Simak Nih, Kampanye Politik di Media Sosial Yang Partisipatif dan Edukatif

Selasa, 3 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana Diskusi Publik Kampanye Politik di Media Sosial digelar atas Kerjasama Universitas Paramadina & The Indonesian Institute di Auditorium Nurcholish Madjid Universitas Paramadina, Senin (2/10/2023). (Foto: Ist)

Suasana Diskusi Publik Kampanye Politik di Media Sosial digelar atas Kerjasama Universitas Paramadina & The Indonesian Institute di Auditorium Nurcholish Madjid Universitas Paramadina, Senin (2/10/2023). (Foto: Ist)

“Berbagai peraturan tersebut masih bersifat teknikal, dan sangat berbeda penggunaan sosial media saat ini dengan media konvensional. Selain itu, masih ada permasalahan mengenai kampanye melalui media sosial belum diatur secara rigid,” ujarnya.

DARA| Penggunaan media sosial dianggap baik dan efisien karena dapat menjangkau berbagai pihak dan sektor, tetapi banyak akun dan bot yang kemudian dapat menyebabkan berbagai permasalahan serta konflik sosial.

Demikian disampaikan Adinda Tenriangke Muchtar, Direktur Eksekutif The Indonesian Institute pada diskusi publik “Kampanye Politik di Media Sosial yang Partisipatif dan Edukatif”.

Acara yang dimoderatori Benni Yusriza ini merupakan kerjasama Universitas Paramadina dan The Indonesian Institute yang diselenggarakan di Auditorium Nurcholish Madjid Universitas Paramadina, Senin (2/10/2023).

Adinda menjelaskan bahwa konflik sosial salah satunya berasal dari berita hoaks atau informasi bohong dalam pemberitaan. Pada saat pemilu 2019 sebanyak 973 berita hoaks, kemudian pada pilkada 2020 terdapat 47 berita hoaks yang hingga saat ini terus bertambah.

“Peraturan yang telah dibuat pemerintah saat ini belum cukup untuk merespon berbagai pemberitaan yang ada di media sosial. Berbagai peraturan tersebut masih bersifat teknikal, dan sangat berbeda penggunaan sosial media saat ini dengan media konvensional. Selain itu, masih ada permasalahan mengenai kampanye melalui media sosial belum diatur secara rigid,” ujarnya.

Pembicara lainnya, Husni Mubarak peneliti PUSAD Paramadina mengungkapkan bahwa hasutan kebencian memang sengaja untuk menghasut, sedangkan pelintiran kebencian merupakan bentuk hasutan dan mencari korban.

Husni juga memberikan contoh narasi negatif dalam konteks menyudutkan lawan dengan identitas khusus, narasi untuk mengajak menjadi pesimis, lawan politik dan musuh bukan kompetitor, dan bangsa kita sedang terancam hancur bila kita kalah.

“Sedangkan contoh narasi positif dengan inklusif merangkul, karakternya kita bersama mereka, optimistik, pertemanan, dan bersama kita bisa,” tambahnya.

Direktur PPPI, Ahmad Khoirul Umam dalam paparannya menyatakan bahwa hoax, hate speech, dan lain sebagainya dijadikan sebagai produk yang di orkestrasi oleh kekuatan tertentu yaitu kekuatan bisnis.

“Tetapi tak hanya kekuatan bisnis, ada kekuatan lain seperti pada sosial media TikTok. Basis dari data TikTok tersebar dengan menetapkan algoritma dan melakukan publikasi dengan sebebas-bebasnya. Tak hanya melalui Tiktok, manipulasi opini publik dapat dilakukan melalui berbagai platform media sosial lainnya. Maka dari itu harus tetap melakukan filter terhadap berbagai pemberitaan mengenai disinformasi yang ada mengenai pemilu kedepannya,” katanya.

Editor: Maji

Berita Terkait

Komunitas Pers Tolak Draf RUU Penyiaran
Ketika Presiden Jokowi Bicara Soal Penyakit Stroke dan Jantung
Pilkada 2024, Sejumlah Daerah Ini Dipetakan Rawan Konflik
Grebeg Cirebon Katon 542: Memukau dengan Panggung Spektakuler dan Aneka Hiburan
Korban Tewas Banjir Bandang di Padang Bertambah Jadi 47 Orang
Inilah Isi Surat Edaran Soal Study Tour Sekolah
Berkaca dari Tragedi Ciater, Kadisdik Jabar Imbau Begini tentang Study Tour Sekolah
Sejumlah Televisi Raih Anugerah Siaran Ramadan 2024
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 14 Mei 2024 - 21:44 WIB

Komunitas Pers Tolak Draf RUU Penyiaran

Selasa, 14 Mei 2024 - 16:09 WIB

Ketika Presiden Jokowi Bicara Soal Penyakit Stroke dan Jantung

Selasa, 14 Mei 2024 - 15:07 WIB

Pilkada 2024, Sejumlah Daerah Ini Dipetakan Rawan Konflik

Selasa, 14 Mei 2024 - 14:39 WIB

Grebeg Cirebon Katon 542: Memukau dengan Panggung Spektakuler dan Aneka Hiburan

Selasa, 14 Mei 2024 - 14:36 WIB

Korban Tewas Banjir Bandang di Padang Bertambah Jadi 47 Orang

Selasa, 14 Mei 2024 - 14:17 WIB

Inilah Isi Surat Edaran Soal Study Tour Sekolah

Selasa, 14 Mei 2024 - 14:00 WIB

Berkaca dari Tragedi Ciater, Kadisdik Jabar Imbau Begini tentang Study Tour Sekolah

Senin, 13 Mei 2024 - 16:20 WIB

Sejumlah Televisi Raih Anugerah Siaran Ramadan 2024

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Komunitas Motor ‘Udunan’ Bangun Pesantren, Bey Beri Apresiasi

Selasa, 14 Mei 2024 - 23:30 WIB

Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu (Foto: Istimewa/Humas Indonesia)

HEADLINE

Komunitas Pers Tolak Draf RUU Penyiaran

Selasa, 14 Mei 2024 - 21:44 WIB

Divisi Sosialisasi KPU KBB, Deni Firman Rosadi (Foto: Istimewa)

BANDUNG UPDATE

Kaum Milenial Bandung Barat Mulai Kesengsrem Jadi Anggota PPS

Selasa, 14 Mei 2024 - 20:00 WIB