DARA | JAKARTA – Pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2020 yang akan digelar di Papua, menurut Menkopolhukam Wiranto, sejalan dengan program pemerintah yang saat ini sedang gencar membangun tanah Papua.
Wiranto meminta para wartawan yang hadir di HPN nanti, baik wartawan dalam negeri maupun wartawan asing agar memberitakan kondisi Papua yang saat ini lebih maju, sehingga imej negatif tentang Papua yang dibangun kelompok tertentu terbantahkan dengan realitas di lapangan.
“Kami sangat sangat mendukung peringatan HPN 2020 di Papua. Silakan saja nanti disampaikan agenda kegiatan apa saja,” ujar Wiranto berbicara dengan Pengurus PWI Pusat saat audensi di kantornya Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin kemarin (5/8/2019).
Lebih jauh Wiranto mengatakan, selama ini ada kelompok tertentu di Papua, termasuk kelompok Papua Merdeka di bawah pimpinan Benny Wenda yang selalu menyuarakan empat isu, yakni, pertama berupaya membatalkan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) tahun1969. Kedua, mereka terus mendorong adanya pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) berat di Papua. Ketiga, kelompok mereka menyuarakan adanya ketidakadilan di Papua. Keempat, mereka juga menyuarakan adanya perpedaan Ras, Suku, Agama (RAS) antara warga Indonesia dari Papua dan warga Indonesia dari luar Papua.
“Suara-suara itu jelas tidak benar. Maka kita perlu mengcounter dengan cara menunjukkan realitas di lapangan kepada dunia,” ujarnya.
Wiranto berjanji akan membantu masalah transportasi peserta HPN 2020 ke Papua. “Kita nanti bisa kerahkan pesawat-pesawat TNI AU. TNI AU kan punya 4 boeing. Jadi tidak ada masalah,” ujarnya.
Ketua Umum PWI Pusat sekaligus sebagai Penanggung Jawab HPN 2020, Atal Sembiring Depari didampingi Sekjen PWI Mirza Zulhadi dan anggota Dewan Kehormatan PWI Peter F Gontha mengatakan, salah satu pertimbangan Papua menjadi tuan rumah HPN karena keinginan para insan pers untuk berkontribusi lebih besar kepada pembangunan di daerah.
“Peringatan HPN selama ini tak sekadar sebagai acara seremoni peringatan ulang tahun pers, tetapi lebih penting adalah bagaimana kita bisa berkontribusi lebih besar kepada kesejahteraan rakyat dan persatuan Indonesia. Kami juga ingin menunjukkan secara langsung ke dunia luar kondisi sebenarnya di tanah Papua,” ujarnya seraja berjanji akan akan mengundang para wartawan media asing, terutama dari kawasan Asia Pasifik.***
Editor: Aldinar