Tragedi Cilangari Masih Menyimpan Misteri, Penyebab Keracunan Massal Itu Masih Nunggu Hasil Uji Lab Sampel Air

Senin, 20 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Camat Gununghalu, Harry Mustika

Camat Gununghalu, Harry Mustika

Tragedi Cilangari masih menyimpan misteri. Penyebab keracunan massal tempo hari secara spesifik belum diketahui.


DARA | Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat baru menyebutkan hasil laboratorium kesehatan yaitu racun yang menelan korban 90 warga dan menewaskan dua orang itu berasal dari nasi putih yang terkontaminasi bakteri.

Camat Gununghalu, Harry Mustika pun hingga kini masih menunggu kabar hasil uji laboratorium kesehatan dari sampel air.

“Sampai hari ini, kita masih nunggu kabar lanjutan. Kemarin Dinkes baru menyebutkan berasal dari nasi putih. Belum tahu, apakah dari air pada saat nyuci berasnya atau bagaimana,” ujar Harry di Ngamprah, Senin (20/2/2023).

Pihak kecamatan saat ini masih melakukan observasi lapangan terhadap pasien yang sudah melakukan perawatan. Itu dilakukan sebagai antisipasi gejala lanjutan. Namun, sejauh ini masih aman-aman saja. Pasien sudah kembali ke rumahnya masing-masing.

Camat menuturkan, dalam kejadian luar biasa (KLB), memang selama 14 hari pasca kejadian atau hingga 25 Februari 2023, dinyatakan masih dalam kondisi siaga, sehingga tetap memonitor perkembangan, biar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.

Soal kondisi psikis warga pasca KLB tersebut, kata Camat Harry sejauh ini relatif stabil. Warga beranggapan jika peristiwa yang cukup menggemparkan ini adalah sebuah musibah.

“Pada dasarnya, ini musibah. Tapi kita berharap warga tetap waspada. Apalagi sekarang musim pancaroba, warga harus ekstra siaga,” ujarnya.

Ia juga berharap, warga lebih peka terhadap lingkungan. Apabila muncul gejala-gejala di luar biasanya, warga diminta untuk melaporkan ke aparat.

Selain itu, warga diminta menanamkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Berkaca pada KLB di Cilangari, ada diantaranya pasien tidak ikut memakan nasi box yang dibagikan pada saat pengajian dalam peringatan Isra Mi’raj di Masjid As-Saniyah tapi terserang gejala mual-mual, muntah dan diare.

“Kayaknya itu bukan tertular, tapi karena satu jamban dengan penderita jadi mengalami gejala yang sama,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinkes KBB, Hernawan Widjayanto menyebutkan keracunan di Cilangari dari nasi putih yang terkena bakteri staphylococcus aureus. Terjadi Sabtu 11 Februari 2023. Jumlah korban 90 orang dirawat di Puskesmas Gununghalu dan RSUD Cililin, dua pasien diantaranya meninggal dunia.

Editor: denkur

Berita Terkait

BPN Kabupaten Bandung Sambut Kunker Komisi II DPR RI, Iim Rohiman: Optimalkan Pelayanan untuk Tingkatkan PNBP
P4KBB Desak Pemkab Bandung Barat Bentuk Tim Apresial Pembebasan Lahan Fly Over Cimareme
Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat
Puluhan Akseptor Berhasil Jalani MOW Gratis, Hasil Kerja Sama RSIA GMP dan DP2KBP3A Bandung Barat
Resmi, Mohamad Rizal Setiadji Dilantik Jadi Ketua RW13 Dipatiukur
Program Pemutihan Denda Pajak Kendaraan Diberikan, KDM: Jangan Bandel
Bupati Bandung Barat Berikan Reward pada Tiga Perangkat Daerah
Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 20:53 WIB

BPN Kabupaten Bandung Sambut Kunker Komisi II DPR RI, Iim Rohiman: Optimalkan Pelayanan untuk Tingkatkan PNBP

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:57 WIB

Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat

Kamis, 10 Juli 2025 - 13:08 WIB

Puluhan Akseptor Berhasil Jalani MOW Gratis, Hasil Kerja Sama RSIA GMP dan DP2KBP3A Bandung Barat

Kamis, 10 Juli 2025 - 13:03 WIB

Resmi, Mohamad Rizal Setiadji Dilantik Jadi Ketua RW13 Dipatiukur

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:39 WIB

Program Pemutihan Denda Pajak Kendaraan Diberikan, KDM: Jangan Bandel

Berita Terbaru