Pemandangan yang membuat miris ini telah terjadi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung dalam sepekan terakhir.
DARA| Emak-emak, bahkan tidak sedikit bapak-bapak lalulalang menjijing tabung gas elpiji 3 kg. Ada yang berjalan kaki ada juga yang menaiki sepeda motor. Dengan raut wajah kesal mereka mencari si Melon denan mendatangi dari warung ke warung.
Pemandang yang membuat miris ini telah terjadi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung dalam sepekan terakhir. Sejumlah pangkalan apalagi warung yang biasa menjual gas subsidi ini mulai kehabisan stok, memaksa warga mencari ke berbagai tempat dengan hasil yang nihil.
Wina (39), seorang ibu rumah tangga di Kampung Kiaraeunyeuh, Desa Bannyusari, Kecamatan Katapang, mengaku sudah berkeliling ke beberapa warung namun tetap tidak menemukan gas elpiji.
“Biasanya di warung Ceu Dedah selalu ada, tapi sekarang kosong. Saya sudah cari ke tiga tempat lain, tetap tidak ada. Kalau pun ada di pengecer, harganya bisa sampai Rp 22 ribu – 25 ribu per tabung,” keluhnya, Minggu, (2/2/2025).

Keluhan senada dilontarkan Udin pedagang batagor. Ia sudah mencari ke sejumlah warung di kampungnya tidak ada. “Sebenarnya saya punya 2 tabung, yang satu buat nyetok. Tapi sekarang dua-duanya sudah habis. Kalau hari ini tidak ada, besok terpaksa tidak jualan,” paparnya. Udin biasanya jualan batagor d SMA Negeri 1 Katapang.
Sementara itu, ditengah kebingunan warga mencari gas elpiji 3 kg, Ketua RW 03 Desa Banyusari, Dadan dan Endang seorang Hansip memberi kabar gas elpiji sudah datang di warung Dedah yang merangkap sebagai panglakan resmi. Tak pelak, warga pun berbondong-bondong mendatangi warung tersebut.
“Itu gas geus datang, gancang ka Bi Dedah bisa beakan,” kata Upon mengabari tetangganya. Itu gas sudah ada, cepat datang ke warung Bi Dedah bisi kehabisan.
Karuan saja hanya dalam Waktu dua jam, kiriman sebanyak 500 tabung ke warung Dedah ludes terjual.
Dedah menututkan, ia menjual 1 tabung seharga Rp18 ribu. “Harganya normal, tidak berani kalau harus naikan harga, kasian warga,” papa Dedah disela melayani pembeli.
Editor: Maji