Cerita Titiek Puspa Tentang Terciptanya lagu Kupu-kupu Malam, Berikut Liriknya

Kamis, 10 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Cover Kaset Albu Kupu-kupu Malam Titiek Puspa (Foto: Ist)

Cover Kaset Albu Kupu-kupu Malam Titiek Puspa (Foto: Ist)

Dari cerita yang didengarnya itu, Titiek kemudian menulis lagu “Kupu-Kupu Malam” dan merekamnya.

DARA| Kabar duka datang dari musisi Tanah Air. Penyanyi veteran Titiek Puspa meninggal dunia di Rumah Sakit Medistra, Gatot Subroto, Jakarta Selelatan, Kamis (10/4/2024) sekitar pukul 16.25 WIB.

Meninggalnya penyanyi serba bisa ini dikonfirmasi langsung dari manajer sang penyanyi, Mia. Kamis (10/4/2025).

“Iya, Eyang Titiek baru saja meninggal. Sekitar 15 menit lalu,” kata Mia, Kamis (10/4/2025).

Melihat perjalanan kariernya, almarhumah layak menyandang sebutan legendaris. Begitu pun dengan lagu-lagunya sangat akrab di belantika musik tanah air.

Puluhan album baik album solo mau pun kolaborasi sangat akrab di telinga masyarakat. Seperti Lagu “Bing” atau “Kupu-kupu Malam”.

Lagu itu begitu sangat dikagumi Titiek, bukan hanya sebagai penyanyi yang mempopulerkan lagu Kupu-Kupu Malam namun juga penciptanya. Lagu itu dirilis pada tahun 1991 ini begitu populer.

Kupu-Kupu Malam adalah sebuah istilah yang disematkan kepada seorang wanita tuna susila atau pelacur.

Kisah ini dimulai saat Titiek bertemu dengan seorang wanita yang memiliki cerita menyentuh.

“Itu lagu paling aku kagumi,” kata Titiek Puspa dikutip dari tayangan Ketawa Itu Berkah Trans tv pada tahun 2022 silam.

Kala itu, Titiek Puspa sedang bernyanyi di luar kota. Ia tak sengaja bertemu dengan sosok wanita Kupu-Kupu Malam.

“Karena aku berdoa sama seorang wanita kupu-kupu malam,” lanjutnya.

“Dia itu sebetulnya, tadinya nyonya rumah, terus bojone, sing lanang (suaminya, yang laki-laki), pergi sama perempuan lain,” ucap Titiek, dikutip dari TribunnewsSultra.com.

Si wanita tersebut menanggung banyak utang yang tak bisa dilunasi. Ia lantas mendapatkan pilihan agar bisa meminjam uang. Pilihan tersebut yakni ikut bekerja atau dibawa ke kantor polisi. Namun, si wanita tak menyadari bahwa pilihannya bekerja adalah menjadi kupu-kupu malam.

“Akhirnya dia banyak utang, utang harus dibayar, dia enggak bisa bayar,” ujar Titiek.

“(Dibilang) ‘pokoknya kamu ikut saya apa polisi?,’ ‘ya udah ikut bapak’. Enggak tahunya suruh jadi itu (Kupu-Kupu Malam),” sambungnya menceritakan kisah wanita yang menjadi inspirasi lagunya.

Mendengar cerita tersebut, Titiek kemudian bertanya tentang rencana dan harapan wanita itu kedepannya.

“Jadi sekarang mau apa?” tanya Titiek pada wanita itu. “‘Saya kepengin punya suami, supaya anak saya tidak malu karena saya ini (Kupu-kupu malam),'” sambung Titiek menirukan ucapan wanita tersebut.

Akhirnya Titiek menyarankan agar wanita itu berdoa dan meminta pada Tuhan. Walaupun mereka berbeda agama, tapi keduanya berdoa bersama dan saling berpelukan.

“Udah, kamu berdoa dengan agamamu, aku dengan agamaku. Lama-lama kita pelukan,” ucap Titiek.

“Udah stop, Tuhanmu sudah denger, Tuhanku sudah denger, mulai sekarang kamu enggak boleh kesana lagi, percaya, anakmu nanti akan dituntun Tuhan, akan dikasih makan Tuhan,” imbuh Titiek menasihati wanita tersebut.

