OLEH: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR
“SEJARAH menjadikan manusia bijaksana”! (Francis Bacon, Filsuf Inggris 1561-1626).
Vo Nguyen Giap (arsitek kemenangan Vietnam) mungkin tersenyum, andai masih hidup! Juga Pham Van Dong! Atau Ton Duc Thang, Le Duan, dan Lee Duc Tho!
Sementara AS (Presiden): John F. Kennedy, Lyndon B. Johnson, Richard Nixon, dan Gerald Ford semasa (1961-1975), sangat mengenal mereka (Vo Nguyen Giap dkk)!
Perang sengit yang digambarkan pasukan AS sebagai “Neraka Vietnam”. Sangat “menakutkan”! Perang yang menyakitkan!
AS memandang Vietnam dengan rasa hormat! Kematian 56.000 militer AS, dan 2.000 hilang. Membekas, hingga kini! Itulah kekalahan AS yang pasti memunculkan “paranoia”!
Tidak begitu saja! Presiden Donald Trump, mau akomodatif! Menjadi bijak kepada Vietnam! Ada histori! AS menjadi mudah menyelesaikan negosiasi tarif impor Vietnam, dengan angka minimalis.
Trump! Awalnya memberi angka 46 persen untuk tarif impor komoditas Vietnam! Melalui negosiasi ‘equal’ para pemimpin Vietnam: Sekjen Partai Komunis Vietnam, To Lam, Presiden Luong Cuong, dan PM Pham Minh. Berhasil!
AS mereduksi tarif impor barang-barang Vietnam, dari 46 persen menjadi 20 persen. Tidak sampai separuhnya. Meskipun, secara resiprokal, tarif impor barang AS ke Vietnam jadi 0 (nol) persen, Vietnam pasti akan surplus.
Vietnam beruntung, punya sejarah “bold”! Sejarah yang berani! Sejarah sarat muatan heroik terhadap AS! Perang AS-Vietnam (1957-1975), menempatkan Vietnam sebagai negara yang patut dihormati Trump!
“Kehormatan besar bagi saya! Saya baru saja membuat kesepakatan dagang dengan Republik Sosialis Vietnam,”kata Donald Trump di “Social Truth Media”, Kamis (3/6).
Tidak mudah menaklukkan karakter Trump, terlebih dengan suplus perdagangan Vietnam-AS, yang begitu tinggi.
Lihatlah ekspor Vietnam ke AS (2024), menyentuh angka USD 137 miliar. Jumlah ini naik tiga kali lipat, dari USD 50 miliar (2018). Sedikit berbeda, dari laporan Biro Sensus AS, Ekspor Vietnam ke AS mencapai USD 123 miliar.
Angka ini menunjukkan, terdapat surplus Vietnam terhadap AS, sebesar USD 110 miliar. Jumlah itu, menjadikan Vietnam sebagai “Bintang”nya Asia Tenggara (ASEAN) dalam hal ekspor ke AS.
Indonesia sendiri mencatat surplus neraca perdagangannya dengan AS sebesar USD 14,37 miliar (2024), atau naik 20,1 persen dibanding tahun 2023.
Tarif Trump yang akan dituntaskan 1 Agustus mendatang. Masih menyisakan perdebatan (negosiasi) terhadap banyak negara. Kini, AS telah mem-finalkan kepastian tarif, untuk tiga negara: Vietnam, Inggris, dan China.
Indonesia, sejauh ini sudah ditetapkan oleh Trump, dengan tarif 32 persen. Jumlah tersebut, bisa menjadi 42 persen, bila ancaman tarif tambahan kepada negara anggota BRICS 10 persen jadi dilakukan. Berat bagi Indonesia!
Beberapa negara ASEAN lain memperoleh tarif Trump: Myammar (40 persen), Thailand (36 persen), Malaysia (25 persen), Laos (40 persen), Kamboja (36 persen).
Munculnya Trump di kepemimpinan dunia, telah mengubah ‘pranata’ dan tatanan dunia. Semua telah berubah! Selamat datang tatanan dunia baru!
Bukan hanya sektor perdagangan yang telah mapan 80 tahun berubah. ‘Pembiaran’ pelanggaran hukum internasional secara semena-mena di Gaza, merupakan fenomena “flashback” yang menyakitkan dunia.
Pelajaran Vietnam adalah pelajaran indah. Bahkan AS pun tak ingin lagi “bertikai” dengan Vietnam! Baik di bidang politik, perdagangan. Apalagi militer!
Tarif Trump untuk Vietnam, adalah tarif spesial!