Virus Corona, Disnakertrans Cianjur Pantau Pekerja Migran

Jumat, 31 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: ayobandung

Ilustrasi: ayobandung

Pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang bekerja di sejumlah negara Asia Pasifik, seperti Taiwan, Hongkong, Jepang, dan Korea Selatan mendapatkan perhatian dan pemantauan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur.


DARA | CIANJUR – Pemantauan terhadap para pahlawan devisa itu untuk memastikan kondisi kesehatan para PMI asal Cianjur, dengan informasi penularan virus Corona di China dan sejumlah negara di sekitarnya.

Kabid Penempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Kabupaten Cianjur, Ricky Adhi Hikmat, menjelaskan, ada 104 PMI yang bekerja di negara-negara dekat China, yakni di Taiwan sebanyak 49 orang, Korea Selatan sebanyak 35 orang, Jepang sebanyak 2 orang,  dan Hongkong sebanyak 18 orang.

PMI asal Cianjur ini  bekerja secara formal maupun nonformal, dan rata-rata bekerja sebagai Care Giver, buruh pabrik, hingga buruh bangunan.

“Merebaknya kasus virus Corona ini, kita masih menunggu kabar dari para PMI ini. Mesti tidak ada yang secara langsung bekerja di China, negara tujuan PMI seperti Taiwan, Hongkong sudah ada kasus terjangkit penyebaran virus ini,” kata Ricky, kepada wartawan, Jumat (31/1/2020).

Selain mencari informasi dari para PMI, Ricky menuturkan, pihaknya juga menunggu kabar dari Kementerian Tenaga Kerja dan KBRI terkait kondisi mereka.

“Kita menunggu kabar dari KBRI saja. Karena itu kaitannya dengan Kemenlu, KBRI dan BNP. Kita tidak punya akses ke sana,” ujarnya.

Ricky menambahkan, pihaknya baru-baru ini telah dimintai keterangan data oleh pemerintah pusat terhadap jumlah pekerja yang pulang periode Desember 2019-Januari 2020.

“Kemarin itu kita baru dimintain datanya, jadi berapa jumlah pekerja yang pulang dihitung dari dua minggu ke belakang, namun tercatat belum ada yang pulang,” tuturnya.

Kemungkinan besar, lanjut dia, data tersebut digunakan pemerintah pusat untuk mengecek keberadaan PMI di sana, dan memastikan kondisi kesehatannya setelah pulang dari negara-negara yang tersebar virus Corona.

“Saya kurang tahu pasti, karena hanya dimintai data saja, cuman kemungkinan memang itu untuk mengecek kesehatan mereka pasca pulang dari luar negeri, khawatirnya tidak terdeteksi dan tidak mendapat penanganan,” pungkasnya.***

Wartawan: Purwanda | Editor: denkur

 

Berita Terkait

BAZNAS Jabar Salurkan Beasiswa Pendidikan ke Tunisia untuk Santri Bina Insan Mulia Cirebon
DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Paripurna, Penyampaian Nota Pengantar Bupati
Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat
Wakil Ketua DPRD Sukabumi Hadiri Rakornis TMMD ke-125, Tegaskan Dukungan Pembangunan Desa
Pansus RPJMD DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker Raperda
Hadiri Rakor KPK, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Bersinergi Wujudkan Pemerintahan yang Bersih dari Korupsi
Dukung Swasembada Pangan, Jajaran Polres Sukabumi Gelar Penanaman Jagung
Geger di Mapolresta Cirebon! Puluhan Polisi Mendadak Dites Urine, Ada Apa?

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 11:57 WIB

BAZNAS Jabar Salurkan Beasiswa Pendidikan ke Tunisia untuk Santri Bina Insan Mulia Cirebon

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:57 WIB

Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:49 WIB

Wakil Ketua DPRD Sukabumi Hadiri Rakornis TMMD ke-125, Tegaskan Dukungan Pembangunan Desa

Jumat, 11 Juli 2025 - 08:20 WIB

Pansus RPJMD DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker Raperda

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:30 WIB

Hadiri Rakor KPK, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Bersinergi Wujudkan Pemerintahan yang Bersih dari Korupsi

Berita Terbaru

BANDUNG UPDATE

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat

Sabtu, 12 Jul 2025 - 15:41 WIB

BANDUNG UPDATE

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:20 WIB