Rogan, Kuliner Khas Ramadhan di Cianjur

Sabtu, 4 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto-Foto: dara.co.id/Purwanda

Foto-Foto: dara.co.id/Purwanda

M
EMASUKI
bulan Ramadan sejumlah kuliner khas sudah mulai banyak dijajakan di sejumlah lokasi penjualan kuliner di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Satu dari sekian banyak jenis penganan itu, ada rogan.

Nama jenis penganan ini, tampaknya masih asing di telinga kita. Makanan yang pas dipersiapkan untuk berbuka shaum (takjil) ini, dia ntaranya berbahan baku roti dan dawegan (kelapa muda).

Kelembutan roti berbalut dawegan dengan sedikit kuah santan dan susu ini, menjadi cita rasa yang terus dicari masyarakat Cianjur. Rogan memang semakin populer dan digemari karena kekhasan rasanya.

Kudapan gurih, manis, dan creamy itu bahkan semakin dicari saat memasuki musim hujan. Tidak heran, karena rogan yang dibungkus dengan daun pisang itu cocok disantap dalam keadaan hangat.

Adalah Empat Kurniawati (51) yang merintis Rogan soup sejak 2010 lalu. Anak keempat dari sepuluh bersaudara itu, mewarisi ide dasar kudapan yang biasa dibuat oleh orang tuanya, yakni Jojongkong.

“Tapi, lain Jojongkong lain rogan. Kalau jojongkong itu olahan tepung beras yang diseduh dengan kinca (gula merah), sementara rogan saya inovasikan dengan campuran roti dan sup susu serta santan,” kata Empat ditemui di kediamannya, Bojongherang.

Rogan

Menurut dia, Jojongkong sudah banyak ditemui di daerah lain. Oleh karena itu, ibu satu anak ini ingin mengembangkan sesuatu yang baru untuk dikonsumsi.

Awalnya Empat hanya membuat rogan untuk konsumsi keluarga. Namun, ia akhirnya mencoba untuk menjualnya dengan menjajakannya ke sejumlah kerabat, setelah mendapat dukungan keluarga.

Bahan baku rogan adalah roti, kelapa muda, santan, dan susu. Roti berbentuk oval disimpan di atas daun pisang, lalu potongan kelapa ditambahkan, setelah itu ditambahkan campuran santan dan susu. Kemudian, rogan dikukus selama 25 menit.

“Rogan bisa dimakan hangat-hangat begitu diangkat. Tapi enak juga untuk dimakan dingin (suhu lemari es),” kata Empat.

Hingga saat ini banyak pembeli yang meminta rogan dingin kepada Empat. Walaupun disajikan dengan suhu yang berbeda, tapi Empat menjamin rasa Rogan tidak akan berubah.

Setiap hari Empat yang dibantu beberapa pekerjanya dapat membuat 200-400 buah rogan. Ia akan selalu menyediakan rogan hangat maupun dingin, bahkan beku.

“Yang beku ini memang disiapkan, karena ada juga pembeli dari luar kota yang pengen bawa rogan sebagai oleh-oleh. Saya memang rekomendasikan rogan beku kalau perjalanannya jauh,” ujar dia.

Menurut dia, rogan adalah sajian yang istimewa dan harus diperlakukan secara khusus. Terutama, jika hendak dibawa perjalanan jauh karena santan yang terkandung di dalamnya cenderung sensitif dan rentan rusak jika disimpan terlalu lama di tempat tertutup.

Oleh karena itu, setidaknya rogan harus cepat habis sebab hanya bertahan selama 7 jam di suhu ruangan. Namun, jika disimpan dalam kulkas rogan bisa bertahan hingga 2 hari. Sementara rogan beku, bisa bertahan sampai 3 hari.

“Jadi kalau pembeli dari luar kota pun seringnya datang langsung saja ke sini. Untuk menggunakan jasa ekspedisi, saya tidak berani karena rentan rusak,” ucapnya.

Hingga saat ini, Empat sudah memasok rogan ke sejumlah swalayan dan kafe. Ia juga sudah memiliki reseller dari Cisarua dan Sukabumi.

Santapan unik khas Cianjur ini, bisa ditemukan di Jalan Mayor Harum Kabir nomor 18, Bojongherang. Rogan, bisa dibeli seharga Rp12.500 per bungkus.***

 

Penulis: Purwanda
Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Miliki Satu Juta Rute, Pos Indonesia Jadi Backbone Industri Kurir Nasional
Ekonomi Asia Tenggara di Tengah Disrupsi Global: Indonesia Harus Menjadi Pelopor, Bukan Pengikut
Rektor Paramadina Prof. Didik J. Rachbini: Krisis Multi-Dimensi Peluang Emas bagi Indonesia di Tengah Dinamika Geo-Politik Global
Layanan PosIND: 142 Ribu Pensiunan Baru Bisa Ambil Dana Pensiun TASPEN di Kantorpos
Pos Indonesia Komitmen Dukung Logistik Koperasi Desa Merah Putih
Pos Indonesia dan BPKH Jalin Kerja Sama, Perkuat Layanan Haji dengan Sistem Logistik Terintegrasi
PT Kaffah Sentral Indonesia Lahirkan Inovasi Tepung Praktis untuk Kue dan Roti Berkualitas Premium
Pos Indonesia Dukung Program Nasional Koperasi Merah Putih

Berita Terkait

Rabu, 6 Agustus 2025 - 09:13 WIB

Miliki Satu Juta Rute, Pos Indonesia Jadi Backbone Industri Kurir Nasional

Jumat, 18 Juli 2025 - 11:22 WIB

Ekonomi Asia Tenggara di Tengah Disrupsi Global: Indonesia Harus Menjadi Pelopor, Bukan Pengikut

Senin, 7 Juli 2025 - 10:50 WIB

Rektor Paramadina Prof. Didik J. Rachbini: Krisis Multi-Dimensi Peluang Emas bagi Indonesia di Tengah Dinamika Geo-Politik Global

Kamis, 3 Juli 2025 - 14:52 WIB

Layanan PosIND: 142 Ribu Pensiunan Baru Bisa Ambil Dana Pensiun TASPEN di Kantorpos

Rabu, 2 Juli 2025 - 11:12 WIB

Pos Indonesia Komitmen Dukung Logistik Koperasi Desa Merah Putih

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

DPRD dan Pemkab Sukabumi Sepakati Penyesuaian APBD 2025

Kamis, 14 Agu 2025 - 18:11 WIB