Warga Terganggu Debu jalan yang Baru Selesai Dibangun

mm

Senin, 21 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jalan di Desa/Decamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur. Foto: dara.co.id/Purwanda

Jalan di Desa/Decamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur. Foto: dara.co.id/Purwanda

Kecewa. Itu yang dirasakan warga atas selesaunya jalan proyek pembangunan jalan yang melintang di wilayah tersebut. Belum dua bulan, rua jalan tersebut sudah rusak.

 

 

DARA | CIANJUR – Warga Desa/Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menilai proyek pembangunan jalan tidak sesuai ketentuan. Baru dua bulan selesai, kondisi jalan tersebut kini sudah berdebu.

Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, mengatakan, permukaan jalan yang dibangun tersebut mulai terkikis dilalui kendaraan. Bahkan kini sudah menimbulkan debu sehingga membuat jalan licin dan dan udara kotor.

“Kebetulan rumah saya berada di pinggir jalan, jadinya terganggu dengan debu jalan. Ini masih musim kemarau, kalau sudah musim hujan mungkin bisa lebih rusak lagi. Padahal belum dua bulan jalan ini selesai dibangun,” ujar dia saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (21/10/2019).

Menurut dia, warga lainnya juga menyayangkan kondisi jalan yang sudah mulai rusak ini. Bahkan, lanjut dia warga sempat berencana menggelar aksi unjuk rasa terkait proyek tersebut.

“Warga juga sudah menyampaikan protesnya melalui kepala desa dan mendesak perbaikan, karena kita sangat mengharapkan kondisi jalan yang bags dan mantap,” kata dia.

Kepala Desa Pagelaran, Rachmat, mengatakan, biaya proyek pembangunan jalan sepanjang 140 meter tersebut bersumber dari dana aspirasi. Proyek pembangunan jalan tersebut, lanjutnya, sidah ditunggu-tunggu warga, sebab sudah rusak selama 8 tahun lebih.

“Jalan itu dinanti untuk dibangun. Tapi malah hasilnya tidak bagus, berdebu. Padahal baru dua bulan,” ujar Rachmat.

Menurut dia, pihak pemborong, penyedia bahan beton, hingga Dinas PUPR sudah datang ke lokasi untuk meninjau ulang hasil pekerjaan. Dari hasil pemeriksaan, lanjutnya,  ditemukan ada ketidaksesuaian bahan, sehingga kualitasnya pun tidak sesuai ketentuan.

“Sudah ada hasil. Memang dalam bahan betonnya ada yang kurang. Pemborong dan penyediaan bahan sudah menyepakati untuk memperbaikinya. Semoga saja bisa segera selesai dan warga bisa menikmati jalan bagus yang pembangunannya sesuai ketentuan,” katanya.

Sementara itu, pihak Dinas PUPR Kabupaten Cianjur belum bisa dimintai keterangan terkait pengerjaan proyek pembangunan yang tidak sesuai tersebut.***

Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Usai Perasmanan di Hajatan, Puluhan Warga Kabandungan Diduga Keracunan Makanan
Tinjau Bencana Tanah Bergerak di Cianjur, Bey Minta PVMBG Segera Assesment
Hadiri Musrenbang, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi: RPJPD Jadi Acuan Program 20 Tahun Kedepan
Musrenbang RPJPD 2025-2045, Bupati Marwan Ajak Semua Pihak Berkontribusi
MTQ Memotivasi Masyarakat Menerapkan Sikap Islami dalam Kehidupan
MTQ Bekasi Tingkatan Pendapatan Masyarakat
Cek Disini, Update Data Gempa Bumi Garut
Data Kerusakan Bangunan di Kabupaten Sukabumi Dampak Gempa Garut

Berita Terkait

Senin, 29 April 2024 - 21:38 WIB

Usai Perasmanan di Hajatan, Puluhan Warga Kabandungan Diduga Keracunan Makanan

Senin, 29 April 2024 - 15:23 WIB

Hadiri Musrenbang, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi: RPJPD Jadi Acuan Program 20 Tahun Kedepan

Senin, 29 April 2024 - 15:15 WIB

Musrenbang RPJPD 2025-2045, Bupati Marwan Ajak Semua Pihak Berkontribusi

Senin, 29 April 2024 - 11:03 WIB

MTQ Memotivasi Masyarakat Menerapkan Sikap Islami dalam Kehidupan

Minggu, 28 April 2024 - 21:05 WIB

MTQ Bekasi Tingkatan Pendapatan Masyarakat

Minggu, 28 April 2024 - 18:35 WIB

Cek Disini, Update Data Gempa Bumi Garut

Minggu, 28 April 2024 - 18:02 WIB

Data Kerusakan Bangunan di Kabupaten Sukabumi Dampak Gempa Garut

Minggu, 28 April 2024 - 15:27 WIB

Pertamina Pastikan Sarana Fasilitas Aman Pasca Garut Diguncang Gempa

Berita Terbaru

Ilustrasi (Foto: Alodokter)

RAGAM

Asal Usul Kopi Masuk Tatar Pasundan

Senin, 29 Apr 2024 - 19:19 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Bey Ingatkan Pemerintah Daerah Tak Obral Izin di Zona Merah

Senin, 29 Apr 2024 - 19:07 WIB