DARA| Salah satu instansi yang selalu menjadi sorotan di Jawa Barat, adalah Dinas Pendidikan. Dimana kantor pelayanan yang mencetak Sumber Daya Manusia ini, selalu ada masalah. Masalah yang rutin mencuat di Disdik Jabar antara lain musim PPDB/SPMB, dan anggaran baru musim dimulai proyek pembangunan (informasinya karena banyak pengusaha kukutan yang mesti diakomodir). Dari sini masalah kasus “korupsi proyek” sering muncul kepermukaan.
Seperti yang menjadi pembicaraan/sorotan saat ini, rehabilitasi ruang kerja/koperasi di gedung Disdik Jawa Barat. Secara kasat mata proyek yang anggarannya bernilai miliaran ini hampir selesai pembangunannya, tapi dikerjakan tanpa melalui prosedur dan mekanisme yang diatur dengan benar (juklak juknis).
Ini bisa terjadi, karena pelaksana kegiatannya merasa *kebal hukum*, atau setidaknya yakin *tidak akan tersentuh hukum*.
Sebagai SKPD pemegang anggaran terbesar, dan mempunyai karyawan paling banyak ini, sering masalah penyimpangannya mencuat, dan selanjutnya kalau mencuat pasti menjadi bulan-bulanan penegakan hukum dan instansi pemeriksa lainnya. Tapi hal seperti ini buat pelaksanaan kegiatan dianggap biasa saja, hal yang remeh temeh.
Purwanto baru menjadi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dia dibawa KDM dari Purwakarta pasti belum banyak tahu tentang karut marut masalah pendidikan, kelakuan *nakal* bermain proyek putra buahnya di Kantor yang dia pimpin. Tapi pasti dia sudah mendengar cuapan KDM, soal pembayaran air dan listrik Disdik Jawa Barat lebih besar dari Gedung Sate.
Selaku Kadisdik Jawa Barat, dan orang yang diberi amanah oleh Gubernur, pernah berujar, “Siapa.saja orangnya yang melakukan tindakan melanggar hukum atau perbuatan tercela seperti korupsi pasti kami tindak,” kata Purwanto.
Dalam menindak lanjuti masalah-masalah di lingkungan Disdik Jawa Barat, dara.co.id sudah beberapa kali mencoba mengkonfirmasi ke pelaksana proyek dan pihak humas, tapi selalu tidak berhasil, karena jawaban dari scurity, selalu orang yang hendak ditemui sedang tidak di tempat, dinas luar, sedang rapat, atau belum datang.