle oleh para responden.

Kemudian, menyusul 14 responden memilih Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Nadiem Makarim) di posisi ketiga, 13 responden memilih Menteri Tenaga Kerja (Ida Fauziyah) di posisi keempat, dan terakhir 5 responden memilih Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo). Sisa responden, yaitu 5 orang, memilih menteri-menteri lainnya.

Jadi berdasarkan hasil survei tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat berpendapat bahwa periode Pemerintahan Jokowi tahun ini tidak berjalan dengan baik sehingga perlu dilakukannya Reshuffle Kabinet.

Kemudian, kursi menteri yang diancangkan responden dari survei untuk di reshuffle adalah Menteri Hukum dan HAM sebagai responden paling banyak, dilanjutkan Menteri Kesehatan di posisi kedua, kemudian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di posisi keiiga, di bawahnya ada Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pertanian, sedangkan 5 responden memilih lainya.

Selanjutnya, menurut jajak saran responden terkait wacana reshuffle menteri ini hendaknya para menteri lebih berpihak kepada masyarakat banyak dan mempertimbangkan segala kemungkinan dari keputusan yang diambil, selain itu diharapkan para menteri lebih memperbaiki kredibilitas mereka.

 

Editor : Maji

Berita Terkait

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan, Peserta Kongres Ketua Definitif Hasil konferensi Bukan Plt yang Ditunjuk
Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional
Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa
Angkat Potensi Rasa Nusantara, Bright Gas Kembali Hadirkan Bright Gas Cooking Competition 2025
Rapat Perdana Panitia Kongres PWI 2025: Visi Disatukan, Suasana Dijaga
Viral, Geng Motor di Garut Aniaya Remaja
Satu Ruang Kelas di SMPN 4 Simpenan Ambruk, Kepsek Gercep Lapor ke Dinas Pendidikan
Enervon Active Sukses Gelar Pesta Energi melalui Cardio Karaoke Party bersama Winky Wiryawan
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 17:18 WIB

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan, Peserta Kongres Ketua Definitif Hasil konferensi Bukan Plt yang Ditunjuk

Rabu, 25 Juni 2025 - 12:15 WIB

Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:48 WIB

Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:42 WIB

Angkat Potensi Rasa Nusantara, Bright Gas Kembali Hadirkan Bright Gas Cooking Competition 2025

Selasa, 24 Juni 2025 - 21:00 WIB

Rapat Perdana Panitia Kongres PWI 2025: Visi Disatukan, Suasana Dijaga

Berita Terbaru

JABAR

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:29 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:18 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan

Rabu, 25 Jun 2025 - 19:42 WIB