DARA| BANDUNG – Suhu Politik makin memanas. Di Jawa Tengah, tiba-tiba heboh tersebar poster dan stiker bergambar capres Joko Widodo berkostum raja. Semuanya kaget, siapa pemasangan poster dan stiker yang dianggap melecehkan itu? Berikut ulasannya ditulis Denny Kurniadi dari berbagai sumber.***
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto, kaget sekaligus geram. “Ini tiba-tiba di Jateng dihujani gambar Pak Jokowi pakai baju raja. Ada poster, stiker, ono (ada) logo PDIP nya,” ungkapnya seperti dirilis detikcom.
Bambang menyatakan, pihaknya tidak memasang alat peraga kampanye (APK) ‘Raja Jokowi’. Ia juga telah mengonfirmasi ke Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin dan DPP PDIP. Hasilnya sama, atribut tersebut bukan dipasang pihak internal Jokowi-Ma’ruf.
“Yang pasti bukan dari PDIP dan partai koalisi. Ini pelecehan. Tapi kita tunggu, kalau ada yang masang, kan ada yang punya. Kami tunggu pemilik APK di kantor partai,” jelas Bambang.
Namun, kemudian Bambang mengaku pihaknya sudah bertemu dengan orang yang memasang atribut. Dari pengakuan pemasang, mereka hanya disuruh dan mau melakukannya karena mendapat imbalan uang.
“Sudah ada, yang masang sudah ketahuan, yang pasang di lapangan ketahuan. Itu kan masang poster, stiker dikasih uang. Setiap satu poster ada yang Rp 10 ribu, ada yang Rp 5 ribu, Rp 25 ribu. Itu kan ada ribuan,” tutur Bambang.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pemasangan poster yang menampilkan gambar Presiden Joko Widodo sebagai Raja Jawa adalah bentuk kampanye hitam gaya baru.
“Dalam pesta demokrasi pemilihan pemimpin itu kan yang memilih rakyat bukan pohon-pohon, sehingga kami menjaga basis massa dengan hal yang positif, bukannya dengan memasang gambar-gambar yang tidak sesuai dengan pesan-pesan politik yang dibawa oleh Pak Jokowi dan PDI Perjuangan,” kata Hasto Kristiyanto kepada pers, di Media Center Cemara, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Menurut Hasto Kristiyanto, PDI Perjuangan maupun Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf masih mencari tahu siapa yang memasang poster bergambar Pak Jokowi itu.
DPP PDI Perjuangan, kata dia, juga menugaskan DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah untuk mencari tahu siapa yang memasang poster itu. “Kalau kami sudah tahu siapa yang memasangnya akan kami laporkan ke Bawaslu,” katanya.
Hasto menegaskan, pemasangan poster bergambar Presiden Jokowi Raja Jawa itu adalah upaya untuk memojokkan dan merusak nama PDI Perjuangan.
Partai Gerindra Jawa Tengah justru mencurigai ada permainan politik atas beredarnya poster bergambar ‘Raja Jokowi‘ di sejumlah wilayah di provinsi itu. Gerindra bahkan membantah tuduhan PDIP yang menyebut poster itu dipasang oleh pihak oposisi.
“Kami justru heran dan malah geli, kita tidak tahu-menahu dan tidak pernah punya cara-cara picik seperti itu, kok tiba-tiba dituduh,” kata Sekretaris Partai Gerindra Jawa Tengah, Sriyanto Saputro, kepada viva pada Rabu (14/11/2018).
Menurut Sriyanto, banyak kejanggalan dalam mendadak hebohnya pemasangan poster bergambar Jokowi yang berbusana raja itu. Mulai dari pemasangan poster atau rontek yang tersebar masif di hampir seluruh Jawa Tengah serta juga banyak dipasang di sejumlah angkutan kota.
Kecurigaan lain, kata Sriyanto, juga kenapa PDIP Jawa Tengah justru mencopot sendiri sejumlah alat peraga kampanye dan tidak segera melaporkan kasus itu ke lembaga yang berwenang seperti Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu.
“Katanya sudah tahu namanya (pelakunya) alangkah baiknya di laporkan ke. Daripada mengumbar suara dan menuduh seperti itu. Harusnya elite politik bisa memberi contoh santun dan tidak manas-manasi,” ujarnya.
Gerindra sebagai pengusung capres dan cawaspres Prabowo-Sandi, Sriyanto menegaskan, tidak akan ikut larut dan emosional terkait isu serta tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Gerindra tetap fokus melakukan sosialisasi calon dengan cara santun bersama para kadernya.
“Saya tidak mau terlalu curiga, karena enggak baik. Tapi dalam politik memang ada istilah lempar batu sembunyi tangan, maling teriak maling juga ada, ” ujarnya.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi dari misteri poster Jokowi bermahkota raja itu? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.***
Editor: denkur