Terapi Lintah, Efektipkah?

Rabu, 21 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: merdeka.com

Ilustrasi: merdeka.com

DARA | Lintah adalah binatang yang banyak dihindari karena tekstur yang lembek dan kebiasaannya mengisap darah. Namun tahukah Anda, terapi lintah jamak digunakan untuk metode penyembuhan dan kesehatan tradisional? Apakah metode ini efektif?

Sejak zaman Mesir kuno, lintah telah digunakan dalam pengobatan untuk menangani kelainan sistem saraf, masalah gigi, penyakit kulit, dan infeksi. Sementara itu, dikutip dari Healthline, saat ini, terapi lintah banyak digunakan dalam operasi plastik dan bedah mikro lainnya.

Ini karena hewan berbadan pipih bergelang-gelang itu mengeluarkan peptida dan protein yang bekerja untuk mencegah pembekuan darah. Zat ini mampu membuat darah mengalir ke luka untuk membantu pasien sembuh.

Efektif sembuhkan penyakit

Hal tersebut dibenarkandr. Muhammad Iqbal Ramadhan dari KlikDokter. Menurutnya, lintah memang efektif dalam menyembuhkan beberapa penyakit di dalam tubuh. Ini karena hewan berlendir bernama Latin Hirudinea itu memiliki air liur yang bersifat antikoagulan yang mampu mencegah penggumpalan darah dalam tubuh.

“Tidak hanya kandungan antikoagulannya, kandungan peptida dan juga protein dalam air liur lintah juga bermanfaat untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah. Karena itulah, peredaran darah jadi lancar dan tubuh jadi semakin sehat karena adanya aliran oksigen,” ujar dr. Iqbal.

Selain melancarkan peredaran darah, terapi lintah juga efektif dalam mencegah penyakit kardiovaskular.

“Penyakit kardiovaskular itu muncul biasanya karena ada peradangan. Nah, air liur lintah tadi yang memiliki kandungan antikoagulan juga berfungsi sebagai antiperadangan dan juga antinyeri pada tubuh. Hal ini jelas bisa mencegah penyakit kardiovaskular menyerang tubuh Anda,” tutur dr. Iqbal.

Mencegah komplikasi diabetes

Perlu diketahui bahwa penderita diabetes mungkin bisa mengalami komplikasi, seperti tersumbatnya aliran darah ke area tubuh lain (kaki dan tangan). Jika penyumbatan ini sampai terjadi, jaringan sel pada area tubuh tersebut akan mati. Akibatnya akan diperlukan tindakan amputasi untuk mengatasinya.

Menghindari komplikasi diabetes bisa dilakukan dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Selain itu, terapi lintah juga bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi diabetes.

“Seperti yang dikatakan sebelumnya, air liur lintah memang memiliki banyak manfaat. Salah satunya memperbaiki sirkulasi darah dalam tubuh. Jadi jika ada aliran darah yang tersumbat, terapi lintah bisa memperbaiki kerusakan tersebut dan membuatnya menjadi lebih lancar. Dan, risiko komplikasi diabetes pun akan menurun,” kata dr. Iqbal lagi.

Manfaat lain yang bisa didapatkan dari terapi lintah adalah mencegah penuaan dini. Kandungan antioksidan dalam air liur lintah juga dipercaya mampu menjadi obat anti-aging bagi wanita. Akan tetapi, bagi Anda yang memiliki kulit sensitif, terapi lintah tidak dianjurkan karena efek sampingnya bisa mengiritasi kulit.

Terapi lintah juga mampu mengurangi rasa nyeri pada penderita osteoartritis. Penyakit sendi degeneratif ini terjadi akibat proses pelemahan dan disintegrasi tulang rawan sendi yang disertai dengan pertumbuhan tulang dan tulang rawan baru pada sendi. Kelainan pada sendi ini dapat mengenai satu sendi atau lebih sendi.

Osteoartritis merupakan penyakit yang kerap dikaitkan dengan nyeri pada mereka yang berusia lanjut. Penyakit ini dapat menyerang semua sendi, tapi bagian yang paling sering terserang adalah sendi-sendi yang menanggung beban berat badan seperti panggul, lutut, dan sendi tulang belakang.

“Air liur lintah memiliki kandungan antinyeri yang disebut sebagai anestesi. Sifat antinyeri ini bisa secara efektif mengurangi rasa nyeri pada sendi, terutama bagi mereka yang memiliki osteoartritis,” dr. Iqbal menjelaskan.

Karena efektivitas penyembuhannya, terapi lintah banyak dimanfaatkan untuk kesehatan. Namun perlu dicatat, terapi lintah saja tidak cukup untuk mengatasi masalah kesehatan, seperti diabetes dan penyumbatan darah. Anda tetap perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter serta menjalani gaya hidup sehat.***

Editor: denkur

Artikel ini diambil dari laman klikdokter, Rabu (21/8/2019)

Berita Terkait

Grand Final Puteri Tionghoa Indonesia 2025 Singing Competition Sukses Digelar, 10 Bintang Baru Siap Bersinar
Cek Disini, Survei Jakpat: Tren Kesehatan dan Konsumsi Kopi di tahun 2025
Buku “Jejak Si Penggembala Kerbau – Menggapai Kemilau”, Biografi Wartawan yang Jadi Pengusaha
Ekspresi Seni Ratusan Pelajar di Ruang Publik “Warna untuk Bumi” Ingkatkan Kita pada Krisis Iklim
Excel World Championship Indonesia (MEWCMicrosoftI) 2025 Dibuka: Buktikan dan Menangkan Tiket ke Las Vegas!
Peringati 70 Tahun KAA, Pos Indonesia Hadirkan Pameran Filateli di Bandung
Permainan Tradisional Ramaikan Acara Abdi Nagri Nganjang ka Warga
Bakrie Amanah Salurkan Rp 10,2 Miliar dalam Program Ramadan Untuk Negeri 1446 H
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:53 WIB

Grand Final Puteri Tionghoa Indonesia 2025 Singing Competition Sukses Digelar, 10 Bintang Baru Siap Bersinar

Kamis, 3 Juli 2025 - 14:12 WIB

Cek Disini, Survei Jakpat: Tren Kesehatan dan Konsumsi Kopi di tahun 2025

Senin, 23 Juni 2025 - 11:28 WIB

Buku “Jejak Si Penggembala Kerbau – Menggapai Kemilau”, Biografi Wartawan yang Jadi Pengusaha

Senin, 2 Juni 2025 - 14:16 WIB

Ekspresi Seni Ratusan Pelajar di Ruang Publik “Warna untuk Bumi” Ingkatkan Kita pada Krisis Iklim

Kamis, 22 Mei 2025 - 14:12 WIB

Excel World Championship Indonesia (MEWCMicrosoftI) 2025 Dibuka: Buktikan dan Menangkan Tiket ke Las Vegas!

Berita Terbaru

HEADLINE

KKJB 2025 Disparbud Jaba Bakal Pamerkan Potensi Desa Wisata

Senin, 14 Jul 2025 - 16:39 WIB

CATATAN

NEGOSIASI POSISIONAL Israel-Hamas Hingga “Kiamat”!

Senin, 14 Jul 2025 - 14:58 WIB