Tema Lomba Karya Musik Anak Komunitas 2022 Ini: Musik untuk Kebangkitan Indonesia Baru

Jumat, 10 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: kemenparekraf

Foto: kemenparekraf

Lomba Karya Musik Anak Komunitas (KAMU AKU 2022) menjadi ruang kreasi komunitas musik tanah air untuk mendorong kebangkitan ekonomi dan membuka lapangan kerja.


DARA – Lomba “Karya Musik Anak Komunitas (KAMU AKU) 2022” yang digelar Kemenparekraf/Baparekraf memasuki tahapan penjurian untuk menjaring 15 finalis terbaik.

KAMU AKU adalah agenda tahunan Kemenparekraf/Baparekraf sebagai wadah bagi komunitas musisi daerah untuk menunjukkan potensi, bakat, dan kemampuan dalam berkarya.

“Kegiatan ini menjadi hal yang sangat penting bagi Kemenparekraf dalam memberikan ruang bagi komunitas musik tanah air dalam mengaktualisasikan diri untuk berkarya bagi bangsa dan negara,” kata Dessy Ruhati, Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf/Baparekraf saat membuka penjurian 15 Besar KAMU AKU 2022, di Jakarta, Kamis kemarin (10/6/2022).

Lomba “KAMU AKU 2022” diikuti lebih dari 700 anggota komunitas. Setelah melalui tahapan seleksi dan penilaian awal, terpilih 50 karya komunitas yang hari ini diseleksi menjadi 15 karya terbaik. Dari 15 karya tersebut akan ditentukan 5 finalis yang berhak tampil di acara puncak “KAMU AKU 2022” pada akhir Juni 2022.

Kriteria penjurian akan meliputi sejumlah faktor, yakni intro, harmonisasi melodi dan syair lagu, harmonisasi instrumen tradisional dan modern, kreativitas aransemen musik dinamika lagu, serta keunikan karya.

Dessy mengatakan, Indonesia dianugerahi keanekaragaman budaya dan seni yang dapat menjadi inspirasi berkarya para komunitas musisi daerah.

Sesuai dengan tema dari “KAMU AKU 2022” yang mengusung “Musik untuk Kebangkitan Indonesia Baru”, dimana tema tersebut diharapkan bisa mendorong karya-karya musik tanah air dengan kearifan lokal kolaborasi dari instrumen etnik dan modern agar mampu membangkitkan industri musik dari seluruh pelosok daerah di Indonesia.

“Dengan kekompakan dan ketelitian dewan juri kami berharap karya-karya terbaik akan terpilih dan tampil di acara puncak. Dengan pengalaman dan kompetensi para dewan juri, tentunya proses pemilihan dari 50 karya terbaik ini benar-benar akan menghasilkan 15 karya terbaik,” kata Dessy Ruhati.

Mohammad Amin selaku perwakilan dewan juri mengungkapkan, terdapat peningkatan kualitas dari karya-karya peserta KAMU AKU 2022, terutama dari kualitas sound (produksi suara/mixing). Namun di sisi lain, ia menilai ada kecenderungan keseragaman struktur dari karya-karya yang dikirimkan para komunitas.

“Apa yang terjadi saat ini kecenderungannya adalah patronisasi dari karya pemenang tahun lalu. Mulai dari komposisi, struktur, bagaimana membuat dinamika, keras dan lembut (suara), perubahan tempo, semua cenderung diikuti,” kata Mohammad Amin.

Hal ini dikatakan Mohammad Amin sebagai hal yang biasa terjadi dalam dinamika kebudayaan, terlebih dalam kegiatan lomba. Karenanya ia menilai penting untuk dilakukan pengembangan sistem “KAMU AKU” mulai dari pra event, on event, dan pasca event dengan menguatkan kolaborasi berbagai pihak.

“Kita sudah merencanakan untuk membuat road to KAMU AKU ke daerah-daerah, menemui komunitas dan memberikan workshop dalam membuat karya,” kata Mohammad Amin, seperti dikutip dari laman resmi Kemenparekraf, Jumat (10/6/2022).

Sehingga akan menjadikan “KAMU AKU” sebagai ekosistem yang mempertemukan pelaku ekonomi kreatif berbasis digital, urban, dan akademik dengan pelaku ekonomi kreatif berbasis rural, komunal, dan tradisi.

“Yang kita harapkan adalah lokalitas karya, jadi kemampuan dia (komunitas/peserta) untuk berkreasi sesuai dengan kemampuan potensi lokalnya dan lokus di mana dia berada, itu yang mau kita cari. Referensi boleh, tapi jangan imitasi. Karena letak dari ekonomi kreatif itu salah satunya diferensiasi, bagaimana kita berbeda dengan menunjukkan kearifan lokal masing-masing,” kata Mohammad Amin.

Editor: denkur | Sumber: kemenparekraf

 

 

Berita Terkait

Lagu “Fajar” Kolaborasi Tanita dan Nugie Jadi OST Film Bioskop Seribu Bayang Purnama
Dari Disleksia Menuju Panggung Konser: Cerita Hebat Kenneth Trevi Launching Album Lagu Tak Runtuh
Afiza Ghania Superkids Rilis Lagu ke Dua “Kota Palu Kota Lima Dimensi”
Senada Digital Records Rilis Lagu Janice Felicia “Bahagia Itu Mama Papa”, Motivasi untuk Orang Tua Anak Down Syndrome
Cerita Titiek Puspa Tentang Terciptanya lagu Kupu-kupu Malam, Berikut Liriknya
Idola Superkids Indonesia 2025 dan Puteri Tionghoa Indonesia Singing Competition 2025 Angkat Beberapa Lagu Jennifer Aurelia
Aldena Mufidah Superkids Optimis Berkarya di Industri Musik Meski Hidup Tak Bersama Ayah
Indonesia Idol XII, Ambisi Nakei Terhenti di Babak Spektakuler Show 2

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 13:58 WIB

Lagu “Fajar” Kolaborasi Tanita dan Nugie Jadi OST Film Bioskop Seribu Bayang Purnama

Kamis, 19 Juni 2025 - 12:35 WIB

Dari Disleksia Menuju Panggung Konser: Cerita Hebat Kenneth Trevi Launching Album Lagu Tak Runtuh

Kamis, 24 April 2025 - 10:28 WIB

Afiza Ghania Superkids Rilis Lagu ke Dua “Kota Palu Kota Lima Dimensi”

Kamis, 17 April 2025 - 11:08 WIB

Senada Digital Records Rilis Lagu Janice Felicia “Bahagia Itu Mama Papa”, Motivasi untuk Orang Tua Anak Down Syndrome

Kamis, 10 April 2025 - 20:47 WIB

Cerita Titiek Puspa Tentang Terciptanya lagu Kupu-kupu Malam, Berikut Liriknya

Berita Terbaru

BANDUNG UPDATE

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat

Sabtu, 12 Jul 2025 - 15:41 WIB

BANDUNG UPDATE

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:20 WIB