Tepat 40 Hari Kepergian Sahabatnya, Ini Pesan Emil untuk Keraton Kasepuhan Cirebon

Senin, 31 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ridwan Kamil saat menghadiri tahlilan Almarhum Gusti Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat di Dalem Agung Pakungwati Keraton Kasepuhan Cirebon, Minggu (30/8/2020). (Foto: Humas Pemprov Jabar)

Ridwan Kamil saat menghadiri tahlilan Almarhum Gusti Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat di Dalem Agung Pakungwati Keraton Kasepuhan Cirebon, Minggu (30/8/2020). (Foto: Humas Pemprov Jabar)

“Dengan pangeran Arief, saya sangat bersahabat, almarhum sangat luar biasa, itu kenapa kita mendoakan beliau,” kata Ridwan Kamil.


DARA | CIREBON – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menghadiri tahlilam 40 hari wafatnya Gusti Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat di Dalem Agung Pakungwati Keraton Kasepuhan Cirebon, Minggu (30/8/2020).

Pria yang akrab disapa Kang Emil mengatakan, Sultan Arief adalah sosok yang teladan dan sangat berjasa bagi kemajuan Cirebon dan Jabar. Ia pun mengaku kehilangan atas kepergian Sultan Arief.

“Dengan pangeran Arief, saya sangat bersahabat, almarhum sangat luar biasa, itu kenapa kita mendoakan beliau,” kata Emil dalam siaran pers yang diterima wartawan, Senin (31/8/2020).

Selain itu, Emil berharap proses Jumenengan (Penobatan) Pangeran Raja Adipati, Luqman Zulkaedin berjalan baik. Jika ada dinamika yang terjadi, maka ia meminta untuk diselesaikan dengan musyawarah.

“Silakan diselesaikan sebaik-baiknya dengan dua cara, pertama gunakan sila keempat pancasila yaitu musyawarah untuk mufakat. Kalau tida ada musyawarah untuk mufakat tentulah ini adalah negeri hukum sehingga bisa diselesaikan dengan cara baik-baik melalui koridor hukum,” imbaunya.

Selama proses Jumenengan berlangsung, tidak ada kekosongan kepemimpinan di Keraton Kasepuhan Cirebon. “Kami menghormati tradisi Jumenengan agar tidak ada kekosongan dalam tradisi di Keraton Kasepuhan,” katanya.

Emil mengatakan, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar akan terus melindungi dan menghormati situs-situs dan kegiatan budaya, termasuk di Keraton Kasepuhan.

“Kami sangat menghormati masa lalu. Ini adalah kekayaan Jabar, sebelum Indonesia lahir sudah ada Kesultanan Cirebon jadi sudah sewajarnya kami menghormati dan melindungi tradisi di sini,” pungkasnya.***

 

Editor: Muhammad Zein

 

Berita Terkait

Dibalik Meriahnya Piala Presiden Ada Cerita Sukses Nasabah PNM Mekaar
Di Sukabumi Aturan Jam Masuk Sekolah Belum Bisa Diterapkan, Begini Penjelasan Bupati dan Pihak Disdik
Hari Pertama Operasi Patuh Lodaya 2025, Pelanggaran Menurun, Polres Garut Fokus pada Teguran Edukatif
Sekolah Rakyat, Visi Besar Presiden Prabowo untuk Putus Kemiskinan Melalui Pendidikan
Kawasan Batik Trusmi Cirebon Ditata Ulang, Polresta Tertibkan Manusia Silver
KKJB 2025 Digelar, Targetkan Transaksi Langsung Rp15 Miliar
Menteri PKP Minta Sekda Jabar dan Dirut BJB Jadi Petarung Untuk Perumahan Rakyat
Karyawan Disperkim Kabupaten Sukabumi Jalani Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Berita Terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 17:23 WIB

Dibalik Meriahnya Piala Presiden Ada Cerita Sukses Nasabah PNM Mekaar

Selasa, 15 Juli 2025 - 17:19 WIB

Di Sukabumi Aturan Jam Masuk Sekolah Belum Bisa Diterapkan, Begini Penjelasan Bupati dan Pihak Disdik

Selasa, 15 Juli 2025 - 15:47 WIB

Hari Pertama Operasi Patuh Lodaya 2025, Pelanggaran Menurun, Polres Garut Fokus pada Teguran Edukatif

Selasa, 15 Juli 2025 - 15:38 WIB

Sekolah Rakyat, Visi Besar Presiden Prabowo untuk Putus Kemiskinan Melalui Pendidikan

Selasa, 15 Juli 2025 - 12:12 WIB

Kawasan Batik Trusmi Cirebon Ditata Ulang, Polresta Tertibkan Manusia Silver

Berita Terbaru