Waspada, Potensi Banjir Pesisir Melanda Perairan Utara Pulau Jawa

Kamis, 4 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Pasang Air Laut. (Foto: iStock)

Ilustrasi Pasang Air Laut. (Foto: iStock)

“Pada awal Juni ini, potensi rob diperkirakan akan kembali terjadi, khususnya untuk Perairan Utara Jawa,” kata Herizal.


DARA | BANDUNG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi banjir pesisir atau rob akan kembali melanda perairan utara Pulau Jawa pada awal Juni 2020.

“Pada awal Juni ini, potensi rob diperkirakan akan kembali terjadi, khususnya untuk Perairan Utara Jawa,” kata pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Herizal dalam keterangan pers seperti dikutip dari cnnindonesia.com, Kamis (4/6).

Herizal menjelaskan potensi rob tersebut disebabkan oleh kondisi pasang air laut yang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia akibat fase bulan purnama.

Selain itu, potensi gelombang setinggi 2,5 meter hingga 4 meter di Laut Jawa ikut berperan terhadap peningkatan kenaikan tinggi muka air laut di pesisir utara Jawa.

Herizal mengatakan gelombang tinggi di Laut Jawa dan rob di Pesisir Utara Jawa diperkirakan akan berlangsung hingga 6 Juni mendatang. Glombang tinggi memiliki kecenderungan menurun seiring dengan penurunan kecepatan angin.

Dirinya pun mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir utara Jawa, terutama untuk daerah-daerah pantai berelevasi rendah seperti pesisir utara Jakarta, Pekalongan, Cirebon, dan Semarang untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Masyarakat terutama yang bermata pencaharian dan beraktivitas di pesisir atau pelabuhan diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi,” terangnya.

Sebelumnya, pekan terakhir Mei 2020, wilayah pesisir barat Sumatera bagian selatan dan pesisir selatan Jawa hingga NTT terdampak banjir pesisir. Hal tersebut sesuai dengan peringatan dini yang telah dikeluarkan oleh BMKG.

Rob berdampak signifikan dipicu oleh kombinasi antara periode pasang air laut akibat pengaruh fase bulan mati bersamaan dengan adanya rambatan gelombang tinggi dari Samudera Hindia.***

Berita Terkait

Layanan Pengiriman Berpendingin KAI Logistik Tumbuh 16%, Dorong Ketahanan Pangan dan Distribusi Nasional
Mulai 18 Agustus, WhatsApp Contact Center Whoosh Berubah Menjadi 0811-8888-111
Kerjasama KAI dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Perkuat Infrastruktur Peningkatan dan Kenyamanan Layanan Transportasi Publik
Pertamina Patra Niaga Dukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah lewat Inovasi Limbah dan Pemberdayaan Masyarakat
JEC Raih Top Brand Award 2025 untuk Kategori Rumah Sakit Mata, Perkuat Posisi sebagai Eye Care Leader Tepercaya di Indonesia
Kejahatan Siber Capai Kerugian Rp476 Miliar
“War” Tiket Tambahan Undangan Upacara HUT Ke-80 RI di Istana Diserbu 142 Ribu Pengguna
Dugaan Korupsi Kuota Haji, Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Dicekal Bepergian ke Luar Negeri

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 18:18 WIB

Layanan Pengiriman Berpendingin KAI Logistik Tumbuh 16%, Dorong Ketahanan Pangan dan Distribusi Nasional

Rabu, 13 Agustus 2025 - 20:42 WIB

Mulai 18 Agustus, WhatsApp Contact Center Whoosh Berubah Menjadi 0811-8888-111

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:11 WIB

Kerjasama KAI dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Perkuat Infrastruktur Peningkatan dan Kenyamanan Layanan Transportasi Publik

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:02 WIB

Pertamina Patra Niaga Dukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah lewat Inovasi Limbah dan Pemberdayaan Masyarakat

Rabu, 13 Agustus 2025 - 14:57 WIB

JEC Raih Top Brand Award 2025 untuk Kategori Rumah Sakit Mata, Perkuat Posisi sebagai Eye Care Leader Tepercaya di Indonesia

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

DPRD dan Pemkab Sukabumi Sepakati Penyesuaian APBD 2025

Kamis, 14 Agu 2025 - 18:11 WIB