Peristiwa longsor Sumedang menjadi pembelajaran bagi pemda lainnya, agar melakukan antisipasi pencegahan bencana dan mitigasi.
DARA| BANDUNG- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan Bukit Palasari di Kampung Cibeber Hilir Desa Giri Asih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat (Jabar), berpotensi tinggi terjadi longsor.
Setengah tebing gunung yang berbatasan dengan wilayah Kota Cimahi ini, kondisinya gundul akibat bekas galian C. Tepat di bawah kaki gunung terdapat pemukiman penduduk yang cukup padat berada di wilayah RW 03, 04 dan 16.
Jumlah warga yang berada di bawah lereng Bukit Palasari di Kampung Cibeber Hilir Desa Giriasih tersebut terdiri dari RW 3, sebanyak 130 KK, dengan 350 jiwa, RW 04 sebanyak 225 KK, 750 jiwa dan RW 16 ada 154 KK, 450 jiwa.
Kepala BNBP Doni Monardo menyatakan terkejut menyaksikan kondisi Bukit Palasari yang rentan longsor apabila hujan lebat dengan durasi waktu lebih dari 30 menit lamanya.
“Kebetulan beberapa hari yang lalu saya melintas di jalan dari Batujajar ke Cimahi melihat suatu kawasan yang seperti kita saksikan sekarang. Saya membayangkan jika ini tidak dilakukan upaya pencegahan kasusnya mungkin akan mirip seperti yang di Sumedang pada tanggal 9 Januari lalu,” ujar Doni, pada wartawan usai menyaksikan simulasi kesiap siagaan bencana di area pembangunan PT. Awani-Batujajar, Jumat (22/3/2021).
Peristiwa longsor Sumedang menjadi pembelajaran bagi pemda lainnya, agar melakukan antisipasi pencegahan bencana dan mitigasi. Ia juga menekankan agar pemda memiliki sensitifitas pembangunan yang berorientasi kepada risiko bencana.
Baik Pemda Jabar, maupun Pemda KBB diminta untuk melakukan kajian di lokasi-lokasi serupa dengan melibatkan para pakar. Hal itu, dimaksudkan agar pembangunan sesuai dengan ketentuan berdasarkan kajian pakar.
“Jadi kalau sudah pakar yang berbicara, jangan ada pembangunan, ya karena mereka yang tahu,” tegasnya.
Mengingat kondisi Bukit Palasari yang cukup mengkhawatirkan tersebut, perlu adanya upaya-upaya pencegahan. Upaya pencegahan itu antara lain, memasang alat early warning sistem (EWS) tanah longsor sebagai peringatan dini. Kemudian pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi titik kumpul, serta sosialisasi edukasi pelatihan dan gladi dalam penanggulangan tanah longsor.
Dalam kesempatan tersebut, sejumlah warga mengikuti simulasi kebencanaan di area tidak jauh dari Bukit Palasari. Sementara Doni Monardo bersama sejumlah pejabat publik lainnya melakukan penanaman pohon di sekitar Bukit Palasari.
Editor : Maji
Discussion about this post