SMP Al-Amanah Cileunyi Gelar Pelatihan Kurikulum Merdeka untuk Guru

Jumat, 14 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Kurikulum Merdeka adalah teknis pembelajaran intrakurikuler yang sangat beragam, sehingga para guru diharuskan mengikuti pelatihan tersebut.


DARA | SMP Al-Amanah menggelar Pelatihan Kurikulum Merdeka, 12 Oktober 2022 lalu.

Menurut Elik Nurdiansyah S.Pd, salah seorang guru di SMP Al-Amanah, kurikulum merdeka adalah teknis pembelajaran intrakurikuler yang sangat beragam, sehingga para guru diharuskan mengikuti pelatihan tersebut.

“Kurikulum Merdeka ini memang agak sulit untuk mengaplikasiannya dalam pembelajaran di kelas, maka dari itu pihak sekolah akan rutin mengadakan kegiatan pelatihan kepada para guru agar tidak salah dalam mengaplikasikan kurikulum merdeka ini dalam proses belajar mengajar,” ujarnya dalam wawancara yang dilakukan di SMP Al-Amanah Cileunyi, Rabu (12/10/2022).

Kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka ini sangat terlihat perbedaannya. Kurikulum 2013 umumnya hanya terfokus pada Intrakulikuler (tatap muka) saja, sedangkan pada kurikulum merdeka menggunakan perpaduan pembelajaran intrakulikuler dan kokurikuler melalui proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Menurut Elik Nurdiansyah S.Pd perpindahan kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka ini memang sedikit membingungkan karena pada kurikulum merdeka ini ada beberapa tahap yang harus dilalui oleh para guru, mulai dari membuat Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Modul untuk setiap satu materi.

Teknis pengaplikasian kurikulum merdeka di SMP Al-Amanah dengan cara sekolah akan melaksanakan kegiatan studi tour bagi siswa kelas 7 ke Kampung Naga, dimana ditempat tersebut terdapat perbedaan kebiasaan sehari-hari, dan siswa akan melakukan observasi dengan cara bertanya, mengamati, dan bersosialisasi dengan penduduk setempat. Lalu guru pendamping akan menilai siswa secara langsung.

“Hasil atau output dari kurikulum merdeka ini para guru akan menilai siswanya dengan cara observasi secara langsung dan untuk mengetahui sejauh mana para siswa kritis dalam bertanya, bersosialisasi, dan mengenal perbedaan lingkungan hidup secara langsung,” kata Elik.***(Fabrina Nurul)

Editor: denkur

Berita Terkait

Pos Indonesia Buka Program Beasiswa Khusus bagi Putra-Putri Karyawan dan Pensiunan untuk Kuliah di ULBI
Herardi Cahya Juara MEWCI 2024: Langkah Pos Properti Indonesia Angkat Talenta Digital ke Panggung Dunia
Disdik Kabupaten Sukabumi Sosialisasikan Sistim Penerimaan Murid Baru 2025
Transformasi Berkelanjutan USB YPKP Menuju Akreditasi Unggul
USB YPKP Bandung Gelar Career Expo Perdana, Kolaborasi Akademisi-Industri-Pemerintah Buka Peluang Kerja
Program Mobility Student dan Community Services Universitas Sangga Buana di Universiti Utara Malaysia (UUM): Sinergi Akademik, Budaya, dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Sangga Buana (USB) YPKP, Wisuda 380 Sarjana S1 dan S2
USB YPKP Raih Akreditasi Unggul
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 15:06 WIB

Pos Indonesia Buka Program Beasiswa Khusus bagi Putra-Putri Karyawan dan Pensiunan untuk Kuliah di ULBI

Selasa, 17 Juni 2025 - 17:31 WIB

Herardi Cahya Juara MEWCI 2024: Langkah Pos Properti Indonesia Angkat Talenta Digital ke Panggung Dunia

Kamis, 12 Juni 2025 - 17:37 WIB

Disdik Kabupaten Sukabumi Sosialisasikan Sistim Penerimaan Murid Baru 2025

Selasa, 10 Juni 2025 - 15:57 WIB

Transformasi Berkelanjutan USB YPKP Menuju Akreditasi Unggul

Rabu, 4 Juni 2025 - 20:09 WIB

USB YPKP Bandung Gelar Career Expo Perdana, Kolaborasi Akademisi-Industri-Pemerintah Buka Peluang Kerja

Berita Terbaru