Bikin Haru, Inilah Sepenggal Kisah Jemaah Indonesia Saat Dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi

Senin, 25 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

“Kemarin rasanya kaya jatuh di planet lain, rasanya kaya (seperti) mau nangis. Ada orang dateng ucapin Assalamualaikum, terus dia terangkan apa bahasanya nggak ngerti, saya merasa asing sekali”.


DARA – Begitulah curhat Lalu Haerul Rijal, jemaah asal embarkasi Nusa Tenggara Barat saat menerima kunjungan tim visitasi KKHI Makkah, Sabtu (23/7/2022).

Haerul dirawat di Rumah Sakit King Faisal karena menderita retensi urin, dan harus menerima tindakan pembedahan perut, terang dokter tim visitasi dr. Ovi Rusmariza.

Saat tim visitasi tiba di RS King Faisal, bertepatan dengan jam makan pasien. Sehingga dr. Ovi menyuapi pasien untuk memastikan yang bersangkutan mendapatkan asupan makanan yang cukup dan nutrisi yang dibutuhkan.

”Saya mau yang dibawakan dokter saja,” ujar haerul saat diminta memilih menu makan siang yang disediakan rumah sakit atau yang dibawakan tim visitasi.

Saat menerima tim visitasi, rona muka Haerul berangsur-angsur cerah. Terutama saat yang bersangkutan sudah mencurahkan perasaannya kepada tim.

”Sebetulnya di KKHI udah enak sekali. Seandainya saya bisa ditangani di sana saja,” ujaranya, seperti dikutip dari laman resmi Kemenkes, Senin (25/7/2022).

Apa yang dirasakan Haerul, merupakan gambaran jemaah haji indonesia pada umumnya, dimana kendala bahasa menimbulkan ketidaknyamanan pasien dalam mendapatkan perawatan. Sehingga visitasi pasien diharapkan dapat mempercepat penyembuhan pasien, karena pasien merasa didampingi.

”Kemarin saya merasa terdampar, hari ini bahagia sekali karena seperti bertemu saudara jauh,” ucapnya haru.

Menurut dr. Ovi, kondisi pasien baik dan stabil. Pihaknya menunggu konfirmasi dari pihak rumah sakit untuk memastikan kapan jemaah sudah bisa keluar dari RSAS dan melanjutkan pemulihan di KKHI Makkah.

”Kondisi pasien kami pantau setiap hari,” ujarnya.

Pasien yang dirawat di RSAS umumnya membutuhkan penanganan medis yang lebih lanjut, yang memang tidak bisa ditangani di KKHI. Salah satunya adalah Muhadi, jemaah haji asal wonosobo.

Muhadi mengalami serangan jantung pada saat menjalankan puncak haji di Armuzna. Serangan pertama terjadi di arafah, dan serangan kedua terjadi di mina saat hari terakhir lontar jumrah. Pada saat serangan, muhadi langsung di rujuk ke RSAS Mina Al Wadi.

”Di hari terakhir didorong (pakai kursi roda) sama temen2nya ke jamarat pakai kursi roda tanpa sepengetahuan saya. Kembalinya, ketika kita naik bis, kena serangan kedua, di saat saya sedang tangani jemaah heat stroke,” ujar dokter penanggung jawab kloter dr. Halimah.

Di RSAS, Muhadi langsung mendapatkan tindakan Coronary Artery Bypass Graft (CABG) atau operasi Bypass. Di Hari ke 10, kondisi muhadi sudah baik, namun masih diobservasi dan menunggu keputusan dari RSAS untuk Muhadi dapat dipulangkan ke KKHI.

”Mau diurus tanazulnya, tapi menunggu konfirmasi dari RSAS kapan bisa pulang,” lanjutnya.

