Terdampak Kemarau, Hampir 10 Ribu Tanaman Padi Puso

Senin, 8 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto: liputan6.com

foto: liputan6.com

DARA | JAKARTA – Seluas 9.358 hektar lahan dilanda gagal panen alias puso. Data tersebut masuk ke hingga 4 Juli 2019.

Daerah yang mengalami gagal panen paling luas terjadi di Jawa Timur. Total luasan lahan gagal panen di kawasan tersebut mencapai 5.069 ha. Data yang masuk dari Jawa Tengah seluas 1.893 hektar, Jawa Barat 624 hektar dan NTB seluas 15 hektar.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Sumardjo Gatot Irianto mengatakan Kementan, mengantisipasi puso itu, menyiapkan langkah-langkah mitigasi.

Pertama, lanjut Sumardjo, memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber air. Ia menyebut terdapat 11.654 unit embung pertanian dan 4.042 unit irigasi yang telah dibangun pada periode 2015-2018 yang akan dimaksimalkan pemanfaatannya dalam mitigasi tersebut.

Kedua, menyiapkan pompa air kepada wilayah terdampak. Disebtukan Sumardjo, jumlah pompa air yang dialokasikan pada periode 2015-2018 mencapai 93.860 unit.Namun yang dikhususkan untuk daerah terdampak kekeringan,  pompa air yang tersedia mencapai 19.999.

Ketiga, menambah area tanam baru untuk mengkompensasi lahan puso. Ia menyebut terdapat 670 ribu ha lahan potensial untuk tanaman baru. Kementan sendiri menargetkan lahan baru bisa panen pada Agustus-September.

“670 ribu hektare ini kalau ini dikerjakan tiga perempat saja sudah dahsyat itu,” katanya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy,  menyebutkan kecuali mengakibatkan gagal panen, kemarau juga telah mengakibatkan 102.746 ha lahan terdampak kekeringan. Kekeringan ini melanda lebih dari 100 kabupaten/kota di Indonesia.

“Sebagian besar wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara sudah tidak mengalami hujan lebih dari 30 hari,” katanya.

Rinciannya, Provinsi Banten seluas 3.464 ha mengalami kekeringan, Jawa Barat seluasa 25.416 ha, Provinsi Jawa Tengah seluas 32.809 ha, Yogyakarta seluas 6.139 ha, Jawa Timur seluas 34.006 ha, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) seluas 55 ha.

“Kami harapkan pemanfaatan sumber-sumber air, kami sudah mempunyai 11.654 unit embung pertanian ini mohon dimanfaatkan untuk mengatasi daerah-daerah kering,”kata dia.

Wartawan: Bima Satriyadi | editor:aldinar

Berita Terkait

Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia
Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik
Wartawan Senior Wina Armada Sukardi Tutup Usia
Panitia Kongres Temui Menkum dan Kapuspen TNI : Pemerintah Dukung Kongres Persatuan PWI
KAI Divre IV Tanjungkarang Tambah Stasiun Pelayanan Pembatalan Tiket KA Secara Offline
LRT Jabodebek Layani 139 Ribu Pengguna Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam 1447 H
Tren Hidup Sehat dan Ngopi di 2025: Gaya Hidup yang Semakin Berkembang di Indonesia
Sampoerna University & Thunderbird Soroti Masa Depan ASEAN dan Tantangan ESG

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:48 WIB

Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:43 WIB

Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik

Kamis, 3 Juli 2025 - 18:39 WIB

Wartawan Senior Wina Armada Sukardi Tutup Usia

Rabu, 2 Juli 2025 - 19:35 WIB

Panitia Kongres Temui Menkum dan Kapuspen TNI : Pemerintah Dukung Kongres Persatuan PWI

Senin, 30 Juni 2025 - 21:35 WIB

KAI Divre IV Tanjungkarang Tambah Stasiun Pelayanan Pembatalan Tiket KA Secara Offline

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Pansus RPJMD DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker Raperda

Jumat, 11 Jul 2025 - 08:20 WIB