Waspada! Si Monyong Dapat Menularkan Sejumlah Penyakit Bagi Manusia, Ini Artikelnya

Sabtu, 4 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi tikus (Foto: iNews)

Ilustrasi tikus (Foto: iNews)

Waspada, tikus yang berkeliaran tak hanya mengganggu kenyamanan, tapi juga jadi sumber berbagai penyakit. Apa sajakah penyakit yang disebabkan oleh tikus?


DARA – Kehadiran si monyong tikus yang mundar mandir di rumah itu seringkali diabaikan atau hanya dianggap biasa saja. Padahal, tikus ternyata dapat menularkan berbagai penyakit.

Berikut beberapa penyakit yang dapat ditularkan oleh tikus yang perlu Anda dan keluarga waspadai, seperti dikutip dara.co.id dari Klikdokter, Sabtu (4/6/2022):

1. Hantavirus Pulmonary Syndrome

Hantavirus pulmonary syndrome adalah gangguan pernapasan yang tergolong menular. Gangguan kesehatan ini ditandai dengan gejala seperti flu yang dapat berkembang dengan cepat dan berpotensi mengancam jiwa.

Virus ini dibawa oleh beberapa jenis hewan pengerat, terutama tikus. Seseorang dapat terinfeksi penyakit ini karena menghirup udara yang terpapar oleh hantavirus, yang mengandung urine dan kotoran tikus.

Pengobatan untuk penyakit ini belum dapat dilakukan dengan maksimal. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menghindari tikus ataupun tempat yang bertikus.

2. Rat Bite Fever

Penyakit ini disebabkan oleh gigitan tikus yang secara langsung mengenai tubuh. Selain itu, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh makanan dan minuman yang sudah tergigit oleh tikus sebelumnya. Karenanya, berhati-hatilah dengan penyakit dari tikus ini.

3. Leptospirosis

Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. Bakteri ini dapat terjadi di manapun, baik di pedesaan maupun di perkotaan, baik di daerah subtropis ataupun daerah tropis.

Orang yang bekerja di luar ruangan bersama hewan, seperti peternak dan petani, lebih berisiko untuk terkena penyakit ini. Pada umumnya, penyakit ini terjadi di saat musim hujan dan banjir. Tikus dikenal sebagai sumber leptospirosis yang paling populer.

4. Murine Typhus

Murine typhus atau demam tifus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kelompok bakteri gram negatif dari golongan Rickettsia. Tikus merupakan salah satu hewan yang dikenal sebagai penyebar bakteri ini.

Agar bebas dari serangan tikus, jaga kebersihan lingkungan Anda. Bersihkan tempat tinggal Anda secara berkala, khususnya area yang sering menjadi incaran tikus, seperti saluran air dan gudang.

5. Omsk Hemorrhagic Fever (OHF)

Merupakan penyakit yang disebabkan oleh Omsk hemorrhagic fever virus (OHFV), anggota keluarga virus Flaviviridae. OHFV ditemukan pertama kali antara tahun 1945 dan 1947 di Omsk, Rusia dari pasien dengan demam berdarah.

Tikus berfungsi sebagai inang utama untuk OHFV, yang ditransmisikan dari gigitan kutu yang terinfeksi. Masa inkubasi 3-8 hari, dengan gejala awal menggigil, demam, sakit kepala, dan nyeri otot hebat disertai muntah serta gejala lainnya.

Dapat pula muncul masalah perdarahan 3-4 hari setelah onset gejala awal. Pasien mungkin mengalami tekanan darah rendah dan trombosit rendah, serta keabnormalan nilai sel darah merah dan sel darah putih.

6. Tularemia

Salah satu penyakit yang disebabkan oleh tikus adalah tularemia. Tularemia merupakan penyakit yang dapat menyerang binatang dan manusia. Bakteri penyebab tularemia ini sangat mudah menginfeksi manusia melalui kulit, mata, mulut dan paru-paru.

Gejalanya beragam tergantung dari mana bakteri ini masuk menginfeksi tubuh serta seberapa parah infeksinya. Tingkat keparahan penyakit ini bisa ringan hingga mengancam nyawa. Penyakit ini juga sulit didiagnosis karena tergolong langka.

7. Lymphocytic Choriomeningitis (LCM)

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh virus lymphocytic choriomeningitis (LCMV). Selain tikus, virus ini bisa disebarkan oleh hewan pengerat peliharaan seperti hamster. Jika Anda tergigit atau terkena air liur dan air kencing hewan tersebut, maka Anda berisiko tinggi mengalami penyakit infeksi ini.

Gejala yang muncul biasanya adalah demam, kurang nafsu makan, nyeri otot, sakit kepala, mual dan muntah, sakit tenggorokan, hingga nyeri parotis (kelenjar air liur). Hal ini bahkan dapat menyebabkan peradangan pada sumsum tulang belakang.

Itulah beberapa penyakit yang disebabkan oleh tikus. Untuk mencegah penyakit tersebut, pastikan selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal agar tidak kedatangan tamu pengerat ini.

Jika mengalami salah satu gejala penyakit di atas dan memiliki kontak dengan tikus, segeralah memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Gunakan layanan Live Chat dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

Editor: denkur | Sumber: Klikdokter

Berita Terkait

Ekspresi Seni Ratusan Pelajar di Ruang Publik “Warna untuk Bumi” Ingkatkan Kita pada Krisis Iklim
Excel World Championship Indonesia (MEWCMicrosoftI) 2025 Dibuka: Buktikan dan Menangkan Tiket ke Las Vegas!
Peringati 70 Tahun KAA, Pos Indonesia Hadirkan Pameran Filateli di Bandung
Permainan Tradisional Ramaikan Acara Abdi Nagri Nganjang ka Warga
Bakrie Amanah Salurkan Rp 10,2 Miliar dalam Program Ramadan Untuk Negeri 1446 H
Kasad: Jadikan Peringatan Nuzulul Quran sebagai Momentum Evaluasi Diri
Forum Gerakan Perempuan, GKR Hemas: Perempuan Harus Ambil Peran dalam Politik
Ramela Resto Kedepankan Kuliner Indonesia, Hadir di Bandung
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 2 Juni 2025 - 14:16 WIB

Ekspresi Seni Ratusan Pelajar di Ruang Publik “Warna untuk Bumi” Ingkatkan Kita pada Krisis Iklim

Kamis, 22 Mei 2025 - 14:12 WIB

Excel World Championship Indonesia (MEWCMicrosoftI) 2025 Dibuka: Buktikan dan Menangkan Tiket ke Las Vegas!

Senin, 5 Mei 2025 - 18:37 WIB

Peringati 70 Tahun KAA, Pos Indonesia Hadirkan Pameran Filateli di Bandung

Minggu, 13 April 2025 - 22:41 WIB

Permainan Tradisional Ramaikan Acara Abdi Nagri Nganjang ka Warga

Selasa, 1 April 2025 - 14:21 WIB

Bakrie Amanah Salurkan Rp 10,2 Miliar dalam Program Ramadan Untuk Negeri 1446 H

Berita Terbaru

OLAHRAGA

PRA-PIALA DUNIA Menatap Jepang, Menatap Teluk

Sabtu, 7 Jun 2025 - 20:27 WIB