Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman, membantah tegas anggapan bahwa banyak pasien yang sesungguhnya tidak terpapar Covid-19, namun sengaja dibuat laporan sebagai pasien Covied 19.
DARA | GARUT – ”Tidak benar itu, apa manfaatnya kalau yang tidak covid kemudian kita covidkan. Tidak ada, itu benar-benar hasil pemeriksaan laboratorium. Hasil laboratorium itu murni, tidak ada rekayasa, yang tidak positif dipositifkan,” ujarnya, Jumat (23/10/2020).
Menurut Helmi, pihaknya telah mengikuti tele confrence dengan menteri dalam negeri terkait libur panjang. Ia menyebutkan, hasil rapat koordinasi dengan mendagri tersebut intinya soal antisipasi libur panjang dari tanggal 28 hingga 31 Oktober 2020.
”Intinya itu, bagaimana pemerintah dari pusat sampai pemerintah daerah melakukan antisipasi supaya tidak terjadi penyebaran covid 19 pada saat liburan panjang nanti,” ujarnya.
Diungkapkan Helmi, pihaknya khawatir libur panjang akan menyebabkan lonjakan penyebaran covid 19 mengingat Garut sebagai kota tujuan wisata, sebab setiap kali liburan senantiasa disertai lonjakan angka kasus positif covid-19.
Helmi menuturkan, langkah antisipasi yang akan dilakukan untuk pencegahan penyebaran virus berbahaya itu, yakni dengan memperketat protokol kesehatan, dan memeriksa secara acak kendaraan yang masuk Garut.
”Kita akan lakukan pemeriksaan kendaraan, termasuk kita lakukan rapid test,” katanya.
Helmi menambahkan, target tes swab sebanyak 27 ribu orang atau 1 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Garut sudah terpenuhi, yang hasilnya bisa dilihat dari pertambahan kasus positif swab yang meningkat signifikan.***
Editor: denkur