Muhadi sendiri merupakan jemaah haji gelombang dua, dimana kloternya akan bergerak ke madinah di tanggal 28 untuk melaksanakan ibadah Arbaiin. Namun yang bersangkutan setuju untuk nantinya ditanazulkan, mengingat masih membutuhkan pengobatan yang lebih lanjut di Indonesia

”Aku arep (mau) pulang nang (ke) Indonesia wae (saja),” ujar Muhadi.

Masih dikutip dari laman Kemenkes, visitasi jemaah haji sakit ke RSAS merupakan bentuk support pemerintah kepada jemaah haji yang sedang di rawat, terutama support psikis. Di sisi lain juga sebagai bentuk pemantauan dan evaluasi bagi Tim Dokter KKHI untuk menilai kondisi kesehatan jemaah sakit yang dirawat di RSAS.

Visitasi dilakukan Setiap hari selama ada jemaah haji indonesia yang dirawat di RSAS. Pasca Armuzna, setiap harinya terdapat tiga tim yang diterjunkan untuk visitasi, dimana masing masing tim terdiri dari satu orang dokter dan sau Tim Pendukung Kesehatan (TPK).

Sampai Sabtu (23/7) pukul 14.00, jemaah haji yang dirawat inap di Rumah Sakit Arab Saudi sebanyak 37 orang, yang tersebar di empat rumah sakit, yaitu RS King Faisal, RS King Abdul Aziz, RS King Abdullah, dan RS Al Noer. Jemaah haji dirawat seuai dengan spesialisasi layanan di setiap rumah sakit.

Editor: denkur

Berita Terkait

Siang Tadi, Taiwan Diguncang Gempa Dasyat dan Inilah Dampaknya bagi Indonesia
Inilah Peraih Piala Oscar 2024, Oppenheimer Terpilih sebagai Film Terbaik
Tampil Garang di PBB, Menlu Retno: Kemana Palestina Mengadu Jika PBB Gagal Menjalankan Resolusi yang Dibuatnya Sendiri?
Hati-hati! Indikasi Perang Dunia ke 3 Sudah Terlihat
Perang di Yaman, KBRI Pantau Nasib WNI
Gempa dan Tsunami Guncang Jepang, KBRI dan KJRI Buka Layanan Hotline
Breaking News, Jepang diguncang gempa 7,4 Magnitudo, Berpotensi Tsunami
Presiden Jokowi dan Sekjen PBB Bahas Aksi Iklim hingga Situasi di Gaza
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 3 April 2024 - 20:35 WIB

Siang Tadi, Taiwan Diguncang Gempa Dasyat dan Inilah Dampaknya bagi Indonesia

Selasa, 12 Maret 2024 - 01:50 WIB

Inilah Peraih Piala Oscar 2024, Oppenheimer Terpilih sebagai Film Terbaik

Rabu, 24 Januari 2024 - 11:53 WIB

Tampil Garang di PBB, Menlu Retno: Kemana Palestina Mengadu Jika PBB Gagal Menjalankan Resolusi yang Dibuatnya Sendiri?

Rabu, 24 Januari 2024 - 10:01 WIB

Hati-hati! Indikasi Perang Dunia ke 3 Sudah Terlihat

Sabtu, 13 Januari 2024 - 21:52 WIB

Perang di Yaman, KBRI Pantau Nasib WNI

Senin, 1 Januari 2024 - 20:14 WIB

Gempa dan Tsunami Guncang Jepang, KBRI dan KJRI Buka Layanan Hotline

Senin, 1 Januari 2024 - 15:49 WIB

Breaking News, Jepang diguncang gempa 7,4 Magnitudo, Berpotensi Tsunami

Minggu, 3 Desember 2023 - 18:37 WIB

Presiden Jokowi dan Sekjen PBB Bahas Aksi Iklim hingga Situasi di Gaza

Berita Terbaru

Foto: miga/dara.co.id

BANDUNG UPDATE

Prakiraan Cuaca Bandung, Minggu 19 Mei 2024

Minggu, 19 Mei 2024 - 08:20 WIB