Keinginan Windy Cantika Bangun Masjid Usai Raih Perunggu di Olimpiade Tokyo 2020 Bakal Terwujud

Minggu, 25 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Siti Aisyah dan suami, Kedua orangtua Windy Cantika Aisyah perain perunggu di Olimpiade Tokyo 2020, untuk kontingen Indonesia memperlihatkan foto anaknya saat meraih prestasi di cabang olahraga angkat besi. (Foto: verawati/dara.co.id)

Siti Aisyah dan suami, Kedua orangtua Windy Cantika Aisyah perain perunggu di Olimpiade Tokyo 2020, untuk kontingen Indonesia memperlihatkan foto anaknya saat meraih prestasi di cabang olahraga angkat besi. (Foto: verawati/dara.co.id)

 

“Udah niat dia dari awal lolos Olimpiade, ingin bangun masjid, mudah-mudahan ada rezekinya,” ujarnya.


DARA – Atlet angkat besi asal Indonesia, Windy Cantika Aisyah yang berhasil meraih medali perunggu di ajang Olimpiade tahun 2020 di Tokyo bernazar akan membangun masjid di kampungnya jika ia meraih prestasi pada event olahraga empat tahunan itu. Keinginannya tersebut akan segera ia wujudkan sepulangnya dari Tokyo nanti.

Ditemui di kediamannya di Kampung Babakan Cianjur RT 04 RW 02 Desa Malasari, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, ibu dari Windy Cantika, Siti Aisyah mengungkapkan kebahagiaan dan rasa bangganya atas pencapaian sang anak pada ajang olahraga paling bergengsi tersebut.

Sebagai orangtua, Siti mengaku sejak awal terus berdoa bagi anaknya agar mampu memberikan yang terbaik selama mengikuti kejuaraan di olimpiade. Ia pun tak menyangka bahwa anaknya bisa meraih prestasi yang luar biasa bagi Indonesia.

“Harapan saya sish supaya Windy bisa memberikan pernampilan yang terbaik, tadinya kami berfikir, dia sudah lolos dapat tiket ke Olimpiade saja sudah sangat bersyukur, apalagi kan umurnya baru 19 tahun,” ujar Siti di rumahnya, Minggu (25/7/2021).

Ia mengatakan Windy langsung menghubungi dirinya usai pertandingan kemarin, dengan penuh haru anaknya mengucapkan terimakasih dan rasa syukur atas dukungan keluarga selama ini.

“Dia langsung video call, mengucapkan mah terimakasih doa dan dukungannya dari mamah, dari bapak dan dari aa semua. Cuma neng bisa menyumbangkan rangking ketiga, langsung dia ditutup karena dia langsung ditelepon sama menteri olahraga langsung,” katanya.

Menurut Siti, anaknya telah berniat untuk mendirikan masjid di sekitar rumahnya apabila lolos ke Olimpiade Tokyo 2020. Dengan niat tersebut, tentu saja ia sebagai orangtua mendukung oenuh dan berharap ada pihak-pihak lain juga yang mau membantu mewujudkan keinginan anaknya tersebut.

“Udah niat dia dari awal lolos Olimpiade, ingin bangun masjid, mudah-mudahan ada rezekinya, sekarang kan dia sudah dapat peringkat ketiga, semoga dipermudah saja keinginannya itu. Nanti kalau dia pulang, kita akan membahas lagi,” jelasnya.

Wanita yang merupakan mantan atlet angkat besi itu menceritakan bahwa anak-anaknya sejak kecil diarahkan untuk berkecimpung di dunia olahraga namun tidak dipaksa memilih salah satu cabang olahraga. Ia mendorong agar anak-anaknya aktif di dunia olahraga dan terus mendoakan yang terbaik.

Ia mengatakan, kedua kakaknya pun sempat menjadi atlet dan terlibat dibeberapa kejuaraan. Saat ini, satu orang kakaknya mengurusi pengcab di Kabupaten Bandung Barat dan satu orang lainnya menjadi pelatih di daerah yang sama.

Siti mengaku sempat banyak masyarakat yang bertanya darah atlet tidak turun ke anak laki-laki mereka. Namun, ia menjawab bahwa bukan dirinya yang mengatur itu namun Allah SWT.

“Saya membina anak sama, melatih juga sama. Tapi kita kembali lagi anak-anak beda rezekinya mungkin Allah ngasih ke Cantika,” katanya.

Siti yang kini bekerja sebagai ASN di UPTD Pasar Banjaran pun sering menasehati anaknya agar mengambil setiap kesempatan baik yang datang ketika mereka masih aktif sebagai atlet terutama ketika bisa menorehkan prestasi.

“Saya beruntung bisa menjadi ASN itu berkat prestasi saya dulu, saya pun menasehati anak-anak saya agar bisa memanfaatkan setiap kesempatan (tawaran pekerjaan) yang datang ketika mereka memiliki prestasi. Itu sebagai investasi masa depan mereka, jadi meskipun jadi atlet tapi harus punya pekerjaan juga, nanti dimana saatnya pensiun dari atlet mereka bisa tetap survive dan memiliki penghasilan juga buat menjalani hidup,” paparnya.

Siti menyebut Windy dijadwalkan kembali ke tanah air pada 29 Juli 2021, namun tak bisa langsung pulang ke rumah karena harus menjalani karantina terlebih dulu.

 

Editor: Maji

Berita Terkait

Pemkab Bandung Barat Seleksi PPPK Tahap 2, Jeje Ritchie Ismail Semangati Peserta Supaya PeDe
Kinerja Dinilai Positif, Bapenda : Dukungan KDM Berperan Penting
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Sabtu 10 Mei 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Sabtu 10 Mei 2025
Deklarasi, BOOMS Usul Pemkab Bandung Barat Sediakan Anggaran Pendidikan Bela Negara
Nobar Persib di Garut, Polres Siagakan Petugas di Sejumlah Tempat
Disdik Bandung Barat akan Maksimalkan Angka Harapan Lama Sekolah
Berkeliaran saat Jam Pelajaran Belasan Pelajar SMA Diamankan Satpol PP Bandung Barat
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 17:53 WIB

Pemkab Bandung Barat Seleksi PPPK Tahap 2, Jeje Ritchie Ismail Semangati Peserta Supaya PeDe

Rabu, 14 Mei 2025 - 11:30 WIB

Kinerja Dinilai Positif, Bapenda : Dukungan KDM Berperan Penting

Sabtu, 10 Mei 2025 - 08:33 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Sabtu 10 Mei 2025

Sabtu, 10 Mei 2025 - 08:30 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Sabtu 10 Mei 2025

Jumat, 9 Mei 2025 - 20:06 WIB

Deklarasi, BOOMS Usul Pemkab Bandung Barat Sediakan Anggaran Pendidikan Bela Negara

Berita Terbaru