Hari Kesehatan Nasional dan Amanat Pak Menkes

Sabtu, 13 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kemenkes

Kemenkes

Hari ini, Jumat 12 November 2021, Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 57. Bertema: ”Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku”.


Tema ini dipilih untuk menggambarkan bangkitnya semangat dan optimisme seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang secara bersama, bahu membahu dan bergotong royong dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19.

Masyarakat Indonesia diharapkan dapat kembali beraktivitas dan produktif, sehingga Indonesia kembali sehat dan kembali tumbuh.

Dikutip dari laman resmi kementerian kesehatan, berbagai upaya kesehatan terus dilakukan dalam bentuk preventif, deteksi, dan responsif dengan harapan jumlah kasus menurun dan kesembuhan meningkat serta kematian dapat dicegah.

”Alhamdulillah saat ini Indonesia sudah bisa mengendalikan pandemi saat ini. Ini tidak mungkin terjadi tanpa dukungan, tanpa kerja keras dari seluruh insan kesehatan yang ada di seluruh pelosok-pelosok Indonesia,” kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam upacara peringatan HKN tersebut di Auditorium Siwabessy, Jumat (12/11/2021).

Capaian penurunan kasus Covid-19, kata Menkes haruslah disikapi dengan bijak. Kewaspadaan diri harus ditingkatkan guna mencegah lonjakan kasus yang tinggi. Sebab, potensi peningkatan lonjakan kasus Covid-19 atau gelombang baru Covid-19 dapat terjadi bukan hanya dari virus Covid-19 yang bermutasi, melainkan faktor-faktor lain yang dapat menstimulasi persebaran penyakit perilaku masyarakat, lingkungan, pelayanan kesehatan dan cakupan vaksinasi Covid-19, termasuk potensi lonjakan kasus pada hari-hari besar keagamaan seperti libur Nataru dan Idul Fitri.

”Protokol kesehatan harus terus kita jalankan, kemudian surveilans terus disiplin kita lakukan dan vaksinasi adalah langkah-langkah yang tidak boleh berhenti agar seluruh masyarakat secara konsisten disiplin melakukannya. 3 langkah ini sangat diperlukan agar kita bisa melampaui potensi lonjakan di liburan Natal dan Tahun Baru serta lebaran nantinya,” ujarnya.

Meski dihadapkan pada prioritas penanganan Covid-19, pada saat yang sama pemerintah juga terus melakukan upaya penanganan masalah kesehatan lainnya yang merupakan program prioritas nasional seperti penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), menurunkan angka stunting pada balita, memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta meningkatkan kemandirian penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.

Momentum pandemi juga dimanfaatkan pemerintah untuk terus berbenah, melakukan perubahan pada sistem kesehatan di Tanah Air.

Kemenkes saat ini tengah bersiap melakukan transformasi sistem kesehatan yang berfokus pada 6 bidang untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, produktif dan berkeadilan sekaligus bentuk kesiapan pemerintah dalam menghadapi masalah kesehatan di masa yang akan datang.

”Indonesia sebagai presiden G-20 sekarang akan menunjukkan bahwa kita mampu memulai transformasi sistem kesehatan di Indonesia dan juga akan menunjukkan bahwa perubahan sistem kesehatan global juga harus dilakukan, untuk memastikan anak kita, cucu kita akan jauh kebih siap dibandingkan kita bila ada pandemi berikutnya,” kata menkes.

Adapun fokus enam pilar transformasi kesehatan yakni transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transfromasi teknologi kesehatan.

Implementasi keenam pilar transformasi sistem kesehatan tersebut diharapkan bisa menyempurnakan sistem kesehatan Indonesia dan juga dunia yakni sistem kesehatan yang tangguh terhadap bencana kesehatan termasuk pandemi.

”Terima kasih kepada seluruh insan kesehatan di seluruh pelosok Indonesia, dan mari kita bersama-sama menunjukkan ke dunia bahwa Indonesia mampu mengatasi pandemi ini dan Indonesia akan menjadi pemimpin yang memulai transformasi arsitektur sistem kesehatan dunia,” ujarnya.***

Editor: denkur | Sumber: kemenkes

Berita Terkait

PROGRAM NUKLIR IRAN dari Konstanta, ke Percepatan
PERANG TELUK “Efek Dunning”, dan Blokade Hormuz
INKLUSIFITAS PERANG “Post-fact”! AS dan Isolasionis
KALKULASI SEKUTU ZIONIS Bila Israel “Menghabisi” Khamenei!
GEOPOLITIK TIMTENG Rusia, antara Iran dan Ukraina
ANCAMAN KRISIS GLOBAL Eskalasi Israel-Iran Makin Dalam
Menjadi KDM: Fenomena Imitasi Gaya Kepemimpinan di Jawa Barat
BENCANA GAZA “Nekropolitik” dan “De-Humanisasi”
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 15:15 WIB

PROGRAM NUKLIR IRAN dari Konstanta, ke Percepatan

Selasa, 24 Juni 2025 - 13:48 WIB

PERANG TELUK “Efek Dunning”, dan Blokade Hormuz

Senin, 23 Juni 2025 - 08:16 WIB

INKLUSIFITAS PERANG “Post-fact”! AS dan Isolasionis

Sabtu, 21 Juni 2025 - 01:55 WIB

KALKULASI SEKUTU ZIONIS Bila Israel “Menghabisi” Khamenei!

Kamis, 19 Juni 2025 - 15:02 WIB

GEOPOLITIK TIMTENG Rusia, antara Iran dan Ukraina

Berita Terbaru

JABAR

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:29 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:18 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan

Rabu, 25 Jun 2025 - 19:42 WIB