Seminar “Menyemai Keislaman, Keindonesiaan dan Kemodernan di Sekolah Menengah”

Selasa, 4 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Universitas Paramadina bekerjasama dengan PCM Muhammadiyah Bojongsari, Kota Depok dan Yayasan al-Hasra menggelar seminar bertajug: “Menyemai Keislaman, Keindonesiaan dan Kemodernan di Sekolah Menengah Kota Depok”.

DARA | Seminar berlangsung di Kampus al-Hasra, Bojongsari (3/7/2023).

Menurut Dr Zamahsari, pengurus Yayasan al-Hasra, pimpinan dan guru sekolah perlu oase intelektual yang mencerahkan dan reflektif agar tidak berkubang dalam aktivitas administratif. Tema Keislaman, Keindonesiaan dan Kemodernan relevan dalam upaya tersebut.

Fachrurozi Majid, Direktur Eksekutif Nurcholish Madjid Society mengatakan, perlu penanaman karakter keindonesiaan pada siswa secara konkret.

Kemudian, nilai-nilai Pancasila harus diejawantahkan dalam keseharian bukan sekedar verbalisme, dibicarakan an sich, atau dihafal yang tidak akan berdampak dalam kehidupan sosial keseharian.

Bagi Fachrurozi, Keislaman dan Keindonesiaan penting dihayati karena fakta sosiologi bangsa Indonesia yang majemuk.

“Kemajemukan itu membutuhkan sikap saling memahami, berempati dan menghormati. Minimnya empati, misalnya, melahirkan ekstremisme. Dunia pendidikan adalah kunci menumbuhkan sikap egaliter, terbuka, saling menghargai, toleransi yang niscaya di masyarakat yang sangat beragam,” tutunya.

Dalam konteks Keislaman, Fachrurozi merujuk pemikiran Prof Dr Nurcholish Madjid atau Cak Nur.

Cak Nur mempromosikan Islam inklusif.

“Islam itu terbuka, mengakui eksistensi agama lain, bahkan memperoleh keselamatan dan kebahagiaan. Sikap ini diajarkan dalam al-Quran, QS. al-Hujurat ayat 13. Begitu pula dalam konstitusi Negara kesatuan Republik Indonesia memberikan jaminan kebebasan beragama. Artinya, baik kitab suci maupun konstitusi mendorong sikap inklusif Muslim Indonesia. Kunci membumikan Keislaman dan Keindonesiaan adalah keteladanan,” kata Fachrurozi.

Dr M Subhi-Ibrahim, direktur Paramadina Graduate School of Islamic Studies (PGSI) mengamini apa yang disampaikan Fachrurozi.

“Para guru bangsa seperti KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama dan Cak Nur punya pesan yang sama, yaitu Keislaman dan Keindonesiaan tidak boleh dipisahkan. Seorang Muslim bisa jadi orang (warga negara) Indonesia yang baik. Sebaliknya, warna negara Republik Indonesia bisa jadi Muslim yang baik. Muhammadiyah dan NU telah setia menjaga keseimbangan sikap beragama dan berbangsa.” tuturnya.

Subhi-Ibrahim menjelaskan, agar bisa berkontestasi dalam peradaban umat manusia, umat Islam Indonesia perlu menjadi modern. Modern dalam menyadari pentingnya kekinian serta bersikap rasional, kritis dan berkemajuan. Inilah yang akan mengantarkan pada peradaban tinggi.

“Sikap terbuka pada kebudayaan dan peradaban lain adalah cara terbaik untuk membangun kemajuan bangsa dan umat. Hal tersebut dicontohkan oleh kaum Muslim klasik yang mengadopsi aspek-aspek positif kebudayaan lain guna memperkaya khazanah kebudayaan Islam sehingga sampai puncak peradaban di abad tengah,” ujarnya, dalam rilis yang diterima redaksi, Selasa (4/7/2023).

Seminar yang dihadiri oleh seratusan pimpinan dan guru se-kota Depok tersebut merupakan kerja bersama peneguhan komitmen bahwa Keislaman, Keindonesiaan dan Kemodernan bisa harus dimulai dari dunia pendidikan, kawah candradimuka generasi bangsa.

Editor: denkur

Berita Terkait

Pos Indonesia Buka Program Beasiswa Khusus bagi Putra-Putri Karyawan dan Pensiunan untuk Kuliah di ULBI
Herardi Cahya Juara MEWCI 2024: Langkah Pos Properti Indonesia Angkat Talenta Digital ke Panggung Dunia
Disdik Kabupaten Sukabumi Sosialisasikan Sistim Penerimaan Murid Baru 2025
Transformasi Berkelanjutan USB YPKP Menuju Akreditasi Unggul
USB YPKP Bandung Gelar Career Expo Perdana, Kolaborasi Akademisi-Industri-Pemerintah Buka Peluang Kerja
Program Mobility Student dan Community Services Universitas Sangga Buana di Universiti Utara Malaysia (UUM): Sinergi Akademik, Budaya, dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Sangga Buana (USB) YPKP, Wisuda 380 Sarjana S1 dan S2
USB YPKP Raih Akreditasi Unggul
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 15:06 WIB

Pos Indonesia Buka Program Beasiswa Khusus bagi Putra-Putri Karyawan dan Pensiunan untuk Kuliah di ULBI

Selasa, 17 Juni 2025 - 17:31 WIB

Herardi Cahya Juara MEWCI 2024: Langkah Pos Properti Indonesia Angkat Talenta Digital ke Panggung Dunia

Kamis, 12 Juni 2025 - 17:37 WIB

Disdik Kabupaten Sukabumi Sosialisasikan Sistim Penerimaan Murid Baru 2025

Selasa, 10 Juni 2025 - 15:57 WIB

Transformasi Berkelanjutan USB YPKP Menuju Akreditasi Unggul

Rabu, 4 Juni 2025 - 20:09 WIB

USB YPKP Bandung Gelar Career Expo Perdana, Kolaborasi Akademisi-Industri-Pemerintah Buka Peluang Kerja

Berita Terbaru

JABAR

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:29 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:18 WIB