OLEH: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR
BRASIL! Menunjuk Carlo Ancelotti sebagai pelatih, adalah satu kemunduran! Jangan dulu berasumsi marjinal!
“Don Carlo” (Tuan Carlo), julukan terhormat oleh masyarakat Spanyol kepadanya. Atau “Carletto” (Carlo terkasih), panggilan sayang dari publik Italia. Makna ganda untuk Ancelotti, didapatnya dari prestasi.
Menerobos “rumah nabi” pelatih lokal” Brasil, mustahil bagi Ancelotti. Namun, terjadi. Entah julukan apalagi, dalam “diksi” Brasil nantinya. Bila mampu membawa Tim Samba, juara “World Cup” 2026.
Brasil di tangan pelatih lokal, dan lima kali menjuarai Piala Dunia: Vicente Feola (1958), Aymore Moreira (1962), Mario Zagallo (1970), Carlos Alberto Parreira (1994), Luiz Felipe Scolari (2002). Menjadikan Ancelotti “tukang sulap”, dan “orang asing” pertama!
Sudah lima “Purnama” Piala Dunia (2006-2010,2014,2018,2022), Tim Samba (Brasil) Puasa!
Seperti “tuah”! Setiap lima kali gagal, Brasil yang pernah melahirkan bintang besar: Pele, Didi, Vava, Gerson, Garrincha, Tostao. Akan kembali menjuarai Piala Dunia. Puasa 1974-1994, lalu ‘nir-gelar’ 2006-2022. Masing-masing lima kali!
“Ngapain” cerita Brasil! Terlalu jauh, memang! Membandingkan Timnas Brasil, dengan Timnas Indonesia tentu tak bisa “apple to apple”. Brasil sudah lima kali juara Piala Dunia. Indonesia belum sekalipun.
Membandingkan Ancelotti dengan “Coach” Timnas Indonesia Patrick Kluivert saat sama-sama membela Timnas Italia dan Belanda. Atau saat sama-sama berkiprah di kompetisi klub Eropa. Keduanya, juga asimetris.
Keduanya tidak “setangkup”. Memiliki dua sisi, atau bagian yang tidak sama. Ancelotti, lebih sukses sebagai “Coach” ketimbang saat jadi pemain.
Sebaliknya, Kluivert sukses dalam produktivitas dengan 40 gol bersama Timnas senior Belanda. Sebagai pemain. Sementara Ancelotti, hanya tujuh gol. Kluivert punya gema!
Produktivitas Patrick Kluivert di klub Eropa, juga “amazing”: Ajax (39 gol), Barcelona (90 gol), AC Milan (6 gol), New Castle United (6 gol), PSV (3 gol), Lille (4 gol), Valencia (1 gol). Total bersama klubnya, Kluivert dengan 149 gol. Sangat produktif.
Patrick Kluivert (pemain), telah memberi! Sebanyak yang dia bisa untuk Timnas Belanda dan Barcelona (Spanyol). Serta klub-klub kenamaan lain di Eropa.
Carlo Ancelotti (‘Coach’): membawa AS Roma Juara Serie A, memenangkan Liga Champion dengan AC Milan (2002-2003), bersama Chelsea juara Liga Inggris (2009), dan banyak lagi. Ancelotti pelatih hebat! Sementara Kluivert, pemain luar biasa!
Brasil kini, tengah berjuang lolos kualifikasi Piala Dunia zona Conmebol (Amerika Selatan). Jatah enam langsung, dan satu lewat “play-off”. Brasil, seperti halnya Indonesia tengah berjuang untuk lolos langsung. Atau setidaknya bisa maju ke putaran ke-4 (Indonesia).
Melawan anak asuh ‘Coach’ Branko Ivankovic (China) di “matchday” ke-9 (Kamis, 5 Juni). Timnas Indonesia diperkuat lini pertahanan mumpuni. Tembok kokoh: Justin Hubner, Rizky Ridho, Jay Idzes plus Mees Hilgeers.
Pula: Thom Haye, Joey Peluppesy, Kevin Diks di tengah (gelandang), dan trio Ole Romeny-Raffael Struick-Egy Maulana (depan). Tidaklah muluk untuk memastikan kemenangan Indonesia, atas China.
Rasanya Kluivert akan memaksimalkan Jay Idzes dkk. Sekaligus memastikan tiga poin dari China, dan maju ke putaran ke-4.
Seandainya Brasil lolos ke Piala Dunia (2026). Apalagi Brasil juaranya, Ancelotti akan dapat julukan ke-3: setelah “Don Carlo”, dan “Carletto”. Bisa saja julukan berikutnya dari publik Brasil: “Carlo e Bacana”, atau “Carlo e Maneiro. Artinya, “Carlo Keren”, dalam diksi Brasil.
Lantas, Patrick Kluivert? Jika menang di GBK, 5 Juni malam melawan China. Boleh juga mendapat julukan “Patrick Extraordinay”! Patrick, luar biasa! Atau “Patrick Rancak” (Patrick cakep dalam diksi Minang)
Patrick Kluivert dan Carlo Ancelotti, dua sosok yang tengah berjuang untuk Brasil dan Indonesia. Prestasi keduanya, bagai bumi dan langit dengan pelatih China Branko Ivankovic. Terutama di Benua Biru (Eropa).
Optimistis Kluivert akan menumbangkan anak-anak asuh Ivankovic. Lalu, bisa bertemu Ancelotti di (AS, Kanada, Mexico). Tempat perhelatan Piala Dunia 2026.