Dari cerita yang didengarnya itu, Titiek kemudian menulis lagu “Kupu-Kupu Malam” dan merekamnya. Beberapa minggu kemudian, Titiek bertemu lagi dengan wanita itu di Jakarta.

“Seminggu aku pulang Jakarta, aku rekaman, seminggu kemudian aku nonton film, tahu-tahu dipeluk dari belakang,” ujar Titiek.

“‘Tante Titiek, aku udah nikah,'” sambungnya menceritakan kegembiraan yang akhirnya dirasakan wanita Kupu-Kupu Malam itu.

 Lirik Lagu

Kupu-Kupu Malam
(Lagu Noah ‧ 2008)

Ada yang benci dirinya
Ada yang butuh dirinya
Ada yang berlutut mencintainya
Ada pula yang kejam menyiksa dirinya

Ini hidup wanita si Kupu-Kupu Malam
Bekerja, bertaruh seluruh jiwa raga
Bibir senyum, kata halus merayu, memanja
Kepada setiap mereka yang datang

Dosakah yang dia kerjakan?
Sucikah mereka yang datang?
Kadang dia tersenyum dalam tangis
Kadang dia menangis di dalam senyuman

Reff
Wo-oh, apa yang terjadi, terjadilah
Yang dia tahu Tuhan, penyayang umat-Nya
Wo-oh, apa yang terjadi, terjadilah
Yang dia tahu hanyalah menyambung nyawa
Uh-oh, ah-ah-uh
Wo-oh-ho, apa yang terjadi, terjadilah
Yang dia tahu Tuhan, penyayang umat-Nya
Wo-ho, apa yang terjadi, terjadilah
Yang dia tahu hanyalah menyambung nyawa
Oh-ah-oh-oh

Editor: Maji

Berita Terkait

Banyusari Desa Pertama yang Membentuk Koperasi Merah Putih
Pemprov Jabar Jamin Proses Pembelajaran SLBN A Pajajaran Lancar dan Aman
Pendaki asal Karawang yang Hilang di Gunung Cikuray Garut Ditemukan dalam Keadaan Selamat
Jeje Ritchie Ismail Ditetapkan Jadi Ketua DPD PAN Bandung Barat, Ajak Kader Jaga Soliditas
Ini Tantangan di Kota Bandung kata Atalia Praratya
Hallo Tenaga Non ASN Bandung Barat Tidak Lolos Seleksi PPPK Tahap 1 dan 2, Siap-siap Jadi Tenaga Paruh Waktu
Daftar 34 Motor Curian yang Diamankan Polresta Cirebon, “Siapa Tahu Milik Anda?
Tangis Bahagia Fitri Pecah di Mapolresta Cirebon: Motor yang Hilang dari Parkiran Rumah Akhirnya Kembali Setelah Diculik Maling
Berita ini 32 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 22 Mei 2025 - 08:09 WIB

Banyusari Desa Pertama yang Membentuk Koperasi Merah Putih

Minggu, 18 Mei 2025 - 15:19 WIB

Pemprov Jabar Jamin Proses Pembelajaran SLBN A Pajajaran Lancar dan Aman

Jumat, 16 Mei 2025 - 23:03 WIB

Pendaki asal Karawang yang Hilang di Gunung Cikuray Garut Ditemukan dalam Keadaan Selamat

Jumat, 16 Mei 2025 - 22:59 WIB

Jeje Ritchie Ismail Ditetapkan Jadi Ketua DPD PAN Bandung Barat, Ajak Kader Jaga Soliditas

Kamis, 15 Mei 2025 - 16:57 WIB

Ini Tantangan di Kota Bandung kata Atalia Praratya

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Cari Bibit Atlit, SMPN 3 Cibitung Sukabumi Gelar GPAS

Kamis, 22 Mei 2025 - 17:04 WIB

Foto: Yuwana

BANDUNG UPDATE

Banyusari Desa Pertama yang Membentuk Koperasi Merah Putih

Kamis, 22 Mei 2025 - 08:09 WIB