Tekanan Global, Pemerintah Perbaharui Paket Kebijakan Ekonomi ke-16

Jumat, 16 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Foto:detik.com)

(Foto:detik.com)

DARA| JAKARTA – Pemerintah memperbaharui Paket Kebijakan Ekonomi ke-16. Paket ini berisikan relaksasi kebijakan untuk ketahanan ekonomi nasional. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, paket kebijakan ini perlu diperbaharui dalam rangka menghadapi tantangan global, di mana perekonomian global saat ini sedang mengalami ketidakpastian dan tekanan.
Masuknya aliran modal asing ini diperlukan Indonesia untuk bisa keluar dari masalah defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). Pasalnya, kata Darmin transaksi berjalan ini bisa diatasi dengan mengoptimalkan kinerja transaksi modal dan transaksi finansial, di mana itu sangat tergantung pada masuknya aliran modal dari luar ke Indonesia.
“Kalau baik transaksi modal dan transaksi finansial akan menutup defisit transaksi berjalan,” ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (16/11/2018) seperti dilansir detikcom.

Oleh karena itu, lanjut Darmin, paket kebijakan ini diharapkan mampu meningkatkan confidence atau keyakinan investor maupun pemilik modal untuk memasukkan dananya di Indonesia.
“Kita nggak bisa hanya berupaya menjawab transaksi berjalan saja. Itu penting tapi tidak cukup. Kita harus merumuskan kebijakan juga untuk memberi confidence pada pemilik dana sehingga mereka masuk,” ujarnya.

Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pihaknya siap mengimplementasikan tujuan tersebut dengan instrumen fiskal yang dimilikinya.”Instrumen fiskal yang sekarang digunakan untuk mendorong industrialisasi seperti disampaikan Pak Menko (Darmin Nasution) dan Menteri Perindustrian, itu dalam rangka kita makin membangun sektor industri di Indonesia yang lebih konkret dari hulu hingga hilir,” ujarnya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan, dari pembaharuan paket kebijakan ini bakal memperkuat perekonomian Indonesia secara lebih luas.”Ini adalah langkah konkret, langkah koordinasi antara pemerintah, OJK, dan otoritas terkait untuk terus meningkatkan ketahanan ekonomi kita, menjaga stabilitas makro ekonomi, sistem keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Makanan Beku Populer di Indonesia: 5 Kategori yang Paling Banyak Dikonsumsi
Lindungi Peternak, Pemerintah Hentikan Impor Daging Domba
Hasil Uji Lab Lemigas: Kualitas Pertamax Memenuhi Spesifikasi Dirjen Migas
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi
Pastikan Pelayanan Prima kepada Konsumen, Pertamina Patra Niaga Tingkatkan Inspeksi ke SPBU
Berhasil Mengelola Reputasi, BRI Finance Sabet Penghargaan Indonesia Most Reputable Companies Champions 2024
Proyek Strategis Nasional Terminal LPG Bima Selesai, Perkuat Distribusi LPG untuk Masyarakat NTB
Berita ini 2 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 12:15 WIB

Makanan Beku Populer di Indonesia: 5 Kategori yang Paling Banyak Dikonsumsi

Senin, 2 Desember 2024 - 12:03 WIB

Lindungi Peternak, Pemerintah Hentikan Impor Daging Domba

Jumat, 29 November 2024 - 15:04 WIB

Hasil Uji Lab Lemigas: Kualitas Pertamax Memenuhi Spesifikasi Dirjen Migas

Senin, 25 November 2024 - 20:44 WIB

bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024

Sabtu, 23 November 2024 - 20:48 WIB

bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi

Berita Terbaru

Kepala Bapenda Jabar Dedi Taufik (Foto: deram/dara.co.id)

BANDUNG UPDATE

Bapenda Jabar Siapkan Promo Pajak Akhir Tahun

Senin, 2 Des 2024 - 18:30 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Dari Forum Smart City Kabupaten Sukabumi

Senin, 2 Des 2024 - 18:16 WIB