DARA | BANDUNG – Ketua DPD PAN Kabupaten Bandung Barat (KBB), Ahmad Dona Muharam, menemui Ketua DPC PDIP KBB, Ida Widaningsih, di Kantor DPC PDIP Bandung Barat, Ngamprah, Senin (27/1/2019). Kedatangannya, untuk memberikan klarifikasi dan permohonan maaf, pasca-beredarnya video yang diduga bermuatan pelecehan terhadap PDIP oleh seorang anggota Partai Amanat Nasional PAN setempat.
Pertemuan yang berlangsung sejak sore tersebut berakhir sekita pukul 20.00 WIB. Dalam pertemuan itu juga turut hadir Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP KBB, Yayat T Soemitra.
Dona mengatakan, kedatangannya menemui petinggi PDIP KBB merupakan itikad baiknya sebagai pucuk pimpinan PAN KBB atas perilaku kadernya yang menyinggung seluruh kader dan pimpinan PDIP. “Intinya pertemuan hari ini, saya memohon maaf atas perilaku kader PAN yang viral dengan video berunsur pelecehan terhadap PDIP dalam dua hari terakhir ini.”
Ia menambahkan, dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak disepakati, PAN dan PDIP sama-sama menjaga keharmonisan dan stabilitas partai masing-masing. “Dalam pertemuan hari ini juga kami (PAN dan PDIP) sepakat melakukan investigasi untuk pembuktian jika ada perbuatan dan tindakan selain ucapan.”
Sementara itu, ketua DPC PDIP KBB, Ida Widaningsih, menyambut itikad baik dari PAN KBB. “Silaturahmi dari PAN kami terima atau dengan kata lain kita tabayyun. Tapi ini belum selesai.”
Ida menjelaskan, perlu ada tindakan lebih lanjut terkait insiden video tersebut. Oleh karena itu, ia terus melakukan komunikasi dengan Pimpinan Anak Cabang (PAC) di tempat kejadian, yakni di Cipatat.
“Saya sudah sepakat untuk melakukan investigasi lanjutan terkait kejadian ini,” ujarnya.
Jika terbukti ada tindakan lain selain ucapan yang ditemukan oleh tim investigasi, Ida akan melakukan langkah selanjutnya, termasuk melaporkan kejadian ini sebagai pelanggaran UU Pemilu kepada Bawaslu. “Jika ditemukan pelanggaran lain seperti yang diutarakan oleh pimpinan PAN, kita akan melaporkan ini sebagai pelanggaran pemilu.”
Namun demikian, ia mengimbau seluruh kader PDIP untuk menahan diri dan menyelesaikan permasalahan ini dengan cara yang santun. “Penyelesaian masalah tidak harus dengan kekerasan, mari kita selesaikan dengan santun.”***