DARA | JAKARTA – Harun Al Rasyid adalah seorang remaja berusia 15 tahun. Ia salah satu korban tewas dalam kerusuhan di kawasan Slipi, Jakarta Barat pada 22 Mei 2019 lalu. Ia ditembak orang tak dikenal dari jarak 11 meter.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jumat kemarin (5/7/2019) menuturkan, Harun ditembak dari jarak sekitar 11 meter. Untuk mengungkap identitas pelaku, berencana menggunakan dua teknologi canggih, yakni face recognition dan voice analysis dari berbagai visual: melalui video, kamera CCTV. Lalu, dicombine dengan keterangan saksi.
Metode itu kata Brijen Dedi Prasetyo untuk mengidentifikasi wajah si penembak misterius itu.
“Sedang dianalisis apakah benar suara senjata api, karena setiap letusan punya kekhasan masing-masing, termasuk suara letusan petasan. Ini semuanya akan dibedakan nanti,” ujar Brigjen Dedi seraya mengatakan, hasil analisis akan dikombinasikan dengan hasil rekonstruksi terhadap korban meninggal dunia, termasuk keterangan saksi.
Sementara itu Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Suyudi Ario Seto mengatakan, berdasarkan hasil uji balistik dikombinasikan dengan keterangan saksi mata, penembak diduga memegang senjata api menggunakan tangan kiri di bawah dada mengarah ke samping.
“Arah peluru lurus mendatar. Karena posisi Harun di trotoar, agak tinggi. Jadi, diduga pelaku memiliki tinggi badan 175 cm, tubuhnya kurus dan berambut gondrong,” ujar Suyudi seraya menambahkan penembak misterius itu diduga berada dari arah ruko dekat fly over Slipi.
Editor: denkur