Peristiwa berdarah di dunia sepak bola nasional siapapun bersepakat bahwa hal itu sangat memilukan dan memprihatinkan. Setelah itu, pasti semua pihak mencari siapa yang paling bertanggungjawab. Untuk menyoroti ihwal ini, wartawan olah raga senior, yang juga pernah menjadi Ketua Seksi wartawan Olah Raga (SIWO) PWI, dan sempat bertengger di Sekretaris Jenderal PWI, terakhir menduduki jabatan Wakil Ketua Dewan Pers dan sekarang sebagai Anggota Dewan Penasehat SMSI Chendry CH Bangun, mencatat sejumlah peristiwa di dunia olah raga itu, dan dara.co.id menyajikanya untuk Anda menjadi beberapa bagian tulisan. Selamat menikmati.
BVC adalah Batavia Voetbal Club, sedang Sparta, Achilles, Hercules, Vios, dapat diketahui adalah nama klub yang ada di Belanda dan ditiru namanya di Hindia Belanda.
Agar diingat pada masa itu pemerintah kolonial membagi tiga kelompok masyarakat, yaitu kelompok Eropa, orang Asing (Asia yakni Arab dan Tionghoa), dan orang Slam (maksudnya Islam).
Klub pribumi nanti memiliki nama-nama seperti Tjahja Betawi, Tegoeh Setia, Bintang Timur, Sinar Kota, Seri Gunawan, Raksasa, Sinar Boelan, bahkan Tamba Loemajan.
Sedangkan klub Tionghoa, misalnya Tiong Hoa Voetbal Club, Tiong Hoa Sport Vereenniging, Thien Nien Hui, Chung Hua, atau bernama netral seperti Union Makes Strength (UMS) yang sampai sekarang tetap eksis.
Tidak hanya di sepakbola, perkumpulan olahraga orang Tionghoa untuk bulutangkis bahkan lebih banyak lagi. Oleh kalangan Tiong Hoa, olahraga dianggap sebagai sarana untuk menunjukkan kekuatan mereka, khususnya terhadap pemerintah kolonial bahwa mereka adalah bangsa yang tangguh meski kerap direndahkan bangsa Eropa.
Di Jawa Timur, pertandingan sepakbola di tahun 1930an sudah ramai dilakukan. Ada kompetisi antarklub di Surabaya, yang sudah menggabungkan perkumpulan semua bangsa, di bawah Nederlands Indie Voetbal Bond (NIVB). Nanti belakangan, ketika PSSI (Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia) berdiri pada 19 April 1930 di Mataram, ada juga perkumpulan sepakbola khususnya pribumi hanya mau berkompetisi di bawah naungan PSSI. (Bersambung)
Discussion about this post