Terpaksa Bangun Malam, Pelanggan Keluhkan Suplai Air PDAM Tirtaraharja

Senin, 19 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: dara.co.id/Fattah

ILUSTRASI. Foto: dara.co.id/Fattah

DARA | BANDUNG  —  Pelanggan PDAM Tirtarahaja mengeluh berkurangnya suplai air ke mumah masing-masing. Ini merupak imbas dari pembagian air yang dilakukan perusahaan aor tersebut ke warga di sejumlah wilayah Kabupaten Bnadung, Jawa Barat, yang terdampak kekeringan.

Seorang pelanggan, Julaiha, mengaku setiap hari ia harus harus bangun malam untuk menampung air dari PDAM yang kini mengalir malam hari. Dia tak tahu harus sampai kapan setiap malam menampungan air untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Belakangan, warga Desa Sayati, Kecamatan Margahayu ini merasa kurang tidur. “Kami sebenarnya sudah capek. Ingin air bisa mengalir normal seperti sedia kala,” katanya, Senin (19/8/2019).

Hal serupa juga dialami Rita, warga Desa Leuweungkaleng, Kecamatan Katapang. Ia akhir-akhir ini terpakasa harus bangun malam juag hanya untuk menampung air bersih.

“Saya sudah lelah, setiap malam harus bangun,” ujar dia.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirtaraharja, H Rudie Kusmayadi, mengakui, saat ini pihaknya tengah mengalami kesulitan untuk memenuhi butuhan air  bersih bagi pelanggan. Alasannya, antara lain harus menyuplai air bersih bagi warga terdampak kekeringan di sejumlah wilayah Kabupaten Bandung.

Alasan lain, lanjut dia, pasokan air ke perusahaan daerah milik Kabupaten Bnadung ini semakin berkurang. Tapi dia tak menyebutkan volume berkurangnya pasokan air  baku itu.

Salah satu upaya PDAM Tirtaraharja dalam pemenuhan kebutuhan air pelanggan, yakni merekayasa pipa penyaluran air. “Itu lumayan, cukup berhasil,” ujarnya, tanpa menjelaskan rekayasa yang ia maksud.

Dalam kondisi alam saat ini, Rudia berpesan, pelanggan harus bisa memanfaatkan air secara bijak. Ia menambahkan, saat ini pihaknya menjadi bagian Tim Penanggulangan Krisis Air Minum bagi warga terdampak kekeringan.

“Setiap hari kami mengirimkan 24 tangki air guna memenuhi kebutuhan warga itu,” katanya.***

Wartawan: Fattah | Editor: Ayi Kusmawam

Berita Terkait

Kendaraan Rusak Bertebaran di Lingkungan Pemkab Bandung Barat, Wabup Asep Ismail Minta Bidang Aset Segera Inventarisir
Anggota DPR RI Teh Atalia Sebut PKK Garda Terdepan Jaga Keutuhan NKRI
Puluhan ASN Satpol PP Bandung Barat Digojlok Pengenalan Tupoksi
BKKBN Catat Rekor MURI Pelayanan MOP, Bandung Barat Berkontribusi Puluhan Akseptor
BAZNAS Jabar Raih Opini WTP ke-10 Berturut-turut, Bukti Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Umat
RSUD Lembang Rawat Pasien Pria tidak Beridentitas Tergeletak di Pasar Panorama
Resmikan Logo Asia Afrika Youth Forum 2025, Wali Kota Bangga Karya Anak Muda Bandung
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 16:31 WIB

Kendaraan Rusak Bertebaran di Lingkungan Pemkab Bandung Barat, Wabup Asep Ismail Minta Bidang Aset Segera Inventarisir

Selasa, 22 April 2025 - 09:07 WIB

Anggota DPR RI Teh Atalia Sebut PKK Garda Terdepan Jaga Keutuhan NKRI

Senin, 21 April 2025 - 18:10 WIB

Puluhan ASN Satpol PP Bandung Barat Digojlok Pengenalan Tupoksi

Senin, 21 April 2025 - 13:13 WIB

BKKBN Catat Rekor MURI Pelayanan MOP, Bandung Barat Berkontribusi Puluhan Akseptor

Senin, 21 April 2025 - 10:18 WIB

BAZNAS Jabar Raih Opini WTP ke-10 Berturut-turut, Bukti Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Umat

Berita Terbaru