Provinsi Jawa Barat ingin meraih juara lahir batin yang dituangkan dalam visinya, Jabar Juara Lahir Batin. Karena itu Gubernur meminta Pengurus LPTQ daerah setempat mendorong muslim di Jawa Barat menjadi masyarakat qurani dan memasyarakatkan Alquran dalam keseharian.
DARA | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meminta pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Quran (LPTQ) daerah setempat yang baru dilantik mendorong muslim di Jawa Barat menjadi masyarakat qurani dan memasyarakatkan Alquran dalam keseharian.
“Saya kira lima tahun ke depan sebuah rentang waktu yang lebih dari cukup untuk LPTQ membawa masyarakat Jabar lebih qurani,” kata gubernur, seusai mengukuhkan kepengurusan LPTQ Jabar periode 2019-2024 di Soreang, Kabupaten Bandung, kemarin.
Ia tak ingin warga muslim di Jawa Barat tidak hanya berstatus penganut agama Islam semata, melainkan juga fasih membaca Alquran, memahami, dan mengamalkan kitab suci umat muslim itu. Urusan akidah dan akhlak harus menjadi benteng kekuatan masyarakat Jabar.
Ia mengemukakan alasan Provinsi Jawa Barat memiliki visi Juara Lahir dan Batin. Menurut dia, daearh ini tidak bisa hanya membangun urusan duniawi semata, melainkan spiritualitas atau rohani harus dirancang, distrategikan, dan dianggarkan.
Pada akhirnya, visi Jabar Juara Lahir dan Batin memiliki arti provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia harus menjadi provinsi yang Islami dan modern serta. Ia menuturkan, ada negara Islami tapi tidak modern dan progresif, sampai sekarang tidak banyak kemajuan misalnya di beberapa negara di Timur Tengah.
“Ada juga yang modern, progresif tapi tidak Islami, itu ada di negara-negara barat yang sering jadi referensi kita dalam urusan kemajuan dunianya. Nah, Jabar harus juara keduanya karena tidak bisa hanya membangun urusan duniawi saja tapi spiritualitas atau rohani juga harus,” ujarnya.
Emil menambahkan, model kepemimpinan di lingkungan Pemdaprov Jawa Barat saat ini adalah kepemimpinan yang kolaboratif. Pihaknya, lanjut dia, butuh masukan atau gagasan dari berbagai pihak termasuk LPTQ terkait pembangunan spiritualitas masyarakat darah ini.
“Kami butuh gagasan. Jadi kalau ada gagasan yang baik, mulia, silakan kita wujudkan bersama-sama,” katanya.***
Eitor: Ayi Kusmawan