Waspadai Ancaman PMK, Pemkab Bandung Barat Bentuk Satgas

Kamis, 24 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati KBB Jeje Ritchie Ismail bersama unsur TNI, Polri, asosiasi peternak dan pihak swasta (foto:Heni/dara.co.id)

DARA | Ancaman wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sempat menurunkan populasi sapi perah di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) KBB mencatat populasi sapi perah di wilayahnya, akibat wabah terserang PMK pada tahun 2022 tinggal sekitar 24.000-an ekor dari populasi 37.000 ekor pada tahun 2021.

Mewaspadai terulang kembali wabah tersebut, Pemkab Bandung Barat membentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang digawangi Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail.

Satgas PMK Bandung Barat tersebut, selain Pemkab Bandung Barat, ikut terlibat dari unsur Polri, TNI, asosiasi peternak, koperasi dan pihak swasta lainnya.

“Satgas Penanganan PMK ini, bertujuan untuk mengatasi dampak wabah PMK yang masih mengancam beberapa daerah. Juga sebagai sebagai bagian dari upaya mitigasi PMK, “ujar Jeje, saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPSBU Lembang di Imah Seniman-Lembang, Kamis (24/4/2025).

Satgas, bertugas untuk mencegah penyebaran PMK lebih lanjut, dengan langkah-langkah seperti pemberian vaksin, konsultasi kesehatan ternak, penyediaan desinfektan, dan penyediaan alat pelindung diri bagi petugas yang
terlibat.

Jeje mengungkapkan, sebagai bagian dari langkah ini, pemerintah daerah telah menyediakan 26.000 dosis vaksin PMK, 600 liter desinfektan, 600 strip Vitamin B Comp, dan 1.000 unit alat pelindung diri
(APD).

Pemerintah daerah terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi susu melalui berbagai upaya teknis dan kebijakan yang mendukung,” lanjutnya.

Selain itu, Bupati Jeje juga menanggapi masalah pembuangan limbah kotoran hewan oleh peternak sapi perah, yang selama ini menjadi kebiasaan dengan membuang limbah ke saluran air, yang berisiko besar bagi lingkungan dan ketersediaan air bersih.

Untuk mengatasi masalah ini, beberapa langkah telah dipersiapkan dengan pembangunan unit pengolahan limbah komunal yang mengubah kotoran hewan
menjadi pupuk dan biogas. Kemudian,  peningkatan pengawasan terhadap pengelolaan limbah secara berkala.

Bupati Jeje menekankan bahwa sektor peternakan sapi perah memiliki potensi ekonomi yang lebih luas daripada hanya produksi susu. Daging, jeroan, kulit, tulang, bahkan kotoran dan urin sapi perah, semuanya dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis.

Hal ini membuka peluang untuk mengembangkan berbagai industri terkait, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Jangan hanya melihat ternak sebagai penghasil limbah, pandanglah ia sebagai sumber daya multidimensi yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan secara optimal, demi kesejahteraan
masyarakat dan kelestarian lingkungan,” tandasnya.

Jeje berharap, peluncuran Satgas Penanganan PMK  dapat mempercepat pemulihan sektor peternakan di wilayahnya, serta memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal, khususnya bagi peternak sapi perah.

Sementara terkait komitmen untuk memberantas PMK dan memastikan
kesejahteraan para peternak, hal itu menurutnya sesuai dengan visi Kabupaten Bandung Barat yang ‘AMANAH’, yaitu Agamis, Maju, Aspiratif, Nyaman, Adaptif, dan Harmonis.

Berita Terkait

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching
BPN Kabupaten Bandung Sambut Kunker Komisi II DPR RI, Iim Rohiman: Optimalkan Pelayanan untuk Tingkatkan PNBP
P4KBB Desak Pemkab Bandung Barat Bentuk Tim Apresial Pembebasan Lahan Fly Over Cimareme
Puluhan Akseptor Berhasil Jalani MOW Gratis, Hasil Kerja Sama RSIA GMP dan DP2KBP3A Bandung Barat
Resmi, Mohamad Rizal Setiadji Dilantik Jadi Ketua RW13 Dipatiukur
Program Pemutihan Denda Pajak Kendaraan Diberikan, KDM: Jangan Bandel
Bupati Bandung Barat Berikan Reward pada Tiga Perangkat Daerah
Assessment Belasan Pejabat Eselon 2 Bandung Barat di Mapolda Jabar, Darda Abdullah: Kenapa Ada Penolakan?

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 14:20 WIB

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Jumat, 11 Juli 2025 - 20:53 WIB

BPN Kabupaten Bandung Sambut Kunker Komisi II DPR RI, Iim Rohiman: Optimalkan Pelayanan untuk Tingkatkan PNBP

Jumat, 11 Juli 2025 - 17:19 WIB

P4KBB Desak Pemkab Bandung Barat Bentuk Tim Apresial Pembebasan Lahan Fly Over Cimareme

Kamis, 10 Juli 2025 - 13:08 WIB

Puluhan Akseptor Berhasil Jalani MOW Gratis, Hasil Kerja Sama RSIA GMP dan DP2KBP3A Bandung Barat

Kamis, 10 Juli 2025 - 13:03 WIB

Resmi, Mohamad Rizal Setiadji Dilantik Jadi Ketua RW13 Dipatiukur

Berita Terbaru

BANDUNG UPDATE

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:20 WIB