Cekcok Terus dengan Istri, Pedagang Pasar Jual Rumah Bayar Utang ke Rentenir

Jumat, 8 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: sindonews.com

ILUSTRASI. Foto: sindonews.com

Butuh dana untuk modal dagang, lantas meminjam uang ke rentenir. Seteala itu hampir setiap hari pedagang cekcok dengan istrinya, karena pendapatan berkurang. Akhirnya ia menjual rumahnya.

 

 

DARA | BANDUNG – Gara-gara meminjam uang kepada rentenir, pedagang Pasar Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terpaksa harus menjual rumah. Rumah ia jual untuk melunasi utangnya kepada retenir.

Karena itu SR, pedagang pasar itu, mengaku kapok meminjam uang untuk modal dagangnya ke rentenir. Pendapatan hasil dagang terus selalu berkurang, karena harus membayar ke rentenir.

“Saya hampir setiap hari harus cekcok dengan istri karena pendapatan berkurang sejak pinjam uang ke rentenir,” katanya.

Karena tidak mau bertengkar terus menerus, akhirnya RS terpaksa harus menjual satu rumahnya, untuk melunasi utangnya kepada rentenir. “Padahal saya pinjam uangnya baru 2 mingguan. Tapi bunganya tetap saja harus dibayar penuh,  tanpa ada potongan,” ujarnya.

Pedagang Pasar Soreang lainnya, yang juga minta tak tak disebut nam jelasnya, DW, sama terpaksa meminjam uang untuk modal ke rentenir. Dia sudah tak bisa pinjam ke bank, karena sudah tifdak punya baranga agunan.

“Sertifikat rumah sudah saya gadaikan. Jadi terpaksa saya pinjam ke rentenir,” katanya.

Dari pinjaman Rp20 juta dengan bunga 30%,uang pinjaman yang harus dia bayar menjadi Rp26 juta. Jadi, akunya, ia harus membayar Rp260 ribu per hari selama seratus hari.

“Kalau telat sehari, maka besoknya harus bayar dobel,” ujar dia.

Menanggapi kondisi demikian, Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Bandung, H. Toni Permana, memandang, sudah bukan rahasia umum lagi, warga miskin dan pedagang kecil lebih suka memilih rentenir daripada mengajukan pinjaman ke bank. “Mungkin karena prosesnya cepat dan tanpa agunan. Sehingga menjadi pilihannya,” katanya.

Dalam hal ini, menurut dia, Pemkab Bandung harus memberikan kemudahan kepada pedagang kecil yang membutuhkan dana untuk modal mereka melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Bank ini, lanjut menurut dia, bisa memberi kemudahan akses kepada pedagang untuk mendapatkan  pinjaman.

“Dan harus ada perlakuan khusus dengan memberi akses kemudahan,” ujar Toni.

Menurut Toni, BPR milik Pemkab Bandung merupakan salah upaya pemerintah daerah ini dalam menanggulangi maraknya rentenir. “Dengan bunga pinjaman ringan tanpa agunan, maka semua pedagang bisa terhindar dari jeratan rentenir,” katanya, seusai rapat di Banmus.***

Wartawan: Fattah | Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Jumat 14 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Jumat 14 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Kamis 13 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Kamis 13 Februari 2025
PWI Kabupaten Bandung Sinergi Gelar Pelatihan Kehumasan
Jeje Ismail-Asep Ismail Antarkan Tim Transisi Bertemu Para OPD Bandung Barat
Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya
Menengok Dapur Sehat Lapas Banceuy, Menu Bergizi Jatah Makan Warga Binaan
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 Februari 2025 - 06:29 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Jumat 14 Februari 2025

Kamis, 13 Februari 2025 - 06:18 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Kamis 13 Februari 2025

Kamis, 13 Februari 2025 - 06:16 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Kamis 13 Februari 2025

Rabu, 12 Februari 2025 - 18:57 WIB

PWI Kabupaten Bandung Sinergi Gelar Pelatihan Kehumasan

Rabu, 12 Februari 2025 - 16:23 WIB

Jeje Ismail-Asep Ismail Antarkan Tim Transisi Bertemu Para OPD Bandung Barat

Berita Terbaru

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Ini Manfaat dan Jenis Pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis

Jumat, 14 Feb 2025 - 08:51 WIB