Urusan Ketenagakerjaan Persoalan Komplek, Disnakertrans Bandung Barat Kupas Tuntas dalam Forum Kolaborasi

Kamis, 24 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Urusan ketenagakerjaan, hingga kini menjadi isu menarik dengan berbagai persoalannya yang cukup klasik.

DARA | Salah satunya tentang masih tingginya angka pengangguran, yang berdampak pada persoalan lainnya.

Pemerintah telah mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap pakai di dunia kerja dengan mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Namun upaya tersebut belum bisa mengurangi angka pengangguran lantaran lapangan pekerjaan masih terbatas.

Hal inipun menjadi bahasan diskusi dalam Forum Kolaborasi Transformasi Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KBB di Aula BBPMP Jalan Raya Cangkorah-Batujajar, Kamis (25/7/2025).

Kepala Disnakertrans KBB, Hasanudin mengatakan, diskusi menyangkut ketenagakerjaan tersebut, merupakan upaya pihaknya dalam memecahkan persoalan yang selama ini membelit urusan ketenagakerjaan.

“Persoalan ketenagakerjaan tidak bisa diselesaikan hanya oleh Disnakertrans saja. Akan tetapi perlu ada kolaborasi yang baik dengan semua stackeholder. Semoga saja (setelah acara ini) ada solusi, yang bisa memecahkan persoalan-persoalan itu,” ujarnya.

Hasan menyebutkan, serba kompleknya persoalan yang dihadapi tentang ketenagakerjaan, terutama menyangkut masih tingginya angka pengangguran disebabkan oleh beberapa faktor.

Pertama, tidak seimbangnya antara lapangan kerja dengan jumlah pencari kerja. Kedua, tidak ada link and mach, antara dunia usaha, dunia industri dengan dunia pendidikan.

Persoalan ketiga, masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat. Rata-rata pendidikan penduduk KBB, lulusan setingkat SMP.

Keempat, masalah klasik yakni menyangkut masih minimnya anggaran, baik yang bersumber dari Kementerian, provinsi maupun tingkat kota/ kabupaten.

Lebih jelasnya, Hasan menyoroti lebih dalam tentang persoalan tidak link and mach antara dunia usaha dengan dunia pendidikan.

Menurutnya, pencetakan SDM melalui pendidikan formal di SMK, belum sebanding dengan lapangan pekerjaan di dunia industri.

Ia juga mengupas tentang kekhususan jurusan SMK yang menurutnya masih kurang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

“Menurut saya paling dibutuhkan adalah jurusan bahasa (bahasa asing). Sedangkan yang saya ketahui, tidak ada SMK dengan jurusan bahasa,” katanya.

Ketua Forum komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) Mochamad Ilyas berpendapat, menyambut baik apabila tercipta kolaborasi berbagai pihak dalam memecahkan persoalan ketenagakerjaan.

“Selama ini persoalan yang hadapi dalam dunia kerja, masih belum maching antara Pemerintah, dunia industri dan pihak lainnya. Kalau sudah mach, mudah-mudah saja peluang kerja terbuka lebar,” tuturnya.

Sementara, Kepala Bidang Pelatihan, Produktivitas, Penempatan Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (P3TKT) pada Disnakertrans KBB, Dewi Andani menyebutkan, pihaknya mengundang berbagai leading sektor antara lain sejumlah Kepala SMK, KADIN, sejumlah pengusaha, FKJP, serta aktivis lainnya.

Nara sumber yang dihadirkan di acara tersebut adalah Dr. Yayat Sudaryat, M.Pd dari Yayasan Al-Wahid, Dr. Jamisten Situmorang, M.Pd, Drs.Mansyursyah, Dip.Ed (Yayasan Al-Wahid), Prof. Dr.Ir.Abdurohkman Fintings, M.Pd, M.Si, Ph.D (Unla) dengan moderator kahot Drs. Rukman Heryana, MM atau kerap dipanggil Aki Rukman.

“Kita juga menghadirkan para nara sumber yang kompetem di bidangnya,” ujarnya.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Lulusan SMK tidak Sebanding dengan Lapangan Kerja, Apa Kata Pengamat?
Kasus Dugaan Korupsi Mobil Covid, Kantor Dinkes Bandung Barat Digeledah Kejaksaan
Si Manggala Juara 2 Kontes, Ditawar Rp22 Juta, Peternak: Nggak Saya Lepas
Gerakan Minum Susu, Meriahkan Kontes dan Ekspo Perikanan dan Peternakan Bandung Barat
Pemkab Bandung Barat Miliki Tim Tanggap Insiden Siber
Pemkab Bandung Barat Berkomitmen Majukan Koperasi Merah Putih, Wabup Asep Ismail: “tidak ada yang tidak Bisa”
Serafin Ernesta dan Arif Muhaemin Terpilih sebagai Mojang Jajaka Jawa Barat 2025
Dua Anak Disabilitas Ngaku “Happy” Magang di Disnaker Bandung Barat

Berita Terkait

Jumat, 25 Juli 2025 - 17:24 WIB

Lulusan SMK tidak Sebanding dengan Lapangan Kerja, Apa Kata Pengamat?

Kamis, 24 Juli 2025 - 13:47 WIB

Kasus Dugaan Korupsi Mobil Covid, Kantor Dinkes Bandung Barat Digeledah Kejaksaan

Rabu, 23 Juli 2025 - 18:03 WIB

Si Manggala Juara 2 Kontes, Ditawar Rp22 Juta, Peternak: Nggak Saya Lepas

Rabu, 23 Juli 2025 - 17:58 WIB

Gerakan Minum Susu, Meriahkan Kontes dan Ekspo Perikanan dan Peternakan Bandung Barat

Selasa, 22 Juli 2025 - 17:01 WIB

Pemkab Bandung Barat Miliki Tim Tanggap Insiden Siber

Berita Terbaru

Dr Jamisten Situmorang, M.Pd

BANDUNG UPDATE

Lulusan SMK tidak Sebanding dengan Lapangan Kerja, Apa Kata Pengamat?

Jumat, 25 Jul 2025 - 17:24 WIB

CATATAN

PENGAKUAN PALESTINA Perancis, Ibarat Gulungan Salju

Jumat, 25 Jul 2025 - 15:19 WIB

NASIONAL

Pengurus IKWI Pusat Rayakan HUT Ke-64 Secara Sederhana

Jumat, 25 Jul 2025 - 14:20 WIB