DARA| JAKARTA – Pemerintah memperbaharui Paket Kebijakan Ekonomi ke-16. Paket ini berisikan relaksasi kebijakan untuk ketahanan ekonomi nasional. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, paket kebijakan ini perlu diperbaharui dalam rangka menghadapi tantangan global, di mana perekonomian global saat ini sedang mengalami ketidakpastian dan tekanan.
Masuknya aliran modal asing ini diperlukan Indonesia untuk bisa keluar dari masalah defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). Pasalnya, kata Darmin transaksi berjalan ini bisa diatasi dengan mengoptimalkan kinerja transaksi modal dan transaksi finansial, di mana itu sangat tergantung pada masuknya aliran modal dari luar ke Indonesia.
“Kalau baik transaksi modal dan transaksi finansial akan menutup defisit transaksi berjalan,” ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (16/11/2018) seperti dilansir detikcom.
Oleh karena itu, lanjut Darmin, paket kebijakan ini diharapkan mampu meningkatkan confidence atau keyakinan investor maupun pemilik modal untuk memasukkan dananya di Indonesia.
“Kita nggak bisa hanya berupaya menjawab transaksi berjalan saja. Itu penting tapi tidak cukup. Kita harus merumuskan kebijakan juga untuk memberi confidence pada pemilik dana sehingga mereka masuk,” ujarnya.
Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pihaknya siap mengimplementasikan tujuan tersebut dengan instrumen fiskal yang dimilikinya.”Instrumen fiskal yang sekarang digunakan untuk mendorong industrialisasi seperti disampaikan Pak Menko (Darmin Nasution) dan Menteri Perindustrian, itu dalam rangka kita makin membangun sektor industri di Indonesia yang lebih konkret dari hulu hingga hilir,” ujarnya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan, dari pembaharuan paket kebijakan ini bakal memperkuat perekonomian Indonesia secara lebih luas.”Ini adalah langkah konkret, langkah koordinasi antara pemerintah, OJK, dan otoritas terkait untuk terus meningkatkan ketahanan ekonomi kita, menjaga stabilitas makro ekonomi, sistem keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.***
Editor: denkur