DARA | BANDUNG — Upaya menyelesaikan masalah limbah yang mencemari Sungai Citarum, Jawa Barat tak cukup “bicara” hanya permasalahan di hulu, tengah, dan di hilirnya. Sungai Citarum itu besar karena adan anak sungai.
Demikian kata Ketua Walatra (Wana Lestari Anak Nusantara) Jawa Barat, Eyang Memet, yang juga Ketua Asosiasi Penyuluhan Kehutanan Kabupaten Bandung. Ia hadir dalam Milangkala G(L HUT) ke-64 Gagak Lumayung, di Dome Balerame Soreang, Soreang, Minggu (8/92919).
Sedimentasi, limbah, dan semua permasalahannya merupakan kontribusi dari anak-anak sungainya. “Jadi Citarum sebenarnya merupakan dampak dari kegiatan-kegiatan anak sungai.Kalau hanya bilang hulu tengah hilir, tapi hingga hari ini belum mendengar ada perbaikan di Sungai Citarum,” kata Ketua Dewan Pembina Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat Tingkat Nasional ini.
Ia mengaku, hingga saat ini belum pernah melihat p adanya penutupan pabrik pabrik atau perusahaan yang membuang limbah. Tapi menurut dia, tidak etis untuk membicarakannya.
Sebagai gambaran, mengemukakan, baik itu Pemprovi Jawa Barat maupun Pemkabup Bandung, tidak pernah menang perkara dalam permasalahan tersebut.
“Namun perlu digarisbawahi, ketidak berhasilan itu karena adanya ego sektoral sehingga tidak tercipta kebersamaan,” katanya.***
Wartawan: Fattah | Editor: Ayi Kusmawan