Tangkal Hoaks Soal Pemilu 2024, Kominfo Gencarkan Tiga Inisiatif

Sabtu, 13 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Kominfo

Foto: Kominfo

Pemilihan Umum tahun 2024 jatuh pada tanggal 14 Februari 2024.

DARA | Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan masih menemukan penyebaran informasi hoaks dan disinformasi mengenai Pemilu dalam ruang digital.

Mengutip hasil penelitian The Safer Internet Lab (SAIL) Tahun 2023, Menteri Budi Arie menyatakan lebih sebanyak 42% masyarakat Indonesia masih percaya disinformasi seputar Pemilu.

“Kemudahan mengakses informasi hoaks berpotensi negatif bagi kedamaian di sekitar kita. Jadi bayangkan masih ada 42% masyarakat yang percaya padahal itu hoaks, disinformasi,” tuturnya dalam Acara Diskusi Demi Indonesia Cerdas Memilih di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (12/01/2024).

Merespons situasi tersebut, Kementerian Kominfo menggencarkan tiga inisiatif program untuk mencegah penyebaran hoaks dan disinformasi berkaitan dengan Pemilu 2024.

“Pertama dari tingkat hulu melalui Program Gerakan Nasional Literasi Digital. Kami berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat agar mampu membentengi diri dari ancaman, menjadi korban dan penyebar hoaks di seluruh masyarakat,” ujar Menkominfo.

Selanjutnya, pada tingkat menengah, Menteri Budi Arie memerintahkan jajaran untuk melakukan Patroli Siber selama 1×24 jam secara masif.

Menurutnya, upaya membersihkan konten hoaks dan disinformasi bertujuan untuk mengamankan ruang digital dari virus hoaks.

“Manakala menemui konten negatif atau hoaks, langsung kami tindaklanjuti dengan men-takedown alias di-almarhum-kan dari ruang digital,” ujarnya.

Kementerian Kominfo juga berupaya melakukan penerbitan klarifikasi terhadap hoaks secara berkala.

Menkominfo menyatakan setiap informasi yang tersebar di ruang publik dengan tendensi hoaks dan disinformasi diberikan stempel untuk mempertegas sekaligus pengingat agar masyarakat tidak ikut menyebarkan.

“Jadi kalau misalnya ada hoaks kita stempel “HOAKS” supaya masyarakat terhindar dari isi dan konten hoaks. Sedangkan di tingkat hilir, kami mendukung upaya penegakan hukum oleh Polri dengan pemberian data dan informasi,” katanya.***(Biro Humas Kementerian Kominfo)

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Pendemo Teriaki Bawaslu Kabupaten Bandung Tumpul Sikapi Kecurangan Pilkada 2024
Kapan Penghitungan Suara Pilkada Selesai? Begini Jawaban KPU Kabupaten Bandung
Kapolres Garut Pantau Rapat Pleno Penghitungan Suara Pilkada 2024
Kalah Berdasarkan Quick Count Lembaga Survei, Paslon Helmi-Yudi Berkomentar Begini
KPU Garut Siapkan Tim Medis Selama Proses Penghitungan Suara Pilkada
Begini Cara Cek Perolehan Suara Pilkada 2024 Versi Real Count KPU
Jeje-Asep Ismail Sementara Unggul, Ernawan Natasaputra Minta Jaga Kondusifitas
Kapolda Jabar Tekankan Pentingnya Jaga Independensi KPU dan Bawaslu Saat Pilkada
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 09:38 WIB

Pendemo Teriaki Bawaslu Kabupaten Bandung Tumpul Sikapi Kecurangan Pilkada 2024

Minggu, 1 Desember 2024 - 21:14 WIB

Kapan Penghitungan Suara Pilkada Selesai? Begini Jawaban KPU Kabupaten Bandung

Sabtu, 30 November 2024 - 12:26 WIB

Kapolres Garut Pantau Rapat Pleno Penghitungan Suara Pilkada 2024

Jumat, 29 November 2024 - 09:47 WIB

Kalah Berdasarkan Quick Count Lembaga Survei, Paslon Helmi-Yudi Berkomentar Begini

Jumat, 29 November 2024 - 09:27 WIB

KPU Garut Siapkan Tim Medis Selama Proses Penghitungan Suara Pilkada

Berita Terbaru